keinginan

16.2K 946 14
                                    

Aduhhh maaf sekali ya guys, di part sebelumnya degan salah ngomong. Harusnya itu 'daddy' tapi malah kebuat 'papi'. Maaf ya, malah ketuker nama panggilannya sama lapak ku yang sebelah, yang lagi terbengkalai.

Maaf sebagai hadiah. Ku kasih satu part. Ok

Khusus untuk daddy hot kita part ini bagian dia. Ahay

.......

"Kamu mau makan apa?? "Saya berusaha berkomunikasi agar aura ketegangan ini berakhir.

Saya benar benar berusaha mencari kata kata.

"Di samain aja"kenapa dia sedikit berbeda dari pertemuan pertemuan kami yang lalu.

"Degan, degan mau makan apa?? "Saya bertanya ke anak saya yanh dari tadi melihat muka eby yang terus menunduk.

"Degan mau thayap ayam aja dad, yang di goleng ya" manisnyaaa.

"Mbak pesan ini satu dan ini dua. Untuk minumnya, jus stroberi satu dan alpukat dua"saya memesan sesuai selera saya, karna eby menyerahkan menu makananya sesuai degan saya.

"Apa kamu sakit??"dari tadi dia terus menunduk dan hanya Diam saja.

Sedangkan di pertemuan pertemuan sebelumnya, dia selalu cerewet.

"O... Oh enggak kok"dia gugup. Apa saya menakutkan.

"Dad tante ini cantik ya, degan thuka deh"saya menatap degan dengan wajah bingung.

Dari mana anak saya belajar kata kata suka dan cantik.

"Eh"ternyata eby langsung bereaksi kaget dan menatap degan.

Setelah itu menatap saya dan kembali menunduk.

"Eby saya ingin mengutarakan keinginan saya yang serius sama kamu. Apa boleh?? "Saya takut dia menolak untuk mendengarkan kata kata saya selanjutnya.

"Hmmm iya silakan"dia masih menunduk.

"Apa kamu bisa menatap saya?? "Saya sedikit tidak suka bila orang berbicara dengan saya tanpa menatap mata saya.

Karna saya merasa seperti di abaykan.

Dia langsung menatap mata saya, saya suka matanya. Tidak terlalu Indah, tapi tatapannya tajam menusuk.

"Ibu saya sebenarnya sudah merencanakan perjodohan saya dan kamu, saya juga sudah bertemu ibu kamu saat membahas perjodohan. Awalnya saya tolak, karna merasa itu tidak perlu. Tapi saat saya melihat kamu langsung, dan sempat beberapa kali bertemu di keadaan yang tidak terduga. Saya menjadi tertarik ke kamu, apa bisa kita lebih dekat untuk saling mengenal. Bersyukur kalo lebih dari sekedar dekat dan saling mengenal nantinya"apa bicara saya kepanjangn sampai sampai dia bengong ke begitu.

"Ma... Maaf.. A... Apa.. Tadi?? "Apa dia bertanya tentang apa yang saya katakan.

Apa omongan saya tidak jelas ya.

"Apa kita bisa menjadi lebih dekat untuk saling mengenal"saya coba ulangi kata uang penting saja.

"Me... Mengenal"dia malah terlihat bingung.

Apa kata kata saya sulit di mengerti, seingat saya di kamus bahasa Indonesia itu semua sudah tertera jelas.

"Iya" sunggu saya terlalu malas untuk berucap lebih panjang lagi.

"Y.. Ya.. Bi.. Bisa, kita bisa lebih saling mengenal" dia terlihat gugup, tapi saat dia tersenyum dia sangat manis.

"Bisa kah kamu seperti pertemuan sebelum sebelumnya, selalu cerewet dan bertingkah lucu. Saya merasa saya orang jahat saat melihat kamu yang terus menunduk dan tidak banyak bicara" saya suka kepribadiannya yang ceria. Saya terlalu kaku untuk menjadi cerewet dan ceria.

"Tentu"kami saling bertatapan beberapa detik sapai pelayan restoran yang datang membawa pesanan kami.

......

"Apa tidak mau mampir dulu, mami pasti seneng kalau degan dateng" saat ini saya benar benar terburu Buru.

Setelah makan tadi saya memang mengantarkan eby pulang kerumah, namun di tengah perjalanan sekertaris saya menelfon katanya ada rapat mendadak.

"Ah tidak perlu, saya ada keperluan mendadak. Dan juga saya takut degan menyusahkan nantinya"saya melihat ke arah anak saya yang sedang bermain lego di kursi belakang.

"Tidak apa apa, saya sangat suka anak kecil. Degan, main ke rumah tante yuk" dia melihat ke arah degan, dan saya melihat degan tengah mengangguk kegirangan.

"Boleh daddy??" anak saya sangat lucu, imut sekali.

Mereka menatap saya dengan intens

"Baiklah, nanti malam daddy jemput" dia terlihat sangat senang.

Saat saya melihat ke arah eby, dia juga tersenyum manis dan kegirangan.

"Terima kasih, ayo sayang" eby langsung keluar dan menggendong degan keluar dari kursi belakang.

"Tolong jaga degan ya eby, saya pergi dulu. Assalamu'alaikum"saya pamit ke arah mereka.

"Wa'alaikumsalam"jawab mereka kompak.

Ah saya seperti melihat, anak dan istri saya yang sedang mengantarkan saya pergi bekerja.

Saya harap suatu hari nanti terulang kembali, diaman istri saya dan anak saya mengantarkan saya pergi untuk bekerja.

Saya rasa degan memang perlu mommy barunya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc..

Author berusaha mikir dan buat part ini. Karna ngeliat kalian semua udah nunggu lama. Dan mungkin kecewa karna partnya selalu dikit.

Jadi author up secepatnya, maaf kalo memang ini masih sedikit.

Author akan berusaha up dengan cepat dan part yang banyak.

Maaf ya kalau ada typo.

Vote dan komen selalu biar, author tambah semangat dan banyakin partnya hehehhehe.

Pay pay sayang dari daddy kenan

DUREN MATENG (Duda Keren Mapan Dan Ganteng)SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang