Chapter 1 [Menemukan Keajaiban]

12 3 0
                                    

Di malam yang gelap, diterangi ribuan bintang dan bulan purnama, Kerajaan Armor nampak tenang. Cahaya rembulan menyinari setiap sudut kerajaan.

Disebuah rumah, dikerajaan itu, terlihat seorang anak lelaki. Dia sedang duduk diteras rumahnya sambil menunggu nenek nya yang bekerja di istana, menjadi pelayan. Dia adalah Army, tinggal bersama neneknya setelah kematian kedua orangtua nya.

Neneknya selalu bekerja keras untuk memenuhi hidupnya dan cucunya. Selain itu, Army mempunyai 7 orang sahabat yang setia menemaninya.

Saat sedang asik-asik menikmati malam, tiba-tiba 7 sahabat Army datang sembari membawa kue dan camilan.

"Hai Army~" sapa seorang gadis, Natila.

"Oh? Kalian! Ada apa malam-malam kesini?" tanya Army.

"Kami bawa kue, kita makan bersama ya."

Mereka pun menayntap kue itu bersama-sama di teras rumah Army. Saat sedang berbincang dan bermain bersama, tiba-tiba mereka mendengar suara aneh dari langit.

"Suara apa itu?" tanya Army heran.

Sahabatnya hanya mengendikkan bahu tanda tak tahu. Karena penasaran, mereka berdelapan pun mengejar benda berkilau yang jatuh dari langit.

Mereka mencari kemana benda itu jatuh, dan betapa terkejut nya mereka saat mereka melihat 10 bola yang bercahaya.

"Benda apa ini?" tanya anak lelaki berambut coklat, Tritan.

"Coba kamu cek." ucap Natalia.

"Biar aku saja."

Army menyentuh salah satu bola itu, tetapi bola itu tiba-tiba mengeluarkan cahaya yang terang. Karena kagum juga penasaran, mereka semua menyentuh masing-masing bola tersebut. Dan hal yang sama terjadi, bola yang disentuh oleh mereka mengeluarkan cahaya yang sangat amat terang hingga mereka berdelapan berteriak.

Dan pada saat itu mereka semua pingsan ditempat.

[Keesokan Harinya]

Pada pagi hari, cahaya mentari pagi menyinari indah nya Kerajaan Armor. Army dan sahabat nya terbangun dari pingsan mereka semalam dengan badan terasa sehat dan lebih kuat. Mereka sempat berfikir apa yang terjadi semalam.

Tapi mereka menganggap itu semua hanyalah mimpi. Seperti biasa, pada pagi hari hingga siang mereka bermain dilapangan.

"Semalam aku melihat bola yang bersinar sangat terang loh." ucap anak lelaki, Ringgo.

"Aku tidak peduli." ucap lelaki berambut hitam dengan dingin, Almusi.

Mereka semua bingung, apa mimpi mereka sama? Tiba-tiba terdengar suara kereta kuda yang mendekat kearah mereka. Tak lama 2 orang anak turun dari kereta kuda itu. Seorang anak lelaki dengan surai hitam agak panjang dansurai coklat, Trigan dan Urakentian.

"Hei! Apa yang kalian lakukan disini!?" ucap Rold tak suka.

"Kenapa? Masalah?" tanya Trigan meremehkan.

"Biarkan saja." ucap Army sebal.

Uraketian menatap mereka semua dengan dingin dan sombong nya, ditambah dengan senyuman miring di wajah nya membuat nya terlihat makin sombong.

"Dasar anak miskin." ucap Urakentian.

"Jaga mulutmu anak sombong!!" ujar Natila kesal.

Trigan dan Urakentian tertawa kecil nya lalu kembali naik ke kereta kuda mereka. Army dan teman-teman nya menatap mereka berdua dengan heran.

"Haha~ Sudahlah, daripada mengurus anak miskin seperti kalian, lebih baik kami pergi." ucap Trigan.

Kereta kuda itu kembali berjalan, meninggalkan Army dan teman-teman nya. Saat dalam perjalanan pulang, Trigan melihat cahaya yang berkilau dari hutan. Karna penasaran, mereka turun dari kereta mereka dan menghampiri cahaya itu.

Mereka terkejut saat melihat 2 bola bercahaya. Tanpa pikir panjang mereka membawa bola itu pulang.

To be Continued

Ini cerita pertama saya! Saya harap kalian menyukai nya.
Maaf jika banyak kesalahan kata karena saya masih pemula.
Jangan lupa Voment nya ya!~

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 23, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The WarriorsWhere stories live. Discover now