Awal mula kata-kata

14 0 0
                                    

Cerita Pewayangan telah dituturkan sejak ratusan tahun silam lewat berbagai media mulai dari kitab-kitab karya pujangga jaman dahulu seperti mpu Walmiki, mpu Sedah, mpu Panuluh, dan Ranggawarsita. Penuturan lain yang terkenal adalah dengan pertunjukan wayang baik wayang kulit, wayang golek, dan wayang orang.

Seiring berkembangnya jaman, cerita wayang pun disampaikan melalui media budaya yang populer seperti komik, serial televisi, dan video Youtube. Salah satu pengarang komik wayang terkenal adalah (Alm.) R.A Kosasih.

Penulis mulai tertarik pada dunia perwayangan setelah saat kecil dibelikan mainan wayang kertas oleh orang tua. Lalu ada serial TV dari India berjudul "Maha Bharata" yang populer di akhir 80'an.

Penulis yang juga menyukai segala jenis komik, dan manga mengenal komik wayang karya R.A Kosasih saat SD, dan saat itu salah satu TV swasta rutin menyiarkan pertunjukan wayang kulit setiap malam minggu. Dan karena kemajuan teknologi, sekarang penulis bisa menikmati pertunjukan wayang lewat Youtube.

Satu hal yang penulis sadari, kisah perwayangan itu memiliki banyak versi tergantung asal daerah, pakem wayang, dan Dalang. Tetapi, uniknya kisah utama, dan pesan yang akan disampaikan tidak mengalami perubahan yang signifikan.

Lalu kenapa kisah pewayangan itu menarik bagi penulis? Mungkin dahulu penulis hanya tertarik pada adegan pertarungan yang seru. Seiring beranjak usia, penulis menyadari bahwa cerita pewayangan itu menarik karena menyimpan banyak makna yang bisa direnungkan dalam kehidupan ini.

Selain itu, kisah pewayangan berusaha mengenalkan sifat-sifat kemanusiaan dari para tokohnya lengkap dengan sisi positif, dan negatif. Tokoh pewayangan selalu berada dalam zona abu-abu dimana tokoh yang baik pun memiliki sisi buruk, pun sebaliknya tokoh jahat pun memiliki sifat baik. Yang membedakan adalah kepekatan dari zona abu-abu tiap tokoh tersebut

Dengan karya ini, penulis berusaha menceritakan kembali kisah perwayangan dengan pengambilan dari berbagai sudut pandang berdasarkan imajinasi versi penulis pribadi.

Sumber-sumber yang penulis pakai utamanya adalah Pakem Pewayangan Jawa, dan komik karya R.A Kosasih. Selain itu penulis juga terinspirasi dari berbagai pertunjukan wayang karya dalang populer seperti Ki Manteb Sudarsono, dan Ki Seno Nugroho. Novel-novel perwayangan karya Pitoyo Amrih, Kitab Paramayoga karya Ranggawarsito, serial televisi Karmapala, Mahabharata dan Ramayana, dan tentu saja tidak lupa komik Garudayana karya Is Yuniarto.

Penulis memohon maaf sebesar-besarnya apabila tulisan yang akan disampaikan penulis kurang berkenan, dan menyinggung perasaan satu atau berbagai pihak. Penulis hanya manusia biasa yang tidak luput melakukan kelengahan, dan kesalahan. Karena itu kritik dan saran penulis buka sebesar-besarnya.

Story of the ShadowWhere stories live. Discover now