| 9 april, 2019.
| jam 1.59 siang.
semesta, namanya.
anak rambutnya bak ujung sapu,
tetapi rambut utamanya lembut
laksana kain satin.
persis seperti gaunnya,
rumbai acak di tepi,
sutra berkilau mengiringi.semesta merebak,
meniti, meloncati
bintang-bintang perak
menari-nari dengan angin
yang menyingkap rumbainya.perlahan, namun dengan
tetap riang gemilang,
letupan api menjamah langit,
sama perlahannya.
sama riangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
belantara | indra pengecap kedua
PoetryKonon, di sini adalah tempat para puisi bersandar sebelum pergi ke Pulau Lupa. Aku menjumpai lalu menulis tentang mereka di sini. Kali ini, aku ingin membagikannya denganmu. ©️ navillerain (sekarang awansariawan), 20XX.