Pagi. Badanku seperti tertindih sesuat. Aku mengumpulkan kepingan kepingan nyawa ku dan membuka mata.
"Astaga"
Ada bayi yang menindih badan ku. Aku menggendong nya dan tepat di sebelah ku ada bayi lagi. Aku meletakan bayi tersebut disebelah bayi yang tertidur pulas.
"Hey kalian baby nya siapa? " iris biru kami sling menumbuk.
"Tasmlqakdnnakkd.. " Dia hanya menjawab dengan bahasa Alien nya sambil menarik rambutku. Aku meringis kesakitan.
"Lea! Ini bayi siapa sih. Main narik rambut orang aja"
Aku menyalakan TV. Dan segera memberiskan diri di kamar mandi yg ada di kamarku.
"Tunggu bentar ya dek, gue mau mandi" Dia kembali menjambak rambutku.
Selesai mandi. What the f*** . Aldo dengan santai nya dia baring dikasur. "Kami nyampe tadi malam, ini anak nya kak sisca, karena kamar nya dikit banget jadi Richard dan Raisya numpang dikamar lo. " Belum sempat aku membuka mulut, dia sudah menjawab semua pertanyaan di pikiran ku.
"Mami sama kak sisca di mana? "
"Di bawah lagi nyiapin sarapan, disini gak ada gado gado"
"Bodo amat. Udah ah aku mau jalan jalan sama cute baby"aku menggendong mereka satu satu ke kereta kembar nya.
Ditaman.
" Baby kenapa sih lo suka banget narik rambut gue kan sakit" Dia tidak menjawab tapi tangannya yang imut putih dan halus tersebut malah narik rambut gue lagi.
"Aa auu uwww.. Saakkiiit!."
Bayi tersebut hanya tertawa. Dasar menyebalkan.
" what's wrong? " Tanya Asha sambil membawa dia botol susu bayi🍼
"Ini nih dari tadi baby nya narik rambut gue"
"Namanya juga bayi"kata Asha. Lalu dia menggendong salah satu dari bayi tersebut entah itu Richard atau Raisya gue ga tau.
" Eh eh kok basah, OMG!Dia kencing! "Teriak Asha sambil meletakkan bayi tsb di kursi taman. Bayi berkulit putih itu menjulurkan lidahnya. Menyebalkan.
"Hei kalian ngapain" Tanya Lea yg baru datang sambil bawa bayi yang telah tertidur pulas. Wait. Bayi nya ada tiga!.
"Itu baby nya kak sisca juga? "
"Yaiya lah baby nya siapa lagi? "Aku hanya meringis.
" Jadi gue dapat info dari kak sisca, dia nyuruh kita buat ngurus 3R, bayinya. Jadi gue ngasuh Rachel, Asha ngasuh Raisya, dan lo ngasuh Richard. Paham. "Kami hanya mengangguk paham dengan penjelasan gea yang begitu panjang.
Aku menggendong baby yg ada di kursi baby.
" Lo kan ngasih Richard, gini, Richard cowok, bayi yg lo gendong itu Raisya, dia girl baby. Dan lu bisa bedain kan yg mana cowok dan yang mana cewek".aku menelan saliva ku.
Aku melongo tak percaya bayi itu basah kuyup di air mancur taman depan rumah.
"Girls its time to breakfast! " Panggil
Mami.
"Shela" Panggil mami sebelum aku berani jak dari meja makan. Semua memerhatikan mami.
"Kami mau tinggal di New York sama kalian!"teriak mami. Yang merubah wajah kami menjadi cerah.
" Dan kami mau ngurus ngurus surat penduduknya hari ini, jadi tadi sudah diberi tahu kan sama Lea? " Kami berkedip. Bingung.
YOU ARE READING
Real friend or fake friends
Mystery / ThrillerTerkadang teman bisa jadi sahabat yg sangaat dekat dan sejati kadang pula teman bisa menjadi musuh besar. Haruskah aku memilih diantara mereka? Inilah kisahku antara yang benar dan salah. Hai readers! Ini cerita ku yg sempat ke potong Jadi gi...
