I'm Fine

1.1K 86 0
                                    

"maafkan aku"

pemuda manis itu mengusap lelehan air matanya saat mendengar permintaan maaf dari seorang pria tampan didepannya.

"entah kenapa sangat sulit memaafkanmu hyung" lirih pemuda manis itu,kepalanya menunduk dalam.

"By,aku—"

"berhenti memanggilku seperti itu jika bukan aku satu satunya yang ada dihatimu" pria tampan itu terdiam

"kau tau Felix-ah,aku—aku kesepian,aku butuh seseorang yang mampu—"

"dengan cara seperti ini ?" pria itu menunduk,dengan pelan tangannya terulur menggenggam tangan Felix.

"maafkan aku" Felix hanya menggeleng lalu melepaskan genggaman itu.

"aku mungkin memaafkanmu hyung,tapi aku tidak akan pernah melupakannya" pria itu semakin menundukan kepalannya mendengar ucapan Felix

"Felix-ah,aku rasa—kita tidak bisa melanjutkan semua ini" pria manis bernama Felix itu terkekeh sambil terus mengusap air matanya

"memang apa yang harus kita lanjutkan setelah semua ini,bahkan bayanganmu saat bercumbu di kamar kita,di ranjang kita,masih sangat jelas di otakku"

"Felix-ah !"

'Srek'

Felix hanya menatap pria didepannya dengan pandangan datar,isakan sesekali keluar dari bibir mungilnya,perlahan dia melepaskan sebuah cincin dengan ukiran indah dan meletakkanny tepan didepan pria itu.

"terima kasih untuk tiga tahun ini Hwang Hyunjin-ssi" dan dengan itu Felix berbalik,meninggalkan semua lukanya,meninggalkan semua kenangannya,dan juga meninggalkan semua sisa cintanya untuk Hyunjin.

==

"aku tidak mau Minho hyung !"

"Lee Felix dengarkan aku !" Felix menggeleng kuat mencoba mengelak dari sang kakak

"hyung sudahlah jangan memaksa Felix" seorang namja manis berjalan mendekati Felix lalu memeluk tubuhnya.

"hanya kau harapan satu satunya Felix-ah,hyung mohon"

"Minho hyung,berhenti memaksa Felix,kau ingin traumanya kambuh ?"

"kau tidak mengerti Han Jisung !"

"aku memang tidak mengerti !,tapi paling tidak ingatlah Trauma yang dialami Felix !" bentak Jisung.

Minho menghela nafas lalu mengusap wajahnya kasar,dia mendongak dan menemukan Felix yang menyembunyikan wajahnya di pelukan sang istri,selama dua tahun,adiknya harus berjuang melawan semua traumanya,Minho menyesal karena sempat memaksa adiknya,dengan pelan dia menghampiri sang adik lalu menariknya dari pelukan Jisung.

"maafkan hyung,jangan pergi jika kau tidak mau melakukannya" Felix menggeleng lalu memeluk Minho.

"aku akan pergi Hyung" Minho melepaskan pelukannya lalu menatap felix dalam

"kau tidak perlu melakukannya jika kau tidak ingin felix" Felix hanya menggeleng

"hanya ini yang bisa kulakukan untukmu"

"Felix-ah,kau yakin ?" Felix berbalik menatap Jisung lalu mengangguk

"baiklah kalau begitu,aku aka menyiapkan keperluanmu" ujar Jisung lalu meninggalkan kakak adik itu.

"hyung minta maaf jika tadi sempat memaksamu,tapi apa kau yakin ?"

"sudah saatnya aku melawan trauma ku hyung,aku tidak mau terus menerus terpuruk" lirih Felix.

Minho tersenyum lalu mengusap pelan kepala Felix,dia tau adiknya masih sedikit ragu dengan keputusannya,dia masih merasa menyesal karena sudah berdebat dengan adiknya,dengan pelan Minho kembali membawa sang adik kedalam pelukannya.

"maafkan hyung karena membuatmu harus kembali bertemu dengannya" Felix menggeleng pelan lalu membalas pelukan Minho

"semua sudah berlalu hyung,aku harus bisa melewati semua ini" lirih Felix.

==

Felix menghela nafas pelan saat kakinya telah menapak di bandara internasional Gimpo,entah kenapa rasa sesak itu kembali memenuhi rongga dadanya,dia belum siap memandang wajah itu untuk kedepannya. Dan dengan langkah mantap dia berjalan keluar,tapi baru beberapa saat langkahnya kembali terhenti saat mendapati seorang pria dengan balutan kemeja putih dan celana coklat yang sangat pas di badannya. Felix terdiam,merasakan sesak kembali memenuhi rongga dadanya,tubuhnya sedikit oleng membuat pria tampan itu segera berlari menghampirinya.

"Felix Gwenchana ?" Felix hanya diam lalu melepaskan pegangan tangan pria itu dari bahunya.

"untuk apa kau disini ?" tanya Felix datar

"aku menawarkan diri untuk menjeputmu" Felix memejamkan matanya sesaat lalu menatap pria tinggi didepannya.

"aku bisa memakai taksi" ujar Felix lalu berjalan melewati pria itu.

'Drrt...Drrt...'

Felix menghentikan langkahnya lalu mengambil ponselnya,dia terdiam sesaat saat mendapati nama Minho dilayar ponselnya,dengan cepat namja manis itu mengangkatnya.

"Waeyo Hyung ?"

"ehhm Felix-ah,apa kau sudah sampai ?"

"aku sudah keluar dari bandara"

"apa supir rumah sakir sudah menjemputmu ?"

"tidak,aku akan memesan taksi"

"apa maksutmu ?,supir rumah sakit akan menjemputmu"

"apa yang kau maksut dengan supir ada seorang Hwang Hyunjin ?" Felix menggeram pelan mencoba memahami kebodohan sang kaakak

"aku tidak mengerti apa maksutmu,Hwang Hyunjin ada disana ?" Felix menghela nafas pelan

"akan aku tutup hyung,aku belum memesan taksi—s "

"ani ani,Lee Felix tunggu,kau ikutlah bersama Hyunjin" Felix membulatkan matanya mendengar penuturan sang kakak

"hyung ! kau gila ?!" ucap Felix tertahan

"lagipula kau tidak tau tujuanmu,jadi turuti apa kataku,aku tutup"

Felix menghela nafasnya saat Minho menutup sambungan teleponnya. Dengan langkah gontai dia mendekati Hyunjin lalu mendongak menatap wajah tampan Hyunjin.

"sebenarnya kemana tujuan kita ?"

"aku akan mengantarmu—"

"tidak perlu,cukup beritahu kemana aku harus pergi" Hyunjin meggeleng

"aku tidak akan memberitahumu,aku akan mengantarmu"

Felix menghela nafas berat,kepalanya mulai pening,dia hanya ingin cepat cepat meminum obatnya lalu ber istirahat. Jujur hatinya ingin menghindari semua ucapan yang pria tampan itu lontarkan,tapi entah kenapa tuhan seolah ingin mengujinya.

==

Haloo Guyss !!!. Aku Comeback dengan story Straykidss. I hope you all enjoy this story. langsung baca aja yah !!,jangan lupa Voment///

OurStory : A Mistake  || HyunLixWhere stories live. Discover now