"temanku mendapatkan ranking pertama di angkatan kami" Jeno bercerita. Terdengar suara terkejut dari teman-temannya yang lain.

"yang selalu memberi kita makanan ?" tanya Daehwi tidak percaya. Jeno mengangguk pelan, mendapatkan respon yang luar biasa dari teman-temannya. Jeno tidak pernah menceritakan Haechan pada yang lain, karena Haechan meminta Jeno untuk tidak membeberkan identitasnya pada teman-teman belajar Jeno. Renjun juga tidak pernah mau menceritakan Haechan pada Lucas, berapa kalipun Lucas meminta. Sampai akhirnya mereka menghormati keputusan Haechan untuk tetap anonymous.

"Wow, aku tidak percaya, temanmu itu luar biasa" Komentar Lucas "katakan apa yang dia suka ? aku ingin memberikan hadiah padanya" pinta Lucas. Mark hanya diam, tapi mendengarkan setiap kalimat yang teman-temannya katakan.

"Aku juga ingin memberikan sesuatu pada sunshine kita ini" tambah Baejin. Jeno tertawa pelan, sebelum menggelengkan kepalanya dan berkata bahwa temannya akan sangat senang mendengar ucapan mereka, hanya saja Haechan itu selalu tulus dan tidak pernah mengharapkan mendapat imbalan apapun atas segala kebaikannya.

Mereka bubar setelahnya, kembali ke rumah masing-masing. Mark masuk ke dalam rumahnya, ada ibunya sedang menelopon seseorang, Mark mendengar kata besan, berarti ibunya sedang mengobrol dengan ibu Hyeri. Mark mengangguk pelan pada ibunya sebelum naik ke kamarnya, tidak sabar untuk memakan makanan teman Jeno dan membaca pesan yang akan dia dapatkan. Mark masuk ke dalam kamarnya, duduk di atas ranjangnya dan membuka plastik merah muda yang sudah menjadi bagian dari hidupnya. Mark tersenyum senang, mendapatkan sandwich dan kimbab segitiga sekaligus. Padahal tadi yang lain hanya mendapat kimbab saja. Kenapa teman Jeno membuat plastik pink selalu spesial ? Mark yang memang lapar langsung memakan makanannya dan setelahnya membaca pesan yang ia temukan seperti hari-hari sebelumnya.

'Aku mendapatkan peringkat pertama di angkatanku hari ini. Rasanya aku ingin menangis'

Begitulah isi pesan yang Mark dapatkan, ditambah gambar beruang yang menurut Mark sangat lucu. Mark tersenyum, senang sekaligus bangga, dalam hati berharap kalau Mark bisa memberikan selamat pada siapapun teman Jeno ini secara langsung. Setelahnya Mark melakukan kegiatan yang selalu ia lakukan sebelum kembali belajar, menempelkan note kecil itu di sekitar kamarnya, kali ini di tembok sebelah tempat tidurnya. Meja belajarnya sudah penuh dengan banyak note yang sudah tidak terhitung jumlahnya karena kadang Mark mendapat lebih dari satu lembar kertas berisikan pesan dalam satu hari. Mark tersenyum setelah selesai menempelkan kertas itu.

"Selamat siapapun kau.. Aku mencintaimu" gumam Mark pelan sambil mengusap note kecil yang baru saja ia tempelkan dan mengecupnya sekilas, creepy memang tapi itulah yang Mark rasakan. Ya, selama beberapa bulan kebiasaan mereka, Mark merasakan sesuatu yang aneh dihatinya, otaknya akan penuh dengan teman Jeno, dan hatinya menghangat ketika kebiasaan kecil ini terulang. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Mark merasakan jatuh cinta, pada seseorang yang bahkan tidak dikenalnya.

_._

Tumbuh dilingkungan yang selalu menuntut Mark untuk mencapai pencapaian terbaik dan tanpa kasih sayang dari orang-orang terdekatnya membuat Mark menggantungkan dirinya pada sepucuk note kecil beserta makanan ringan yang selalu dibawa temannya. Entah berapa kali bungkusan itu menyelamatkan Mark dari depresi, atau mungkin Mark menjadi lebih gila karenanya, entahlah. Yang jelas Mark kalang kabut saat dirinya mendengar kabar dari Jeno bahwa temannya sakit dan mungkin tidak akan masuk sekolah selama beberapa hari ke depan. Satu-satunya orang yang selalu berada di pikiran Mark sakit, dan Mark tidak bisa melakukan apapun untuknya.

"Mark, lebih baik kau membeli hadiah untuk Hyeri, minggu ini kan dia akan berkunjung ke Korea" perintah ibunya suatu pagi "pergilah ke mall atau kemanapun dan beli hadiah untuk Hyeri. Ingat barangnya harus mahal, mungkin perhiasan, aku tidak peduli, yang penting buat Hyeri senang, ayahmu sudah mentransfer uang untuk hadiahnya" Mark mengangguk pelan. Ayahnya sudah sampai mengirimkan uang, berarti Mark harus membuat Hyeri senang, tapi Mark tidak mau membuat Hyeri senang. Tapi mungkin ini menjadi kesempatan bagus, untuk membeli hadiah tanpa orang tuanya curiga dengan gerak gerik Mark karena orang tua Mark melarang segala kegiatan berbelanja atau jalan-jalan jika tidak ada hal penting seperti sekarang ini.

"sudah terpikir akan pergi ke mall mana ?" tanya supir keluarga mereka dengan semangat. Pasalnya Mark ini sama sekali tidak bermain, untuk anak seusianya supir mereka bingung apakah Mark merasa bahagia ?

"ahhh, aku tidak tau, paman saja yang menentukan" jawab Mark pelan. Mark memang tidak tau mall tempat anak-anak muda pergi atau toko yang menjual perhiasan mahal.

"Ibumu sudah menyuruhku untuk menemanimu membeli hadiahnya, tenang saja, tapi apa kau tidak memiliki sesuatu yang ingin kau beli sendiri ?" tanya supirnya. Mark terdiam, berpikir.

"Apa paman tau hadiah apa yang bagus untuk orang yang sedang sakit ?" tanya Mark pelan. Paman Park, atau supir keluarga Lee terlihat berpikir sebentar.

"Buah-buahan ? biasanya sih itu yang dibawa untuk orang sakit. Apa ada temanmu yang sakit ?" tanya paman Park. Mark menggelengkan kepalanya dan menyuruh supirnya agar segera mengantarnya ke mall. Tidak mungkin Mark memberikan buah, tapi lalu sebuah ide muncul di otaknya.

_._

Untungnya Mark tidak memiliki jadwal kuliah hari itu, membuatnya bisa kembali ke rumah setelah membeli hadiah Hyeri sebelum dia pergi ke rumah paman Kim untuk belajar bersama dengan yang lain.

"Toko perhiasan yang itu cukup bagus, merk nya juga terkenal" tunjuk paman Park pada salah satu toko perhiasan di mall itu. Mark hanya mengangguk, ingin semuanya segera berakhir.

"Paman bisa pilihkan yang paling bagus tidak ? Seleraku untuk perhiasan sepertinya buruk" pinta Mark. Paman Park hanya mengangguk dan lalu Mark memberikan kartu debitnya pada supirnya itu. Tidak peduli dengan apa yang supirnya akan beli "Apa paman tau tempat yang menjual CD disini ?" tanya Mark sebelum paman Park masuk ke dalam toko perhiasan.

"CD ? CD penyanyi ?" Mark menggelengkan kepalanya.

"CD kosong, yang bisa kau masukan file ke dalamnya, kau tau ?"

"Aahhhh, kalau itu aku punya di mobil, kau tau untuk menyimpan lagu untuk diputar di mobil"

Dalam hati Mark bersyukur, paman Park pasti mau memberikan satu padanya. Setelahnya Mark mengangguk, menyuruh paman Park untuk membeli perhiasan yang ia butuhkan dan matanya menangkap sesuatu yang menarik. Sebuah gantungan, berbentuk singa, bukan singa seperti di kebun binatang, tapi mungkin seperti yang ada di animasi-animasi ? Mark berpikir bahwa benda itu sangat lucu dan tanpa pikir panjang masuk ke dalam toko huntuk membeli gantungan yang menarik perhatiannya itu.

Keduanya keluar dari toko tidak lama karena paman Park hanya menanyakan perhiasan terbaik dan langsung membeli sebuah gelang yang katanya menjadi barang paling baru disana.

"ini tuan muda" Mark mengambil kantung kecil berisi gelang itu dari tangan paman Park dan saat itu paman Park menangkap sesuatu yang ada di tangan Mark.

"kau membeli sesuatu juga ?" tanyanya heran.

"tolong jangan bilang pada ibu" pinta Mark. Paman Park mengangguk pelan, memang tidak niat menceritakan apapun pada orang tua yang menurutnya sangat jahat pada anak mereka.

"Kita langsung pulang ya, dan aku minta CD nya satu ya" pinta Mark. Paman Park tersenyum mengiyakan, apapun untuk anak manis majikannya.

_._

Mark dengan buru-buru merekam suaranya sendiri menggunakan ponselnya, hasilnya buruk, pikir Mark, tapi itu adalah yang terbaik yang ia dapatkan. Mark segera membuka laptopnya dan memasukan hasil rekamannya ke dalam laptop untuk ia copy ke CD yang diberikan paman Park tadi, Mark merekam sesuatu untuk siapapun teman Jeno. Mark berharap orang yang sangat ia sayangi walau tidak tau siapa orangnya itu akan segera sembuh dari sakitnya.

Malam itu, mereka kembali tidak mendapat apapun dari teman Jeno yang masih sakit, tapi Jeno mendapatkan titipin bukan hanya dari Mark untuk diberikan pada Haechan.

Mark berharap teman Jeno akan menyadari hadiah dari Mark dan lebih menyukainya dibanding hadiah lain yang teman-temannya berikan.

Bersambung

Terima kasih sekali lagi pada yang udah baca. Maaf kalo makin aneh.

See You !

[END] [Markhyuck] Me & YouWhere stories live. Discover now