Mysha || 08

355K 18.5K 824
                                    

Angin sepoi-sepoi menyapa lembut. Membuat seluruh tubuh enggan untuk beranjak dari kenyamanannya. Cewek yang masih menggunakan piyama tidur ini mengubah posisinya menjadi duduk, melihat jam dinding sekilas walau matanya masih terlihat buram.

Gadis itu menguap sebentar, mengulat, lalu mengumpulkan nyawanya dahulu sebelum melakukan aktivitas mandi dipagi harinya.

Mysha terbangun dengan rambut yang sangat berantakan. Tunggu, berapa minggu ia tidak menyisir rambutnya?

Gadis itu pun menarik handuk untuk mandi, ia beranjak dari kasurnya dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah beberapa menit kemudian, Mysha keluar dengan handuk yang dililitkan ditubuhnya. Gadis itu memakai seragam sekolahnya yang kini memakai rok hitam, kemeja putih, dan juga rompi hitam. Setelah selesai berganti pakaian, Mysha mengeringkan rambutnya dengan pengering rambut.

Tok tok tok

"Masuk." kata Mysha seraya menjawab ketukan pintu tersebut. Gadis yang kini tengah terduduk memegang hair dryer ini menoleh ke arah pintu dan melihat siapa yang masuk ke dalam kamarnya. Ah ternyata itu Gladis.

"Sarapan dulu, gue udah masak." kata Gladis. Mysha mengangguk memberi jawaban.

"Mama juga mau ngomong sesuatu sama lo." kata Gladis.

"Iya kak, nanti gue ke bawah." jawab Mysha.

Mysha menyelesaikan kegiatannya, gadis itu memakai kaos kaki, dan juga sepatunya. Lalu disisirnya rambut panjangnya. Setelah itu, Mysha beranjak dari kamar untuk menuju meja makan.

"Pagi, Mah, Pah." sapa Mysha seraya tersenyum. Mysha memang jarang sarapan pagi bersama, karena ia takut jika ia makan bersama Mamanya, selera makan Mamanya berkurang. Maka dari itu Mysha mengalah dan sarapan disekolah.

"Mama mau ngasih tau kamu sesuatu." ucap Diana membuka suara.

Mysha berhenti mengunyah, lalu menatap Diana. "Kenapa Mah?" tanya gadis itu.

"Kamu tau seberapa bencinya saya ke kamu?” tanya Diana dengan wajah datarnya.

Mysha menelan salivanya kuat, gadis itu tidak bisa bicara apapun saat ini. Ia masih saja memandang wajah Diana, menunggu wanita itu melanjutkan ucapannya.

"Kamu tau kalo saya gak suka kehadiran kamu Mysha?"

"Dan kamu juga harus tau, kalau kamu bukan anak kandung saya."

Deg

Mysha menaruh sendok dan juga garpunya diatas piringnya, menatap Diana seolah-olah meminta penjelasan yang lebih jelas. Apa maksud Diana?

"Maksud Mama?"

"Kamu adalah anak yang saya ambil dari panti asuhan. Kamu adalah anak dari korban bencana alam saat itu."

Bagaikan disambar petir berkali-kali. Mysha menahan seluruh pertanyaan yang ada di dalam dirinya. Jantungnya berdetak lebih kencang, tangannya seketika lemas begitupun kakinya.

"Jad.. Jadi.."

"Ya, kamu bukan anak saya, oleh karena itu, saya benci sama kamu Mysha! kamu anak pembawa sial! Raya, anak kandung saya, kamu bunuh!" bentak Diana seraya menunjuk Mysha dengan jari telunjuknya. Damar mencoba menenangkan Diana yang kian emosi.

Akhirnya, air mata yang Mysha tahan sejak tadi pun akhirnya keluar.

"Ini bukan sepenuhnya salah Mysha Mah, tolong berhenti bersikap seperti ini." kata Gladis.

"Diam kamu!" bentak Diana lagi.

"Mah.. Mysha minta maaf.." lirih gadis itu dengan bola mata yang sayu.

"Pergi kamu!"

"Mah.."

"PERGI!"

Mysha mengambil tasnya dan beranjak dari meja makan. Gadis itu keluar rumah dengan tangis yang pecah.

Mysha mengerang frustasi dipinggir jalan, gadis itu tertunduk lemas, dengan wajah yang sembab akibat tangisnya.

Ini tidak adil bagi Mysha. Mengapa ia hidup harus seperti ini? dengan siapa lagi ia harus berbagi cerita? Mysha rasa Mysha sudah tidak punya siapa-siapa. Gadis itu nyaris saja menyerah, dan terpikir dibenaknya ia akan mencari tau siapa ibu kandungnya.

Suara sebuah motor terdengar jelas si telinga Mysha. Dan benar, ada seseorang yang menghampirinya.

"Sha?" panggil cowok itu.

Mysha menoleh, ia hamburkan seluruh tubuhnya ke pelukan cowok itu.

"Ken.." lirih gadis itu.

"Lo ada masalah?"

Mysha tidak menjawab. Keano membiarkan Mysha menangis dahulu agar hatinya lega dan tenang. Setelah tenang, ia akan menanyakan hal itu pada Mysha.

"Lo sekolah?" tanya Keano. Mysha menggeleng.

Dikejauhan, seseorang melihat aksi kejadian itu.

Cekrek

Raut wajah senang terpancar indah di wajah orang tersebut.

"Dasar murahan."

ΔΔΔ



 

MYSHA [SELESAI]Where stories live. Discover now