IV

807 192 21
                                    

TITLE

A Fanfiction by Redline0022

Drama, Friendship, Romance, Family.

Cast :

Do Kyungsoo . Park Chanyeol . Oh Sehun

Byun Baekhyun . Kim Jongdae . Kim Jongin

Kim Junmyeon . Kim Minseok . Zhang Yixing

Warning !

Beberapa peristiwa yang diangkat dalam cerita ini hanyalah fiktif belaka.

.

Selamat Membaca

~oOo~

Di pagi hari yang cukup cerah ini, aktifitas di kediaman keluarga Kim sudah nampak sibuk. Putra sulung keluarga ini yaitu Kim Minseok, sudah bersiap-siap didepan mesin jahit.

Ia membantu ibunya dalam bisnis jahit ini. Karena ayahnya sudah tiada, Minseok terpaksa menjadi tulang punggung bagi ibu serta satu adik perempuannya.

"Seokki, kenapa pagi-pagi seperti ini sudah bekerja ?" tanya ny.Kim pada putra sulungnya tersebut.

Ia baru saja terbangun akibat suara berisik mesin jahit.

"Ah ibu sudah bangun rupanya. Pesanan nanti siang banyak yang harus sudah jadi, bu. Aku tidak mau para pelanggan nanti memarahi kita khehe," jawab Minseok tanpa melepaskan perhatiannya dari kain yang sedang ia jahit.

Ny.Kim tersenyum pilu, seharusnya putra sulungnya ini bisa bersenang-senang bersama teman-temannya. Namun ia harus bekerja demi kelangsungan hidup keluarganya sejak sekolah menengah.

"Bu, bisa bantu aku ambilkan kain itu ?" pinta Minseok sembari menunjukkan kain yang ia pinta dengan mata kucing miliknya.

Ny.Kim menganggukan kepalanya lalu membantu putra sulungnya itu.

"Baiklah, ibu akan buatkanmu sarapan. Semangat sayang !"

"Siap !" sahut Minseok begitu ceria.

Pemuda itu kembali melanjutkan pekerjaannya, namun gerak tangannya terhenti saat ia teringat sesuatu.

"Tunggu sebentar, apa anak itu belum bangun ?"

Minseok menoleh ke belakang, lebih tepatnya ke pintu kamar kecil dengan sticker bunga matahari.

"Aisshhh anak itu belum bangun juga. Bagaimana kalau telat nanti."

Minseok bangkit dari kursinya lalu berjalan menuju pintu itu dan membukanya pelan. Setelah berhasil dibukanya pintu itu, Minseok melangkah masuk dan mendekati kasur kecil dikamar itu.

"Jina-ah ! bangun, ini sudah pagi. Kau bisa telat nanti," ucap Minseok sembari mengguncang bahu gadis kecil yang masih terlelap itu.

"Jina-ah."

"engh oppa, Jina masih ngantuk.." ucap gadis kecil yang baru membuka sedikit kelopak matanya itu.

"Tidak ada ngantuk-ngantukkan. Sekarang bangun, kalau Jina telat nanti, guru-guru akan menegur Jina," ucap pemuda itu sembari mengguncang lagi tubuh adiknya.

"Aisshh, tidak telatpun guru-guru akan menegur Jina karena belum membayar uang sekolah, oppa."

Minseok terdiam mendengarnya. Ia merasa seperti dihantam benda yang keras dan tepat mengenai hatinya.

TITLEWhere stories live. Discover now