17: Office Work

391 4 0
                                    

| UNEDITED |

Luka di bahu Jilly sudah membaik dan dia sudah kembali bekerja seperti semula. Akhir-akhir ini dia sedang disibukkan dengan keadaan restoran keluarga mereka.

Kook sudah tidak bisa menangani restoran, karena dia kualahan dengan membagi dua prioritasnya. Sekarang Kook lebih mementingkan bawah daripada atas. Karena sekarang lagi musim panen dan banyak orang yang mencari ganja dan sebagainya musim ini. Kook juga dalam proses pembuatan edible dengan penyimpanan yang Jilly miliki.

Selama Kook masih mengurusi bisnis bawah, Jilly yang akan turun tangan mengurusi rrstoran mereka. Lagipula, mereka juga punya manager yang akan membantu pekerjaan mereka. Seseorang yang ahli dalam bidangnya.

Cayne berjalan menerobos pelanggan yang ingin makan di restoran SkyDye. Seluruh pelayan disana sudah mengetahui siapa itu Cayne dan mereka tidak memberhentikan Cayne yang seenaknya masuk begitu saja ke dalam restoran. Dia datang ke SkyDye dengan tujuan, yaitu untuk menemui wanitanya, Jilly. Dia tahu kalau Jilly sedang bekerja di SkyDye untuk menggantikan Kook sementara.

Tanpa berbincang atau bersapa dengan mereka, Cayne langsung berjalan ke tangga di belakang yang akan membawanya ke sebuah ruang kerja restoran tersebut. Tapi diperjalanan, di sempat berpapasan dengan Katie. Dia menganggukkan kepalanya sekali ke arah Cayne, memberitahunya kalau Jilly ada di kantor atas. Walaupun Cayne tidak memintanya, Katie tetap memberitahunya. Bahkan Cayne tidak memberinya tatapan lebih dari satu detik dan dia juga tidak menghiraukannya.

Cayne mengetuk pintu kantor dengan tangan yang kosong dan menunggu orang yang berada didalam untuk menyuruhnya masuk. Setelah mendengar itu, Cayne membuka pintu kantor dan memasuki ruangan yang cukup besar itu.

Jilly belum mendongakkan kepalanya, dia masih sibuk dengan kertas-kertas yang berserakan di atas meja. Dia bahkan tidak mengetahui siapa yang mengetuk pintu, tapi Jilly tahu kalau orang itu sudah masuk ke dalam ruangan. Hanya saja dia mengeluarkan suara.

"Anda terlihat sangat sibuk, nona." Cayne berkata dengan suara beratnya. Berusaha untuk mengelabuhi Jilly. Tapi dia tahu kalau itu tidak akan berhasil.

"Ada apa, Cayne?" Jilly bertanya tanpa melihat orangnya.

Cayne menghela napas dan menyodorkan setangkai bungga Aster yang ia beli sebelum datang ke SkyDye. Cayne menyodorkannya tepat ke depan muka Jilly dan membuat dia berhenti bekerja dan akhirnya memberinya perhatian. Jilly memperhatikan bunga yang ada di tangan Cayne, lalu menatap Cayne dengan datar.

"Ambil, Jilly. Ini bunga kesukaan lo. Gue beli khusus buat lo, tentu saja." Cayne berkata, ia kembali menyodorkan setangkai bunga tersebut kepada Jilly agar dia mengambilnya. Dengan menghelan napas berat, Jilly mau tidak mau mengambil setangkao bunga tersebut dan meletakkannya di atas meja.

"Thanks." Jilly berterima kasih untuk menghargai perbuatan Cayne.

"Tentu saja, sayang. Apa kamu sudah makan?" Cayne mengambil duduk di depan meja dimana Jilly sedang bekerja. Dia memperhatikan Jilly yang sangat fokus dengan kertas-kertas dihadapannya. Lalu, mata Cayne beralih ke sebuah gelas kosong yang nampaknya bekas jus.

"Gue pesenin makan dari bawah, ya? Lo mau makan apa?" Cayne menawarkan. Dia tiadk bisa melihat Jilly yang terus-terus bekerja tanpa beristirahat. Padalah ia tahu kalau pekerjaan Jilly bukanlah hanya duduk di kantor. Dia juga memiliki pekrjaan yang sudah ia tekunin selama bertahun-tahun diluar kantor. Karena Jilly selalu bilang kalau kantoran bukanlah tipenya.

Assassin In A Skirt (Selesai)Where stories live. Discover now