Chapter 1

1.1K 63 6
                                    

Braakk!!!

Suara hentakan meja terdengar dari kamar ayahnya. Suara ribut pun tak kalah nyaring mengiringi keributan pagi ini. Han Seol berniat untuk pamit sekolah. Namun ia mengurungkan niatnya karena mendengar keributan dari kamar papa mamanya.

Saat Han Seol ingin pergi, ia mendengar suara pintu terbuka.

"Seol-ah, papa dan mama akan bercerai. Setelah ini kamu putuskan kamu akan ikut papa atau mama" ucap papa Seol dengan nada tinggi.

Pagi itu bagaikan bom waktu yang ada di hati Seol kini telah meledak. Papa dan mamanya yang tak pernah memperhatikannya kini akan bercerai. Ia sudah mengira ini akan terjadi.

Tinggal dengan siapa nantinya? Memilih siapapun juga percuma. Papanya selalu sibuk dengan bisnis dan wanita-wanita jalangnya. Sedangkan mamanya yang seorang dosen justru sibuk dengan selingkuhannya. Bahkan tak jarang mamanya pulang larut malam. Lebih baik Seol hidup sendiri.

"Kamu harus memilih mau hidup dengan mama, atau dengan papa" ucap mamanya dengan nada angkuhnya.

"Aku mau sendiri" Ucap Seol dingin.

"Apa??!!" ucap papa mamanya terkejut.

"Kamu masih sekolah, kamu masih butuh wali" ucap Papanya.

"Kalau papa tau aku butuh wali, kenapa kalian bercerai?"

"Karena kami sudah tak bisa bersama lagi. Kita sudah tak cocok" ucap mamanya.

"Terserah kalian, aku gak mau memilih satu antara kalian" ucap Seol sambil meninggalkan orangtuanya.

"Baik, kamu boleh hidup tanpa kami. Tapi kamu harus menikah"

Langkah Seol langsung berhenti ketika mamanya menyebut kata menikah.

"Oke... Nikahkan aku" tanpa berfikir panjang Seol menyetujui. Seol langsung masuk kamar. Ia sudah tak bersemangat masuk sekolah. Mama dan papanya pun terkejut karena keputusan anaknya. Tapi mereka bersyukur dengan keputusan Seol. Dengan begitu mereka tak usah berebut dengan siapa Seol tinggal.

Di kamar, Seol langsung memandang foto keluarganya dan langsung membantingnya, ia pun menangis sesegukan. Ia membenci papa mamanya yang tak pernah perduli. Keadaan ini membuat Seol tumbuh menjadi seorang gadis yang dingin.

Seol keluar dari kamar dan melihat papa mamanya duduk berdekatan seperti sedang akur. Ia tak tahu hal apa yang membuat orang mau bercerai menjadi akur. Saat Seol ingin mengambil minum, tiba-tiba mamanya memanggil.

"Seol-ah... Sini sayang. Papa sama mama sudah mencarikan jodoh yang pas buat kamu" ucap Mama. Seol menjadi paham bahwa mereka akur karena sedang mencarikan jodoh untuk Seol.

"Terserah mama aja. Aku capek"

"Heii.. Lihat dulu calonmu, niih" mama memperlihatkan calon untuk Seol.

 Lihat dulu calonmu, niih" mama memperlihatkan calon untuk Seol

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Ahjussi itu SuamikuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora