epilog

3.5K 575 185
                                    

Di bawah langit biru yang cerah, aku berjalan bersama kak Seulgi. Hari ini aku akan bertemu dengan Yeosang.

Aku datang dengan syal merah yang ia berikan saat terakhir kali kita bertemu, serta satu ikat mawar merah yang telah aku pesan jauh-jauh hari. Mawar ini seindah Yeosang, ah tidak, Yeosang lebih indah.

Bibirku memulas senyuman kecut saat kami bertemu. Yah, hai Yeosang, akhirnya aku datang juga ke kotamu.

Aku merendahkan tubuhku dan duduk bersimpuh di hadapannya. Air mataku mengalir dengan sangat deras. Natal kemarin, natal terbaik dan natal dengan kenangan terindah diantara natal lainnya.

Natal paling berkesan dengan Yeosang di sana.

"Yeosang, aku janji bakal nemuin kamu, dan aku di sini," ucapku.

Sangat sulit menahan air mata yang terus memaksa keluar dari pelupuk mataku. Kak Seulgi merangkul bahuku dan ikut menangis di sebelahku.

"Jiwoo, jangan nangis, nanti Yeosang sedih..." ucap kak Seulgi, meskipun dirinya sendiri juga menangis.

Siapa yang tidak menangis di kondisi seperti ini? Duduk bersimpuh dihadapan gundukan tanah dengan nama Yeosang yang terukir rapi di salib.

Aku kembali menangis sambil memeluk salib besar itu. Rasanya hangat seperti memeluk Yeosang.

"Yeosang, aku udah baca diary yang kamu titipin ke kak Seulgi. Kalo aja kita kenal dari awal, kita bisa mengukir kenangan yang lebih indah," ucapku sambil membelai salib tersebut.

"Harusnya kamu gak perlu ngajak aku jalan-jalan naik sepeda di malam itu kalo kamu gak kuat. Meskipun begitu, malam saat kita jalan-jalan naik sepeda itu jadi malam terbaik yang pernah aku punya,"

"I am your very first love, and you are my very first love. Sebelumnya aku gak percaya kalo first love itu ada, dan setelah beberapa natal ini kita ketemu, aku percaya kalo cinta pertama itu ada. Aku bahagia pernah jadi kenangan terindah buat kamu, aku bahagia kenal kamu, dan aku bahagia atas waktu-waktu singkat yang kita lalui natal kemarin. I love you too, Kang Yeosang..."

Kak Seulgi merangkulku dan mengajakku berbalik, kembali ke mobil. Aku meletakkan buket mawarku di sebelah salib, dan kembali ke mobil meskipun hatiku enggan meninggalkan Yeosang sendirian di sana. Gelap, tanpa ada siapapun yang menemaninya di sana.

Selamat jalan, Yeosang. Aku tahu kau sudah tenang di sana, di rangkulan Tuhan. Aku mencintaimu, meskipun kau sudah jauh di sana.

Last Christmas—end, 20190419

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Last Christmas
—end, 20190419

/insert lagu galau/

[✔] Last Christmas ➖Yeosang ATEEZWhere stories live. Discover now