Anya: Ya ngampus lah

Husna: Cepet sekarang ke kampus!, dosennya mau ngadain kuis nih

Melihat pesan itu Anya terburu-buru memasukan ponsel ke dalam saku celana tanpa membalas pesan Husna. Kemudian salam kepada Aliya dan Tika. Anya pergi meninggalkan nasi goreng yang tersisa banyak.

Anya berlari ke garasi mengambil motornya dan menaiki motor itu, lalu memakai helm yang berada di atas tangki motor, setelah itu dia melajukan motor dengan kecepatan yang lumayan cepat.

^^O^^

Setelah beberapa menit, Anya sudah berada di tempat parkir kampus yang berada di Bandung. Anya sekarang tinggal di Bandung bersama Aliya, Andi, dan Tika. Setelah parkir, dia bergegas turun dan menyimpan helm di atas tangki bensin.

Anya bergegas lari masuk ke dalam kampusnya yang besar, hingga membuatnya kelelahan.

Akhirnya Anya sampai di depan kelas dan Husna temannya sedang duduk di depan kelas.

“Lah be…lom masuk kelas?” Tanya Anya terengah-engah sembari duduk di samping Husna.

“Dosennya pergi ada acara katanya, jadi sekarang kita gaada kuliah” Ujar Husna.

“APA?!, lo kenapa gak ngabarin gue? Tau gak gue tadi naek motor kayak lagi di kejar setan” Ujar Anya marah.

“Yeh gue udah chat lo kok, liat aja Hp lo, salah sendiri maen berangkat aja tanpa cek Hp” Ujar Husna.

“ARGHH HUSNA SIALAN LO!, GUE TADI KE SINI BELOM SARAPAN GARA-GARA LO YANG BILANG DOSENNYA NGADAIN KUIS, GUE GAK MAU TAU LO HARUS TRAKTIR GUE!” Bentak Anya.

“OGAH GUE!, BAPAK GUE BELOM NGASIH DUIT BULANAN, MANA KOSAN BELOM BAYAR, LO MAU GUE MAKAN INDOMIE SEBULAN?!” Bentak balik Husna.

Malah ngajak adu nasib si Husna batin Anya.

“Yaampun masih pagi udah teriak-teriak aja kayak monyet ngeliat pisang” Ujar lelaki yang berada di depan mereka.

“Lo yang monyet Kak, udah ah gue mau pergi, gak mau jadi nyamuk kalian!” Ujar Husna dan dia pergi meninggalkan Anya berdua dengan lelaki itu.

“LO LEBIH MIRIP GORILA HUS” Teriak lelaki itu. Husna tak menggubris ucapannya.
Sialan si Husna malah ninggalin gue berdua sama kak Dillah batin Anya.

“Hey, Anya kenapa lo?” Tanya Dillah yang sudah duduk di samping Anya.

“Gak kenapa-napa, lo gak ada kuliah Kak?” Tanya Anya duduk menghadap kearah Dillah begitupun Dillah duduk menghadap kearahnya.

“Ada sih, tapi males ah” Ujar Dillah.

“Jangan males Kak, nanti bisa-bisa lo gaakan bisa lulus bareng temen-temen lo” Ujar Anya.

“Hemm, bodo amat ah gak lulus bareng mereka, soalnya gue mau lulus bareng lo!” Ucapan Dillah membuat pipi Anya memerah.

“Apaan sih Kak?, emm Kak gue pergi dulu ya!” Ujar Anya dan dia pun pergi dari hadapan Dillah.

Anya pergi ke kantin, karena dia masih merasa sangat lapar.

Husna sialan, padahal nasi goreng Nenek tadi enak banget batin Anya.

^^O^^

Saat di kantin, dia melihat Husna sedang makan mie instan di salah satu kursi di sana, membuat Anya menghampiri Husna.

Anya kini berada di belakang kursi Husna dengan tidak menimmbulkan suara sama sekali.

“DAR!” Ujar Anya mengangetkan Husna.

“Ayam ayam” Ujar Husna latah.
Anya tertawa sembari duduk di kursi depan Husna, lalu dia memakan mie yang ada di atas meja tanpa bertanya pada Husna.

“Mie gue tuh!” Ujar Husna.

“Oh ini ya lo?, gue kira yang orang” Ujar Anya.

“Anjir lo ah” Ujar Husna.

“Maaf, ini lo beli lagi aja!” Ujar Anya sambil mengambil uang di dalam dompetnya sebesar 50.000, dan memberikan uangnya kepada Husna.

“Gede amat duit lo, open dimana?” Tanya Husna.

“Open apaan? Open house?” Tanya Anya balik.

“Sok polos lo maemunah!, beli berapa ini?” Tanya Husna lagi.

“Hahaha, emang polos gue, beli dua ya, lo satu gue satu. Gue mie rebus” Ujar Anya.

“Iya iya mba polos, incess mau ketemu mas ganteng dulu ya!”
Ujar Husna dan dia pergi berlalu.

“Genit lo!”

Jangan lupa vomment


Anya Aulia (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now