"Teman kami sakit, jadi kami memastikan kalau dia baik-baik saja" jawab Jeno ketika melihat wajah seniornya sudah kesal karena Mark tidak menjawab pertanyaannya.

"Yang sakit kan teman kalian, kembali ke lapangan sekarang" perintah senior itu. Mark menatap senior itu kesal, kenapa dia membentak Jeno ketika dirinya juga diam disini saat tugasnya adalah menjaga di luar dan membuat Mark turun ke lapangan.

"Kau juga lebih baik kembali ke tugas awalmu, biar aku yang menjaga disini karena aku tidak yakin kau akan mengurus dia dengan baik jika disini" perintah Mark sambil menyindir, membuat senior itu geram dan langsung keluar dari ruang kesehatan dengan amarah. Sementara Jeno dan Jaemin masih terdiam disana, terlihat jelas kalau mereka khawatir dengan keadaan Haechan ini "Kalian juga kembalilah ke kegiatan kalian, aku akan menjaga teman kalian, nanti jemput saja kalau sudah selesai" suruh Mark. Akhirnya Jeno menyuruh Jaemin untuk percaya pada Mark dan mengajaknya keluar, tentu saja Mark itu anak baik dan salah satu kakak terbaik yang Jeno miliki.

"Kita akan segera kembali hyung aku titip Haechan yaa"

Akhirnya Jeno dan Jaemin keluar dari ruang kesehatan. Meninggalkan Mark berdua dengan Haechan yang masih belum sadar "Haechan-ya" Mark bergumam sendiri dan lalu mulai menyiapkan obat untuk Haechan yang bisa Mark berikan jika anak itu bangun.

"Hmm, teman Jeno ini manis sekali" gumam Mark kembali. Tentu saja, Haechan memang sangat manis. Tapi Mark itu lelaki dengan akal sehat tinggi, jadi hal seperti itu tidak akan mempengaruhi Mark sama sekali.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Haechan membuka matanya dan apa yang ia rasakan pertama adalah silau dari sinar lampu yang tepat berada di atasnya. Kepalanya sakit dan badannya terasa lemas, membuat Haechan ingin kembali memejamkan matanya.

"Ugh"

Lenguhan dari atas tempat tidur membuat Mark membalikan kepalanya dan melihat Haechan yang sedang menghalangi cahaya lampu yang silau ke matanya.

"Bagaimana perasaanmu ?" Tanya Mark sambil berjalan ke arah tempat tidur. Haechan kembali membuka matanya, lebih lebar malah karena suara yang entah kenapa Haechan sangat kenali. Apa ini mimpi ? Kenapa Haechan dapat mendengar suara Mark dengan jelas ? Otak Haechan sepertinya sedang bekerja sangat keras, menentukan pilihan haruskah ia membuka matanya atau tidak "Apa dia belum bangun ? Tapi tangannya sudah berubah posisi" Haechan dapat mendengar gumaman Mark, bagaimana ini ? Akhirnya tanpa pikir panjang lagi Haechan membuka matanya dan melepaskan tangannya dari matanya. Betapa terkejutnya Haechan ketika wajah Mark dari jarak sangat dekat adalah hal yang pertama yang ia lihat.

"Ah kau bangun, sebentar, kenapa suhumu makin panas begini ? Padahal sudah memakai kompres penurun panas, tunggu sebentar ya" Haechan dapat mendengar Mark berbicara, tubuhnya terasa makin panas tapi kepalanya juga terasa sakit, mimpi macam apa ini ? Tiba-tiba Mark berada di jarak sedekat ini dengannya.

Mark mengambil obat penurun panas dan selembar kompres baru untuk mengganti kompres yang menempel di dahi Haechan tapi saat Mark kembali mendekatkan dirinya pada wajah Haechan, tiba-tiba Haechan menarik leher Mark dan membawanya pada sebuah ciuman panas, yaa panas karena suhu badan orang yang sedang sakit. Mark yang terkejut tentu saja berusaha melepaskan diri dari cengkraman lengan Haechan dan ketika dirinya berhasil, anak itu sudah kembali memejamkan matanya. Mark juga dapat merasakan suhu di wajahnya memanas, apa ini ? Anak ini baru saja menciumnya disaat dia sakit, halusinasi macam apa yang terjadi di kepalanya ? Mark menghela nafas pelan, satu ciuman bukanlah hal yang berarti bagi Mark, ini bukanlah ciuman pertama Mark, Hyeri pernah menciumnya juga sebelumnya tapi saat itu jantungnya tidak berdetak dengan kencang seperti saat ini.

"Mark hyung ? Apa Haechan sudah baikan ?" Jeno datang disaat yang tepat karena Mark sudah tidak mengerti dan tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang. Ahh iya, seharusnya ia melanjutkan mengganti kompres di dahi Haechan, sepertinya Haechan masih belum bisa diberikan obat.

"Sepertinya panasnya makin naik, sebaiknya kau bawa dia ke rumah sakit" jawab Mark, semoga Jeno tidak mendengar bagaimana gugupnya suara Mark "Atau kau bisa membawanya pulang, kalau istirahat dengan cukup dia pasti akan baik-baik saja" tambah Mark, semoga Jeno tidak menyadari dirinya yang semakin gugup.

"Aku sih tidak masalah, tapi aku tidak membawa mobil dan aku memakai motor hari ini, bisakah kau saja yang membawanya pulang ?" Jeno malah meminta Mark untuk mengantar Haechan. Kenapa Jeno tidak mengerti situasinya sekarang ?

"Pekerjaanku masih banyak, kau tau setelah orientasi selesai akan ada meeting dengan yang lain" Mark membuat alasan, sebenarnya Mark tidak berniat untuk mengikuti rapat atau apapun setelah ini, biar anak angkatannya yang lain yang menyelesaikannya, Mark hanya ingin segera pulang dan mungkin belajar atau memikirkan ciumannya barusan.

"Ahh begitukah, baiklah kalau begitu, aku akan meminta tolong Lu......."

"Ahh, tidak usah, aku tidak akan jadi mengikuti rapat, berikan saja alamatnya padaku" entah kenapa dan entah keberanian dari mana Mark malah menolak rencana lain Jeno. Mark tau Jeno akan meminta tolong pada Lucas tapi entah kenapa Mark tidak menginginkannya.

"Ahh syukurlah kalau begitu. Sebenarnya aku dan Jaemin harus pergi membeli kebutuhan kami untuk besok karena itu..." Jeno mengeluarkan kertas dan pulpen dari dalam tas nya untuk menuliskan alamat Haechan disana "Kau hanya perlu mengantarnya, tidak usah menunggunya karena kami akan datang dengan secepat mungkin, aku tau kau akan kena masalah kalau ketahuan pulang tidak langsung ke rumah jadi tidak usah sungkan untuk meninggalkannya di rumah, kalau begitu aku pergi dulu" dan lalu Jeno pergi keluar, menutup pintu ruang kesehatan dengan rapat.

Mark terdiam "teman macam apa Jeno?" Gumamnya, menitipkan temannya pada Mark lalu menyuruh Mark meninggalkannya. Ya sudahlah, Mark lalu menghubungi supirnya yang ternyata sudah stand by di parkiran Universitas. Tidak ada salahnya menolong teman Jeno ini, pikir Mark lalu kembali menggendong Haechan bridal style keluar dari ruang kesehatan menuju mobilnya.

Bersambung

Maafkan untuk cerita yang makin membosankan ini .....

See You Next Chapter !!

[END] [Markhyuck] Me & YouWhere stories live. Discover now