Masa Lalu

428 32 0
                                    

"Berdamailah bukan kembalilah, tak ada gunanya terus mempermasalahkan masalalu,karena masalalu hanya untuk dipelajari bukan selalu disesali"

Udara pagi ini masih sama seperti biasa hanya sedikit tercampur asap asap kendaraan di jalanan. Derum motor bersahutan membelah jalanan kota Jakarta yang ramai.

Pagi ini Cesy berangkat sendiri karena alasan ia anak baru dan tidak ingin selalu menjadi perhatian jika harus bersama kakaknya terus. Jarak rumahnya dan sekolah tidak terlalu jauh jika jalan kaki dan berangkat sepagi ini tidak akan terlambat.

Suara motor dari arah belakang yang pelan lalu berhenti disampingnya membuat cesy menghentikan langkahnya dan melihat siapa pemilik motor tersebut.

  Deg...

Melihat siapa pemilik motor tersebut Cesy menundukkan kepala dan ingin pergi secepatnya, belum satu langkah Cesy berjalan orang itu lebih dulu mencekal pergelangan tangannya.

"Ces,aku bisa jelasin," ucap pria itu.

"Nggk ada lagi yang perlu dijelasin, semuanya udah jelas antara kita selesai dan lo jangan muncul lagi dihadapan gue." ucap Cesy sambil menahan agar air matanya tidak jatuh dihadapan orang yang hampir saja mengambil semuanya darinya.

Flashback on.

Malam ini adalah malam dimana banyak remaja menghabiskan waktu bersama dengan orang yang mereka cinta.

Tin!!Tin!!

Suara klakson motor dari luar gerbang membuat cesy segera beranjak turun untuk menemui kekasih yang selama kurang lebih dua tahun menjalin hubungan bersama.

"Udah lama ya nunggunya?" tanya Bara. Stevano Aldebaran adalah nama pria tersebut yang tak lain adalah kekasih Cesy di masalalu.

"Belum kok baru selesai juga." ucap Cesy tak luput dari senyumnya. Karena ini bukan jalan pertama mereka ataupun kedua, Cesy sudah tak merasa gugup seperti dulu.

Sebelum berangkat tadi Bara sempat memberi tau bahwa mereka akan pergi ke suatu tempat yang takkan pernah terlupakan oleh Cesy.

Jalananan semakin lama semakin sepi, tak ada satu kendaraan pun melintas. Cesy merasa ada yang aneh dengan Bara, selama dua tahun pacaran Bara tidak pernah seperti ini. Memandanginya terus-terusan lewat kaca, senyum yang aneh.

Hampir satu jam jalanan ini masih sepi seperti tadi. Bara menepikan mobilnya di pinggir, lalu dia berjalan keluar. Bara membukakan pintu mobil untuk Cesy, dengan rasa bimbang Cesy keluar mobil.

Di dekat mereka menepikan mobil, ada sebuah gubuk yang mungkin sudah lama dan tak berpenghuni namun ketika masuk kedalamnya masih rapi dan terjaga.

"Kita ngapain kesini?" tanya Cesy.

"Tenang sayang,sesuatu yang ga bakal kamu lupain seumur hidup kamu sebelum aku pergi," jawab Bara santai.

GIRL BARBAR [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now