"Apa yang kau inginkan Oh Sehun-ssi?" Desisnya.

"Owh kau mengingatku ternyata.." kaki jenjangnya ia bawa mendekat, senyum remeh tersungging di bibir tipisnya. "Ngomong-ngomong, berapa lama kita tidak bertemu ya?100? 200? Atau 1000 tahun?"

"Menyingkir dari hadapanku Oh Sehun, aku tidak memiliki urusan denganmu.."

"Oii nona, apa pun urusannya itu tetap akan selalu berhubungan denganku.." jawabnya penuh dengan sindiran di setiap katanya.

"Sial kau Oh Sehun, rasanya aku ingin membunuhmu sekarang.."

"Wow Nona! Bisakah kau mengurangi aura hitammu ini?"

Sehun menatap datar Jisoo di hadapannya yang mulai mengeluarkan aura tidak mengenakan di sekeliling vampire itu.

Jisoo mendesis, tangannya mengepal bersiap melakukan serangan pembuka pada sang mantan pacar.

"Oii Jisoo sudahlah.." tapi gerakan menyerangnya berhenti mendadak, kala sebuah tangan mencengkram pergelangan kanannya.

Jisoo berdecih, dan menyentak sebuah tangan yang mencengkram pergelangannya.

"Sialan kau Jung Hoseok!!" Jisoo memaki, sebelum memilih pergi dari sana. Bahkan tanpa melirik ke arah Sehun atau pun Hoseok yang baru saja menghentikan seranganya.

"Wahh lama tak bertemu Oh Sehun.." vampire bermarga Jung itu menyapa, dengan senyum merekahnya kala ia tidak lagi  merasakan keberadaan Jisoo di sekitarnya.

"Sebenarnya Sehun, aku ingin menikmati waktu di hari pertama aku kembali sekolah lagi.. tapi karena pertemuan kita hari ini aku jadi sangat bersemangat.." ia menyengir dengan menyebalkannya "untuk membunuhmu.."

Sehun mendesis kesal, rahangnya mengeras, tatapannya menajam. Di hadapannya Hoseok justru tersenyum miring. Sehun mengepalkan tangannya dan bersiap melancarkan serangan pada vampire dengan cengiran khasnya.

Jung Hoseok yang melihatnya, melebarkan senyumnya. Ia segera mengikuti gerakan Sehun. Kemudian keduanya terlibat pertarungan di tengah koridor sepi itu.

Sehun mengarahkan kepalan tangannya ke arah pelipis kanan Hoseok, dan vampire itu dengan mudah menghindarinya. Kemudian dengan cepat melayangkan sebuah tendangan pada perut Sehun, hingga membuatnya terlempar dan terbentur kaca jendela hingga berhasil meretakannya.

"Owh maaf sepertinya aku terlalu bersemangat.." vampire itu lagi- lagi memasang cengiran andalannya.

Sehun menggeram, kemudian menyeka setitik darah di sudut bibirnya. Sesaat ia merasa sedikit  menyesal karena sering melewatkan latihannya bersama dengan Jongin dan juga Chanyeol.

"Untuk pembukaan, bukan kah ini bagus???" Lagi- lagi vampire itu tersenyum dengan sangat menyebalkan. Dan rasanya Sehun ingin merobek bibir itu.

Vampire itu bersiap untuk pergi, tapi kemudian ia menghentikan  langkah kakinya. Ia mentap ke arah Sehun yang masih terduduk lemas karena serangannya yang terbilang tidak main-main itu.

"Ahk! Ngomong - ngomong Oh Sehun, tujuan dua saudara kembar itu adalah untuk membunuh Chanyeol juga Qing Zhu.." Hoseok memandang Sehun dengan tatapan dinginnya "Tapi di bandingkan itu, aku lebih tertarik dengan aroma Baixian yang tercium sangat kuat di sini.. jadi apakah iblis kecil itu benar-benar ada di sini?"

Sehun sempat tercenung kala mendengar penjelasan vampire di hadapannya. Tapi akhirnya si albino itu memilih tidak menjawab, Sehun masih terlalu pintar untuk mengungkap hal apa saja yang ada di sekolah itu. Termasuk keberadaan Baixian sendiri.

"Kau tidak ingin menjawabnya? Okey baiklah aku sendiri yang akan mencari tahu keberadaan iblis kecil itu.."

Hosoek dengan senyum miringnya akhirnya memilih pergi, dengan cara yang lebih manusiawi . Yaitu berjalan dengan santai itung- itung untuk memenuhi keingin tahuannya tentang sekolah barunya.

Sehun berdecih, memandang penuh dendam ke arah vampire yang memiliki tinggi  di bawah dagunya .

"Ahk ! Vampire baji-

'Bruk !'

Sehun menghentikan ucapannya ,kala telinganya menangkap  sebuah suara jatuh tidak jauh dari posisinya . Pandangannya ia bawa pada belokan koridor yang tidak jauh dari tempatnya duduk .

"Ini .." Sehun mengangkat tubuhnya , dan berjalan ke asal suara itu yang arahnya berlawanan dengan arah Hoseok tadi .

"Hawa manusia , dan berdarah murni tanpa campuran iblis sedikit pun .." Sehun mempercepat langkahnya ,kala rasa lapar mulai muncul pada perutnya . "Aku tidak akan melepaskanmu kali ini .."

Sehun melihatnya ,manusia berdarah murni itu. Ia berdiri di dekat pot tumbuhan lidah mertua . Mata rusanya memandang takut ke arah Sehun yang menyeringai bak setan sembari berjalan ke arahnya .

"Kebetulan sekali kau ada di sini .. Xiao Luhan .."

Luhan mundur dua langkah ,kala Sehun mengambil selangkah mendekat ke arahnya .

"Kau menguping heh ?"

Luhan meneguk ludah susah ,kepalanya dengan cepat menggeleng . "Ti-tidak ,ak-ku hanya kebetulan lewat sa-saja .." jawabnya terbata .

Sehun mendengus "sayang sekali aku dalam keadaan lapar ,juga terluka ..jadi bisakah aku menikmatimu cantik .."

Luhan menegang ,kala tiba-tiba Sehun telah berdiri di hadapannya ,tidak lupa dengan tangan yang mencengkram kuat pergelangan tangan Luhan .

Luhan menciut , nyalinya mendadak hilang . Kala matanya menatap ke arah Sehun , yang menatapnya bak singa yang siap menerkam mangsanya kapan saja .

"Se-sehun ku-kumahon maafkan aku .." Luhan menunduk , sedikit tersentak kala ia merasakan hidung bertatak sempurna milik Sehun mulai mengendus lehernya seduktif .

"Maaf saja tapi tidak bisa .." Sehun berbisik lirih ,dan tanpa membuang waktu segera melesat membawa tubuh mungil milik Luhan dalam rengkuhannya .
.
.
.
.
.

"AHHHKKKKK !!" Lelaki berambut blonde itu menjerit sakit . Kala merasakan sebuah benda seperti menusuk paksa dan menembus kulit lehernya .

Luhan menangis kala itu , tangannya saling meremat hingga memutih .Air mata lolos dari sudut matanya ,kala sakit yang ia rasakan perlahan semakin menggila .

"Se-sehun .." Luhan bersumpah bahwa sakitnya bertambah ribuan kali lipat kala dirinya berbicara meski pun hanya sebuah gumaman rendah di tengah tangisnya .

Tapi itu semua toh tidak diperdulikan oleh seorang seperti Oh Sehun , yang nyatanya masih asik dengan kegiatan makan miliknya .

Bilik toilet itu yang awalnya sepi , kali ini terisi dengan tangis Luhan di dalam sana . Tangisannya mengudara ,bagi Luhan ini merupakan persakitan paling parah yang pernah ia rasakan sepanjang 17 tahun kehidupannya .

Sehun melepas gigitannya , kemudian tersenyum kecil dengan tangan yang menumpu tubuh Luhan yang pingsan itu .

"Sudah kuduga darah manusia murni merupakan yang paling enak ..." Sehun tersenyum miring sembari menatap wajah Luhan di pelukkannya .

"Benar kata Taehyung , tidak sia-sia aku memilihmu .."
.
.
.
.
.

Tbc

Ciee ngaret ciee😂😂😂

Maaf ya baru bisa up hari ini , dan semoga puas . Habis ini author bakalan fokus ama FFn ini kok tenang aja😂😊
Btw makasih buat dukungannya😊😊😋

See you😉

Empty '~~chanbaekWhere stories live. Discover now