Menghela napas dalam, Taeyong tidak bisa berkata apa-apa. Rasanya terlalu sulit untuk menerima semua yang dikatakan Jeno padanya.

"Maafkan Jeno, Ma. Jeno hanya tidak ingin membuat kak Mark semakin tertekan dengan kehadiran Jeno kembali" batinnya

"Kamu janji akan selalu mengunjungi Mama kan?"

"Iya, Jeno janji."

"Berjanjilah untuk menjadi yang terbaik"

"Pasti Ma"








Membiarkan Taeyong sedikit beberes, Jeno kembali ke kamarnya. Saat membuka pintu, Jeno mematung melihat bagaimana bentuk dari kamarnya.

Bantal di lantai, seprai ada di pojok kamar, selimut ada di sofa. Belum lagi beberapa laci terbuka. Dan yang membuat Jeno terdiam adalah Jaemin yang ada di ruang ganti sedang mengacak-acak baju.

"Na, apa yang kamu lakukan?"

"Jeno~"

Mendengar suara Jeno, Jaemin langsung berlari kearahnya. Memeluk Jeno sambil memasang wajah sedih.

"Ada apa? Kenapa membuat kamar berantakan?"

"Cincinku hilang" Jaemin mengerucukan bibirnya, "Bagaimana ini?"

"Cincin?"

Mengangguk, Jaemin sedikit mendongak. "Iya cincin darimu"

"Aku tadi melihatnya di meja makan, dan ini. aku membawanya untukmu" balas Jeno sambil memberikan cincin pada Jaemin

"Ah iya, aku tadi melepasnya saat makan"

Jaemin langsung mengambil cincin itu, memakainya di jari manis dan tersenyum pada Jeno

"Terimakasih"

"Sama-sama, sekarang suruh orang membereskan kekacauan ini. jangan bereskan sendiri, aku tidak ingin kamu kelelahan"

Jeno mencium kening Jaemin sebelum berlalu meninggalkannya di depan pintu

"Jeno mau kemana?"

"Mau mandi"

"Ikut" Jeno hanya tersenyum saat Jaemin berlari kecil padanya.

~~


Sesuai dengan apa yang di katakan Jeno, sore ini dia mengatar Taeyong pulang ke kediaman Jung. Niat awal hanya dia yang akan mengantarnya, tapi karena Jaemin yang tidak ingin di tinggalkan terpaksa dia juga mengajak Yeeun dan Jaemin. jika hanya mengajak Jaemin, Jeno takut Jaemin akan bosan.

Duduk malas di samping kemudi, Jeno hanya menatap jalanan dengan malas. Membiarkan Jaemin yang menyertir. Dari pada banyak bicara tapi salah, bukankah lebih baik dia diam saja.

Perjalanan baru memakan waktu 15 menit, tetapi Jaemin menepikan mobilnya.

"Ada apa?"

"Aku lelah Jeno" cemberut Jaemin

"Ya sudah, tukar posisi"

Jaemin turun, begitu juga dengan Jeno. berjalan ke sisi yang berlawanan kini posisi Jeno ada di kursi kemudi dan Jaemin ada di sebelahnya. Di belakang ada Yeeun dan Taeyong yang duduk dengan tenang.




Mobil Jeno memasuki kediaman Jung ketika matahari sudah hilang. Tidak seperti biasa dimana Jeno langsung memarkirkan mobil di garasi samping. Kali ini dia hanya memarkirkan mobilnya asal.

Jeno ragu untuk turun, matanya melihat jika mobil Mark dan Jaehyun sudah ada dirumah. Berarti mereka jelas sudah ada dirumah.

Yeeun dan Taeyong keluar lebih dulu. Tetapi Jeno masih diam tak bergerak. Matanya terlihat bergetar.

My Rival is My Brother (End) {Book 3}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang