10. Usaha Menuntun Seseorang

4K 171 6
                                    

Menuntun seseorang ke jalan-Nya bukanlah perkara mudah
Aku harap hidayah Allah menyadarkan dia dari keburukan

☆Hasna Kamila Firdaus☆

***

Aku menjalani aktivitas kerja seperti biasanya. Aku berjumpa lagi dengan alien dari planet Merkurius itu, Kamil sama panasnya seperti Merkurius, dia selalu berapi-api karena di dalam hatinya menyimpan sebuah kebencian. Dia sama sekali tak menegurku dengan sepatah katapun, padahal kami kerja satu tim.

Aku berdiri di sebelahnya menghadap tabung-tabung reaksi, Kami sedang menguji susu formula yang diduga mengandung zat berbahaya. Dalam waktu lima menit semuanya terbukti, sampel susu formula yang diberi cairan penguji menunjukkan kebenarannya.

Arsenik, timbal, dan kadmium merupakan bahan-bahan kimia yang biasanya digunakan untuk racun tikus dan baterai. Bagaimana bisa semua itu ada di dalam susu formula? Tidak masuk akal. Kasihan bayi yang tak berdosa jika meminum susu itu.

Sebaiknya seorang bayi lebih aman mengkonsumsi ASI dari sang Ibu, ASI mengandung antibodi yang tidak dimiliki oleh susu formula. ASI merupakan sumber makanan bergizi untuk bayi.

Mengapa para Ibu banyak sekali yang mengabaikan pentingnya ASI? Begitu beratnya memberi asupan ASI bagi buah hatinya, apa kesibukan kerja membuat para Ibu tak mempunyai waktu? Aku sebagai calon Ibu kelak nanti, sedih melihat semua ini.

Pria yang ada di sampingku memasang wajah datar-datar saja, dia tidak merasakan apa yang aku rasakan. Naluri seorang wanita lebih kuat dari seorang pria. Dia tak berkomentar apapun soal hasil uji Lab-nya, padahal aku mengharapkan dia membuka pembicaraan. Tapi pria itu tetap membungkam.

Jam istirahat telah tiba, kami keluar dari ruangan laboratorium, masker yang kami kenakan pun dibuka. Dia berjalan begitu cepat hingga aku sulit mau berbicara dengannya. Aku mengejar dia dengan langkah yang cepat juga, tapi gamisku membatasi langkahku, aku jadi kehilangan jejaknya. Tapi aku tahu dia pergi kemana, dia pasti pergi ke area khusus merokok.

Aku mendatangi dia di halaman itu, asap roko berhembusan menerobos hidungku, aku paling tidak suka dengan asap rokok. Para Ikhwan yang aku lewati juga memandangku dengan aneh, pasalnya aku seorang wanita satu-satunya yang melintasi area khusus merokok. Aku memberanikan diri mendatangi tempat ini demi menemui Kamil, aku akan meminta maaf kepadanya.

Mataku mencari Kamil di setiap sudut tempat ini, akhirnya aku menangkap dia dalam bola mataku, dia sedang duduk santai di kursi ujung sana sambil menikmati segelas kopi dan sebatang rokok.

Dia sedang membicarakan sesuatu dengan seseorang disana, aku terpaksa menghampirinya. Dia kaget melihat kedatanganku, dia langsung melemparkan rokoknya lalu diinjak menggunakan sepatunya. Pembicaraan dia dengan pria di sebelahnya berhenti, dia seketika berdiri.

"Kamu, kenapa kesini?"tanya dia, heran.

"Aku mau bicara."jawabku.

Dia meninggalkan tempat itu setelah mendengar jawabanku, aku mengikuti langkahnya, dia berhenti di taman kecil yang ada disini. Dia berdiri mematung di depanku, tapi dia tak memulai pembicaraan apapun, terpaksa aku yang membuka pembicaraan.

"Aku minta maaf soal kemarin."kataku sambil menyunggingkan senyuman.

"Bukan salah kamu, enggak perlu minta maaf. Aku emang orang yang paling buruk di mata semua orang, termasuk kamu."balas dia, terdengar lirih.

Aku menarik napas mendengar ucapannya.

"Keburukan dapat diubah jika kamu ingin menjadi orang yang lebih baik. Enggak ada orang yang buruk di dunia ini, semua orang dilahirkan dalam keadaan suci sebagaimana yang ada dalam Al-Qur'an."aku menjeda ucapanku. Beberapa detik kemudian melanjutkannya.

Ahlan Wa Sahlan Kekasih Halal [Proses Revisi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang