Jaemin hanya tersenyum, dia begitu canggung saat ini. ingin jujur masalah Jiwon tadi tidak enak dengan Jaehyun. karena Jiwon merajuk karena Jaehyun membawa Jeno keluar pagi-pagi sekali dan baru pulang jam siang.

"Jiwon kesal karena pas dia bangun dia tidak melihat Jeno, gara-gara itu juga sejak tadi pagi Jiwon tidak makan, dan berujung badannya hangat. Jika sudah seperti itu gantian Jeno yang akan kesal karena anaknya sakit" jelas Jaemin

Mendengarkan penjelasan Jaemin, Jaehyun jadi merasa tidak enak. Secara tidak langsung dia membuat cucunya sakit.

"Astaga, maafkan aku. Seharunya aku tidak mengajak Jeno pergi pagi-pagi sekali"

"Tidak apa-apa, Jiwon akan baik- baik saja jika sudah bertemu dengan Jeno. tidak masalah" kata Jaemin

"Aku tidak menyangka Jeno sedekat itu dengan Jiwon" ucap Taeyong

"Jeno terlalu memanjakannya, jadi Jiwon tumbuh seperti iu" balas Jaemin lagi.









Jaemin masuk kamar dengan nampan di tangannya. Dia melihat Jeno yang masih mengendong Jiwon. Bahkan Jeno masih menggunakan setelan formalnya. Meletakkan nampan di meja, Jaemin mencoba melepas jas dan juga dasi Jeno.

"Maaf aku tadi kesal denganmu" ucap Jeno

"Tidak apa-apa, sekarang suapi Jiwon. Aku akan menyiapkan baju untuk kalian. Jiwon belum mandi dari pagi"

"Kamu memang terbaik Na" ucap Jeno sambil mencuri ciuman di bibir Jaemin.

"Tentu saja"

Jaemin membuka lemari dan mencari baju untuk dua orang itu. Sedangkan Jeno sedang duduk memangku Jiwon. Anak itu sudah tidak menangis, hanya masih saja mengerucukan bibirnya.

"Wonnie makan ya. Papa tidak mau Jiwon sakit"

"Papa jahat"

"Iya, maaf ya. Besok kita beli mainan. Atau Wonnie mau pergi main kemana. Besok Papa temani. Tapi sekarang makan ya"

"Wonnie ingin liat singa Pa" ucapnya lucu

"Besok kita lihat, asal jangan membuat Mama kesal Ok"

Mengangguk lucu, Jiwon mulai membuka mulutnya. Menerima suapan dari Jeno. Jaemin yang ada disana seperti tidak terlihat, Jeno dan Jiwon sibuk dengan dunianya sendiri.

Selesai menyiapkan baju, Jaemin mendekati mereka. Duduk disamping Jeno.

"Kalian berdua mengabaikanku" rajuk Jaemin

"Mama nakal"

"Iya,Mama sangat nakal" sambung Jeno

"Ah, apa yang Mama lakukan?" tanya Jaemin

"Mama membialkan Papa pelgi"

Jeno menahan tawa saat Jiwon berekspresi seperti sedang memarahi Jaemin. dan Jaemin yang memasang wajah sedih.

"Wonnie tidak sayang Mama?"

Melihat Jaemin yang cemberut, Jiwon langsung mengulurkan tangannya untuk memeluk leher Jaemin. menciumi pipi ibunya dengan mulut penuh bubur

"Wonnie sayang Mama"

"Mama juga sayang sama Wonnie"

Jaemin dan Jiwon saling berpelukan, dengan ini Jeno mengambil kesempatan. Dia menunduk, mengambil ciuman di bibir Jaemin. memainkan bibir istrinya itu di belakang anaknya.

"Jeno"

"Aku bisa gila jika kalian berdua bersikap manis seperti ini"

Jeno ikut memeluk keduanya. Membawa dua orang yang sangat dia cintai ke dalam dekapannnya. Memberikan beberapa kecupan di kepala Jaemin dan Jiwon.

My Rival is My Brother (End) {Book 3}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang