"Baik nona. Kami akan segera ke sana" ujar seseorang dari seberang telepon. Setelahnya Sakura memutuskan panggilan teleponnya. Tak lama kemudian, sebuah mobil ambulance datang ke tempat itu dan mereka langsung melakukan intubasi pada Ino. Setelahnya Ino di bawa ke rumah sakit oleh para petugas rumah sakit.

"Kau baik-baik saja nona?" tanya pria yang hendak memasuki mobil dinasnya, setelah menatap penampilan Sakura yang memang sedikit kacau.

"Aku baik-baik saja. Sampaikan pada Tsunade-shisou, aku akan ke sana setelah aku membersihkan tubuhku" pria itu mengangguk, setelahnya pria itu memasuki mobilnya dan meninggalkan tepat itu.

"Sakura, ada apa ini?" dengan cepat gadis dengan surai soft pink itu menoleh dan menemukan pemuda dengan surai merah yang sangat dikenalinya.

"Gaara-kun" seru gadis itu dan segera berlari ke arah pemuda itu dan memeluknya. Tangis gadis itu kembali pecah. Sementara pemuda itu membalas pelukan Sakura dan sesekali mengusap sayang kepala pink gadis itu.

"Tenangkan dirimu. Apa yang terjadi?".

"I-Ino... hiks... dia kecelakaan" lirih gadis itu dan sejenak membuat pemuda itu membelalakkan matanya. Gadis itu melepaskan pelukannya dan menatap wajah sepupunya. "Tolong antar aku pulang dan bawa aku ke rumah sakit" Gaara mengangguk paham. Pemuda itu menarik Sakura menuju ke mobilnya. Saat mereka sudah berada di dalam mobil Gaara. "Tidak" Gaara menoleh ke arah Sakura dan menatap bingung gadis itu. "Tidak perlu ke rumah. Antarkan aku ke mansion Uchiha, itu jauh lebih dekat dibanding harus kembali ke mansion Haruno" Gaara kembali mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya.

::

::

Sementara itu, di ruang tamu mansion Uchiha. Saat ini keluarga tuan Fugaku tengah berkumpul di tempat itu, kecuali Sasuke yang kini memilih untuk mendekam di dalam kamarnya, juga keluarga Izumi. Saat ini mereka tengah serius membicarakan perihal pernikaan Itachi dan Izumi.

"Yah, ku rasa memang lebih baik jika dilaksanakan saat libur sekolah. Aku yakin acaranya akan makin ramai" ujar wanita bersurai coklat sebahu dengan raut berbinarnya.

"Haah... sayang sekali Sakura membatalkan perjodohannya. Padahal aku ingin meresmikan pertunangan mereka bersamaan dengan pernikahan Izumi-chan dan Itachi-kun" lima orang itu menatap sendu ke arah nona Mikoto.

"Mo, okaa-san tenang saja soal itu. Kami sudah mempersiapkan rencana untuk masalah itu" ujar Itachi dan membuat wanita itu menatap bingung ke arah putranya.

"Maksudmu?" pemuda itu melirik ke arah ayahnya.

"Tou-san yang punya rencana. Sebaiknya ka-san minta penjelasan dari tou-san" wanita itu kini menatap suaminya dengan tatapan penasarannya.

"Nanti ku jelaskan. Kita sedang membahas pernikahan Itachi dan Izumi sekarang" wanita dengan surai hitam itu mengangguk.

"Ne, Izumi-chan... kau sudah menemukan gaun pengantin yang cocok?" gadis itu menggelengkan kepalanya. "Begitu yah. Ku pikir kau harus tanya pada Ino-chan. Mungkin di butiknya ada" gadis dengan surai coklat itu menampilkan senyum sumringahnya.

"Kaa-san benar. Ah, kenapa aku bisa lupa soal Ino-chan" wanita itu terkekeh menanggapi ucapan gadis itu.

"Okaa-san!" seru seseorang yang tiba-tiba memasuki ruang tamu dan membuat keenam orang yang sejak tadi asyik berbincang dan seorang pemuda yang hendak menuruni anak tangga terdiam dan menatap bingung penampilan gadis dengan surai soft pink sepunggung yang tengah menenagkan dirinya. Air matanyapun belum berhenti sampai sekarang. Terdapat banyak bercak darah yang menodai bagian tubuh gadis itu.

For My Bad Boy 2Where stories live. Discover now