spo-time [osaka ; sebuah pelarian]

957 135 28
                                    

"Welcome to Osaka!! Osaka e yokoso! Tanoshimou!"

Laki-laki dengan t-shirt putih dan dilapisi jaket denim itu membaca sesuatu dari ponselnya. Google Translate. Ia lalu meregangkan kedua tangannya dan tersenyum lebar, membetulkan letak topinya, dan kembali tersenyum lebar.

Kenalkan, namanya Lee Seokmin, oknum yang mengaku dirinya adalah live action seorang Heiji Hattori.

"O! sa~ka! HOI! HOI! hooooii!!"

dan kenalkan satu lagi, seorang gadis  dengan high-ponytail, mengenakan sabrina top berlengan panjang, dan celana pendek denim. Ia mengepalkan sebelah tangannya ke udara sambil meneriakkan nama kota itu dengan akhiran yel-yel yang aneh. Lebih mirip makhluk purba yang tengah melakukan ritual. Tidak jelas memang.

Makhluk tidak jelas itu tidak lain adalah Choi Yuna, oknum yang mengaku-ngaku dirinya adalah live action seorang Kazuha Toyama.

"dasar stress, sakit jiwa" Seokmin mendelik ke samping kanannya, lalu berdecak sambil menggelengkan kepalanya, seolah tidak habis pikir dengan tingkah absurd cewek ini.

"Maaf ya, tolong sadar diri juga," sahut Yuna. Ia mengambil alih bantal leher yang masih mengalung di leher Seokmin, "Ini juga, seenaknya pake-pake punya orang,"

"Ih, orang udah nyampe, gue gak perlu lagi. NIH AMBIL!! AMBIL! MAKAN KALO PERLU!!"

Yuna menggertakkan giginya lalu menggeram kesal. Pasalnya, Seokmin merebut bantal leher milik Yuna dan menempelkannya ke wajah gadis itu.

"aaRRGH LEE SEOKMIN!! JANGAN BUAT ADA PERTUMPAHAN DARAH DISINI, YA!!"

Yuna mengejar Seokmin yang berlari kesana kemari demi menghindari Yuna. Sementara kawan-kawan di belakang masih mengantri, menunggu koper-koper mereka dan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah dua orang itu dari kejauhan.

"Sumpah, malu gue"

Minghao mengenakan kacamatanya dan menaikkan turtleneck nya hingga mencapai mulut. Semua itu ia lakukan demi menutupi wajahnya yang malu melihat tingkah dua orang gila yang sekarang sedang berlarian di bandara Osaka.

"Bukannya tiap hari mereka kayak gitu? wkwk" Mingyu menyeret kopernya lalu duduk diatasnya.

"Sambil teriak-teriak lagi.... bukan temen gue," Minghao geleng-geleng kepala, lalu mengambil ponselnya dan menyodorkannya pada Eunha yang sibuk dengan tas selempangnya.

"Ai Haibara kuuuu, tolong fotoin dong, hehehe" ujar Minghao sambil menyodorkan ponselnya dengan kamera yang sudah menyala. Gadis itu tersenyum lalu mengambil ponsel Minghao.

"hih, geli gue dengernya," sahut Mingyu, lalu menunjuk-nunjuk Eunha dengan dagunya, "cocoknya Sonoko, kan cerewet, lebay,"

Eunha lalu mengembalikan ponsel Minghao, urung memotret pria itu dan beralih menjitak kepala Mingyu, dan memukul lengannya dengan membabi buta.

"MINGYU AWAS YA LO BAKAL HABIS MALAM INI!!!"

Mingyu membelalakkan matanya kaget, "h-hah? lo mau apain gue na malem ini? gue gak siaㅡADOH SAKIT GILA??!"

Sementara Eunha masih sibuk memukuli Mingyu, dan Mingyu nya sibuk tertawa karena pukulan Eunha, Minghao yang sejak tadi memerhatikan mereka hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Eh, Umji sudah ngambil koper? Yuk sini, yang waras sama kakak aja,"

Minghao menghampiri Umji yang sudah menarik kopernya, lalu meraih lengan gadis manis itu.

"Mereka kenapa kak? Kok gitu?" Umji tergelak melihat kakak-kakaknya yang sibuk bercanda. Seokmin-Yuna yang bahkan masih kejar-kejaran sampai sekarang, dan Eunha yang masih belum berhenti memukuli Mingyu.

"Biasa lah, Ji. Kakak udah speechless ngeliat mereka,"

Umji melihat wajah Minghao yang kelihatan tidak mood, lalu ia mengusulkan satu hal.

"Sini kak biar Umji fotoin, mau?" tawar Umji.

"Mau! mau!" Minghao pun antusias. Ia memberikan ponselnya dan mengajak Umji berfoto di berbagai titik yang berbeda di bandara itu.




"Dikira yang dua itu paling waras, ternyata sama aja,"

Kali ini sang kakak-kakak tertua, Seungcheol, Sowon dan Joshua menatap ngeri enam adik-adik mereka yang bertingkah 'terlalu aktif' di bandara negeri orang.



"GUYS AYO! ITU TAKSINYA UDAH NUNGGU!!!"

Teriakan Sowon berhasil membuat Yuna berhenti mengejar Seokmin, Eunha berhenti memukuli Mingyu dan Umji berhenti memotret Minghao.

dan mereka berenam buru-buru menghampiri Sowon yang sudah lebih dahulu menghampiri pintu keluar, diiringi Joshua dan Seungcheol.


"Welcome to Osaka!" teriak Seokmin sekali lagi.










Osaka, sebuah tempat bagi mereka untuk berlibur. [edit: melarikan diri].

• •

spoiler time!

ini salah satu draft yg masih bimbang mau diterusin atau nggak. hehe.

pages ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang