“Adam?, yang mana?” Tanya Anya.

“Itu loh yang di IG, terus juga tadi bep Dani ngomongin Adam. Apa jangan-jangan Adam yang di maksud itu Adam Rizqy?”

“Iya kali, gue lupa” Ujar Anya berbohong.

“Ah lo masa bisa lupain orang seganteng Adam sih, kalau gue jadi lo gue gaakan pernah lupain dia” Ujar Husna.

“Dikira amnesia bisa request kali, udah ah gue keluar” Ujar Anya.

“Hahaha, iya sih bener juga. Ikut!” Ujar Husna.

Mereka berdua pun keluar toilet bersama.

^^O^^

Kini mereka berdua sudah kembali duduk di kursi masing-masing.

“Gue heran sama cewek kalau ke kamar mandi lama banget. Kalian boker sambil kayang apa gimana?” Tanya Dillah yang membuatnya dan Dani tertawa.

“Gak lucu lo Kak!” Ujar Husna.

“Lucu kok, buktinya Dani ketawa, hahaha” Ujar Dillah diiringi tawa.

“Udah ah, gue mau ngerjain tugas dulu, eh ini uang buat minuman yang gue pesen, bayarin!” Ujar Anya sambil mengambil uang sebesar 50.000 dari saku celananya, lalu menyimpannya diatas meja.

“Gak usah biar gue yang bayar!” Ujar Dani. Anya langsung mengambil kembali uang itu.

“Yaudah makasih, gue duluan!” Ujar Anya. Dia berjalan pergi keluar tanpa menoleh ke belakang sedikitpun.

“Eh gue juga ada tugas, bayarin sekalian ya Dan!” Ujar Husna lalu dia pergi menyusul Anya.

“Biasa cewek, kalau yang satunya di traktir pasti yang satu lagi sirik pengen minta di traktir juga, hahaha” Ujar Dillah.

“Bener lo Kak, hahaha” Ujar Dani.

Husna sudah berada di samping Anya, mereka kini berjalan beriringan ke arah tempat parkir.

“Kok lo ngikutin gue?” Tanya Anya.

“Mau maen ke rumah lo sambil gue mau denger lo nyeritain masalalu tentang Adam, siapa tau lo inget dia nanti”

“Aduh Husna, gue udah gak mau lagi ngebahas masalalu gue!”

“Lo harus mau!” Ujar Husna.

“Serah!” Ujar Anya pasrah.

Mereka sudah berada di parkiran. Anya pun mengeluarkan motornya, lalu menaiki motor itu di susul oleh Husna.

“Gue bawa helm satu, kalau ditilang gimana?” Tanya Anya sambil memakai helm.

“Gapapa, motor lo ini yang ditilang” Ujar Husna.

“Enak aja ya bacot lo!, turun ah gak jadi gue bawa lo balik ke rumah”

“Jangan gitu dong Anya, bercanda gue. Kan bisa pake jalan tikus”

Anya menyalakan mesin motornya, dan melaju melewati jalan tikus yang sudah dia ingat di luar kepala.

^^O^^

30 menit berlalu. Akhirnya mereka berdua sudah sampai di depan rumah Anya. Anya memberhentikan motornya di depan pagar rumah.

“Turun lo bukain gerbang!” Ujar Anya.

Husna turun dan membuka gerbang depan. Anya pun memasukan motor ke halaman rumahnya, lalu menyimpan motor disana. Sementara Husna kembali menutup gerbang.

Anya melepaskan helm dan menyimpan di atas tangki motor. Tanpa banyak bicara Anya masuk ke dalam rumah diikuti dengan Husna yang ada di belakangnya.

“Sepi amat nih rumah, pada kemana Nya?” Tanya Husna sambil membuka sepatu di samping Anya yang juga tegah membuka sepatu.

“Gatau gue, lagi jalan-jalan kali sambil nyari baju buat Hani. Kita ke kamar gue aja” Ajak Anya. Husna hanya mengangguk.

Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora