Berjalan tanpa arah, tak tau jelas yang diinginkan
Menampak impian yang tak jelas
Menatap yang nyata jadi buram
Tertatap dua arah berbeda, tak tau dimana titik nya.
Segala rasa tak ingin ikut campur, bahkan rasa hati
Menunggu, menunggu...dan menunggu itu hanya sia-sia
Harus ada yang tajam untuk membelah
Kekuatan paling tajam hanya milik-Nya
Kini tinggallah penungguan...yang sia-sia
Tak ada nasi jika tak ditanam
Ku coba cari yang tajam tuk memecah batu
Hanya itu... Yang lebih baik dari penungguan yang sia-sia
(Adon)
Terinspirasi dari:
Diri sendiri yang ingat akan. Tak berdaya nya menyelesaikan masalah