Dia langsung ngambil hpnya terus setel lagu, tapi tetep bunyinya kedengeran. Tok. Tok. Tok.
Sampe suara menggelegar itu ditangkep telinga Beomgyu, "WOI BUKAIN ANJENG!"
"IYA SABAR!" Kata Beomgyu sambil ngebuka pintu balkon, "Lagian lo ngapain sih!?"
"Temenin gue yok."
"Paan?"
"Jalan."
"Gila lo! Udah malem."
"Idie, bentar doang by. Ayolah.. "
"Nggak mau!"
"Nanti gue beliin makanan."
"Nggak mau, gendut!"
"Bacot ih temenin doang!"
"Ya sendiri aja lah sana!"
"Berasa jomblo gue."
"Kenyataan."
Hening.
Hening.
Hening.
Someone say, what's going on?
daeche eotteohke neon
neowa jeobandaein ael mannani
Yeonjun nyadar sesuatu. "Mata lo mirip mama gue."
"Ha-hah?"
"Cantik."
"Apa?"
"Lupain."
"Btw, tadi lo kesini, gimana?"
"Loncat lah! Masa terbang!"
"Ngahahaha, ga lucu."
"Siapa juga yang ngelawak."
"Nggak boleh bego!"
"Apaan yang nggak boleh?"
"LONCAT LAH!"
"Kenapa?"
"Nanti jatoh, tolol."
"Salah."
"Hah?"
"Nanti lo shock kalo gue langsung lompat ke hati lo."
"Hah?"
"Haha pong-pong!"
"A-apaan sih!" kata Beomgyu sambil masuk ke kamarnya mukanya panas.
"Tuhkan bener, ini kamar lo," celetuk Yeonjun yang ikut masuk.
"Bacot ah."
"Cowo kok pink."
"Emang kenapa? Dilarang pemerintah gitu?"
"Ya nggak."
"Terus?"
"Dilarang gue."
"Apa hubungannya sama lo?"
"Ga baek buat jantung gue."
"Kenapa?"
"Bawel deh lo cium nih!" kata Yeonjun udah ngedeketin muka Beomgyu. Beomgyu udah merem sambil gigitin bibirnya. "Canda," katanya sambil ngejauh.
"Balik deh gue, nggak baik di kamar orang lama-lama."
"Siapa juga yang bilang baik."
"Gue. Kalo udah halal, tapi ya... Di kamar ini nggak ada unsur babi kan ya, jadi udah halal."
"Jayus. Jadi kalo babi dinikahin jadi halal gitu?"
"Nah ini nih, suka gue. Tolol lu murni. Udah ye pamit gue."
"Eh tunggu!"
"Apaan?"
Beomgyu nyamperin orangnya abis itu narik bawah bajunya, "ngapain sih lo?" tanya Yeonjun.
"Jangan lewat situ, bodoh," kata Beomgyu sambil nutup balkonnya sekalian ngunci, biar Yeonjun nggak nakal.
"Lewat bawah!"
"Ada si bule, serem dia."
"Serem apanya sih! Ganteng gitu!"
"Oh, lo sukanya yang-"
"Mau pulang nggak sih lo!?"
"Iya mak, ampun."
"Sini," kata Beomgyu dan reflek narik tangannya.
"Itu neighbor, why is he here?" tanya si bule."
"Pake blackhole bang," Yeonjun ketawa, kayaknya seru ya punya saudara.
"Dilan," kata Beomgyu pas udah di pintu.
"Apaan tuh, dilan?"
"Hadi-hadi di jalan."
Yeonjun langsung ketawa ngakak, "receh ego, apaan sih lo!"
"Ya lo yang apaan, gitu doang ngakak," saut Beomgyu sambil cengar-cengir, seneng juga dia ngeliat Yeonjun ketawa.
"Makasih."
To be continued..
YOU ARE READING
[1.0] Ulna Radius; yeonbeom/yeongyu
Fanfiction❝ Karena air mata yang jatuh dulu, adalah tabungan kebahagiaan di masa depan. Dan tawa yang tergelak sekarang merupakan tanggungjawab yang harus diterima suatu hari nanti. ❞ illaco, 20 September 2019 Hasta (Ulna) dan Pengumpil (Radius) Start - 20 M...
Plus (+1)
Start from the beginning
![[1.0] Ulna Radius; yeonbeom/yeongyu](https://img.wattpad.com/cover/168845900-64-k328376.jpg)