CHAPTER 18

76 5 0
                                    

HATE : MIUM

"Setiap kali aku melihatnya, aku selalu membencinya! Dasar gadis tak tau diri! Aku benci gadis penggoda itu, sejak ia hadir di istana ini, ku rasa jeoha selalu memberi ruang di hatinya! Sungguh aku membencinya!" Ujar Min Yeong palsu dengan penuh emosi kepada dayangnya.

"Siapa orang yang kau benci itu putri?" Tanpa di sadari ternyata Min Seo mendengar keluhannya. Dia tak menyangka adiknya akan berbicara sekasar itu.

"Oh kakak, sejak kapan kau ada di situ? Ada apa menemuiku?" Tanya Min Yeong terkejut.

"Baru saja, aku hanya merindukanmu, sebenarnya apa yang kau khawatirkan?" Tanya Min Seo yang perlahan mendekati adiknya itu.

Min Yeong menundukkan kepala dan menghela nafasnya. "Apakah kau tak merasa kakak kalau hati jeoha sudah berubah? Semenjak aku datang aku merasa kalau jeoha sudah jauh berbeda. Sebenarnya sejak kapan ia berubah seperti ini?" Tanyanya.

"Sulitkah bagimu putri? Kau cemburu?" Tanyanya tidak tega.

"Oh.." Ujar Min Yeong mengiyakan. Ia pun memalingkan wajahnya dari Min Seo. "Bagaimana tidak kakak, selama ini aku selalu menjaga hatiku hanya untuknya, tapi kenapa dia menghianatiku? Dia pun seringkali menolak untuk datang ke kediamanku, padahal aku ini istrinya, terlebih jeohna meminta gadis itu sebagai selirnya.." Keluhnya sembari mengeluarkan air matanya.

Min Seo pun memeluknya dari belakang. "Aku tahu perasaanmu putri, terkadang hati manusia bisa berubah, tapi ku harap kau tidak perlu mengkhawatirkan hal seperti itu, aku kenal putra mahkota.. dia takan mudah goyah hanya karena wanita, belum lama ini dia kehilangan kakak tercintanya dan harus memikul beban berat kerajaan, jadi ku harap kau mau memakluminya..." Pinta kakaknya menenangkan. "Mari, aku antar kau kembali ke kamar," Ajaknya kemudian.

Min Yeong pun mengangguk. Di tengah jalan pun keduanya melihat Yoon-na hendak mengantarkan minuman ke kediaman putra mahkota. Yoon-na pun memberi hormat. Dengan raut wajah benci Min Yeong memalingkan wajahnya. Min Yeong pun melihat Teh yang masih panas di bawanya. Ia pun mendapatkan ide untuk menarik simpati kakaknya. Dengan sengaja Min Yeong palsu menendang kaki Yoon-na dan minuman yang di bawanya pun tumpah membasahi tubuh Min Yeong.

"Aaah.." Keluh Min Yeong pura-pura.

Yoon-na dan Min Seo pun terkejut melihatnya.

"Jeosong hamnida putri.." Sesalnya. Yoon-na pun berusaha membantu membersihkannya.

Namun tiba-tiba Min Seo mendorongnya. "Apa yang kau lakukan?! Teh ini panas! Kau bisa melukai putri!"

"Ah joseong hamnida naeuri, aku...tadi, putri..."

Yoon-na yang hendak menjelaskan langsung di potong oleh Min Yeong. "Sudah kak aku tak apa-apa.." Ujar Min Yeong kemudian.

"Tapi tanganmu..." Ia melihat tangan adiknya yang melepuh karena teh tadi.

"Gwaenchana.." Ujarnya lagi.

Sekali lagi Yoon-na yang begitu khawatir pun ingin membantunya. Namun Min Seo menampik tangannya. "Sudah-sudah kau bisa pergi! Lain kali kau harus berhati-hati!" Ujarnya ketus.

Min Yeong tersenyum menyeringai ke arah Yoon-na. 'Sebenarnya apa yang sedang ayah rencanakan dengan gadis penggoda ini?' gumamnya heran.

"Ye..." Jawab Yoon-na sedih. Ia pun segera membersihkan tumpahan teh tadi.

Setelah Min Seo mengantarkan adiknya, ia pun bergegas pergi ke kediaman Yoon-na.

"Ada apa naeuri kau datang kemari? Apakah terjadi sesuatu pada putri?" Tanya Yoon-na khawatir setelah memberi salam.

"Yoon-na aku tak tahu kau tulus bertanya atau hanya pura-pura, aku tak tau apa motifmu datang kemari, aku tak tahu bagaimana jeohna bisa memintamu menjadi selir putra mahkota yang menyebabkan adikku menderita! Aku peringatkan kepadamu sekali lagi, jika terjadi sesuatu pada putri, orang pertama yang aku salahkan adalah dirimu!" Sederetan kecurigaan pun ia utarakan yang berakhir ancaman. Tanpa pamit ia pun langsung pergi meninggalkan Yoon-na yang diam membisu.

"Kenapa hatiku merasa sesakit ini mendengar perkataannya?" Keluhnya. ia pun menjatuhkan dirinya kelantai seraya menangis. "Aku tak pernah ingin menyakiti siapapun.."

Ji Eun pun tak sengaja lewat ketika melihat Min Seo keluar dari kediaman dayang. "Min Seo-ya!" Panggilnya. Min Seo pun menghentikan langkahnya. "Hya! Ada urusan apa kau datang ke kediaman dayang?" Tanyanya penasaran.

"Tidak apa-apa aku hanya perlu mengurus sesuatu.." Jawabnya. "Oh ya, dimana jeoha?" Tanyanya kemudian.

"Dia ada di ruang belajarnya, kebetulan aku juga ingin menemuinya, ayo pergi!" Ajaknya.

Sun & Star JoseonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang