Tidak lama kemudian, seorang dosen masuk. Wanita paruh baya itu meletakkan tasnya di atas meja yang tidak jauh dari white board. Lalu dia membuka tasnya dan mengambil dua buah kertas yang dia jepit menjadi satu. Setelah itu dia menyerahkan kepada salah satu mahasiswa yang duduk di depan dan paling dekat dengan jangkauannya.

"Kak, tadi dosennya ngasih apa?" bisik Taehyung pada Jungkook.

"itu kertas absen." jawab Jungkook sambil memiringkan kepalanya ke arah Taehyung. "nanti dari yang paling depan diedarin ke belakang buat di tandatanganin."

"Oh gitu," Taehyung mengangguk paham. "Soalnya di kelas gue, dosennya nge-absen pake manggil nama. Jadi kan takutnya ntar dia sadar kalau gue belum angkat tangan, ntar ketauan kalau gue bukan mahasiswa dia."

"Dia ga ngajar di kelas lu kan?" Dan dijawab dengan gelengan kepala oleh Taehyung. Lalu Jungkook melanjutkan, "Ya udah aman, ga perlu takut. Lagipula kalau dia kenal lu juga ga masalah kok. Kan lu ga cari ribut di sini."

"Ga cari ribut, tapi lu berdua ribut mulu tuh." celetuk Mingyu yang merasa terganggu dengan obrolan kedua orang yang sedang kasmaran itu hingga dia tidak dapat fokus mendengarkan apa yang diucapkan dosen.

"Berisik!" Jungkook menoyor kepala Mingyu. "Dengerin aja ibu dosennya."

Taehyung terkekeh pelan melihatnya. Setelah itu mereka diam dan memperhatikan.

Ada kiranya setelah 15 menit, ibu dosen memberhentikan penjelasannya. "Kelompok yang presentasi hari ini, silahkan ke depan!"

Seisi kelas menengokkan kepala mereka ke segala arah seperti mencari siapa saja yang hari ini kebagian jatah presentasi. Lalu dua cewek yang memegang beberapa tumpuk kertas berdiri dari kedua sisi tempat duduk. Mereka pun membagikan kertas itu yang ternyata berisi print out dari materi yang akan dibawakan untuk presentasi kali ini.

Di waktu yang bersamaan ada dua cowok yang maju ke depan sambil membawa kursi lalu menatanya di depan kelas. Setelahnya mereka duduk di kursi masing-masing namun menyisakan satu kursi kosong diantara mereka.

"Ntar lu perhatiin gue aja, jangan yang lain!" bisik Akas.

"Maksudnya?"

Jungkook menampilkan deretan giginya yang rapi, putih dan bersih. "Gue ke depan dulu ya!" Dan setelahnya Jungkook bergabung dengan 4 orang yang sudah duduk di depan dengan masing-masing memegang print out materi. Orang yang duduk paling kanan bertugas mengoperasikan laptop dan dia juga yang menjadi moderator dari kelompok Jungkook.

"Halah basi banget si Akas!" cibir Mingyu dengan memelankan suaranya namun tetap terdengar oleh Taehyung. Memang itulah tujuan sebenarnya. Mingyu pun pindah dan duduk di kursi yang ditempati Jungkook tadi.

Sontak Jungkook yang melihatnya pun menatap Mingyu dengan tajam. Jungkook menurunkan tangan kanannya sampai berpangku di atas paha. Lalu dia menelungkupkan jari jemarinya dan menyisakan jari tengah yang dia arahkan untuk Mingyu. Namun hanya ditanggapi tawa kecil oleh Mingyu.

"Dan," suara Mingyu membuat Taehyung memiringkan kepalanya, "apa kak?"

"Sekarang gue tau kenapa si Akas ngajakin lu ke sini, pasti dia mau sok keren dan pamer ke lu."

"Pamer apaan?"

"Lihat aja ke depan, ntar lu tau Dan."

Setelah itu keduanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh kelompok Jungkook.

Di depan sana, para pemateri diskusi menjelaskan apa yang tertulis di kertas. Tentu di kertas itu hanya poin-poin umum saja.

Setelah penyampaian materi selesei, dilanjutkan sesi diskusi. Sang moderator membuka 2 kali putaran dengan masing-masing diperuntukkan untuk 3 orang yang mendapat kesempatan bertanya atau menyampaikan pendapat lain. Di luar itu, mereka pun boleh menambahkan atau menyanggah jawaban yang diutarakan para pemateri nanti.

Saat sesi tanya jawab dibuka, beberapa orang mengangkat tangan. Setelah 3 orang, kelompok Jungkook langsung menjawabnya. Ya, tentu Jungkook ikut menjawab.

Di sesi kedua pun sama. Namun kali ini Taehyung ikut angkat tangan. Sudah tentu kalau ini bukanlah keinginannya. Sebab Taehyung pun sudah menolak namun Mingyu dan Yugyeom tetap memaksa. Taehyung hanya disuruh menyampaikan pertanyaan yang sudah dibuat oleh mereka. Akhirnya Taehyung pun menurut saja.

Jika diurutkan, Taehyung merupakan pe-nanya pertama di bagian kedua. Namun tim Jungkook menjawab mulai dari pertanyaan kedua, ketiga dan baru milik Taehyung.

Taehyung melihat jika Jungkook berkali-kali mengerutkan dahinya. Dia tidak tahu kenapa, apakah Jungkook sedang kesulitan untuk menjawab atau yang lain. Tapi Yugyeom dan Mingyu bilang pertanyaan itu merupakan pertanyaan settingan yang dibuat oleh Jungkook. Kalau begitu, seharusnya Jungkook bisa dengan mudah memberikan jawaban.

Akhirnya Jungkook berdiri dan mulai menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Taehyung. Dia berdiri dengan tegap dan matanya hanya tertuju pada Taehyung.

Pembawaan yang tenang dan suara lantang membuat Taehyung pun tidak bisa berpaling dari memperhatikan Jungkook saat bicara. Apalagi bibir. Ya, BIBIR. Tempat itu lah yang lebih banyak menyedot fokus Taehyung.

Kelompok Jungkook pun undur diri setelah menyampaikan kesimpulan dari hasil diskusi kali ini.

"Bngsd!" Jungkook memukul bahu Mingyu dan Yugyeom bergantian. setelah itu dia duduk di kursi yang dia tempati sedari awal. "Ngapain pake lu tanyain? Untung gue ketemu jawabannya lebih dulu jadi ga malu-maluin."

"Lu sendiri kan yang ngusulin pertanyaan itu." kilah Yugyeom.

"Ya tapi dulu gue kiranya materi ini bukan di kelompok gue jadi gue bisa dapet jawabannya dari yang lain. Ini sih senjata makan tuan. Gue sendiri yang buat pertanyaan, gue sendiri yang jawab."

"Eh berarti beneran settingan?" tanya Taehyung ikut masuk ke dalam pembicaraan mereka.

"Gini Dan, gue kasih tau aja," Mingyu mencondongkan tubuhnya agar dapat melihat Taehyung yang terhalang tubuh Jungkook. "Kadang kalau kita presentasi tuh ga ada yang tanya. Bisa karena bingung atau emang udah paham. Tapi ada juga yang sengaja kasih pertanyaan susah banget cuma buat ngerjain yang lagi presentasi."

"Nah itu!" seru Yugyeom yang duduk di sebelah Mingyu lalu sama mencondongkan tubuh. "Gue sebel banget yang kaya gitu tuh. Jadi ntar pada saling bales kasih pertanyaan yang susah pas kelompok dia yang kebagian. Padahal yang berbuat satu orang, semuanya pusing."

"Makanya Dan, kadang sebelum presentasi ada yang ngasih pertanyaan gitu ke beberapa anak buat ditanyain nanti. Ya biar ga sepi-sepi amat kan. Tapi ya ga semua gitu sih." jelas Mingyu.

"Jadi, buat masalah kak Akas ini apa?"

"Bukan semuanya." jawab Jungkook. "Itu pertanyaan yang tadi serius gue belum tau apa jawabannya sebelum ini. Mereka berdua juga ga ada yang tau. Gue aja lupa kalau gue pernah bikin pertanyaan itu sampe lupa juga buat cari jawabannya."

"Halah bohong! Sok suci banget depan gebetan, lu!"

"Bcd Gyu!" Lalu jungkook mendorong tubuh Mingyu agar duduk menyandar ke tembok. Setelahnya dia menatap Taehyung. "Ga usah di dengerin ya, gue ga bohong kok."

Taehyung tersenyum. "Iya, aku percaya kak Akas kok."

Jungkook pun ikut tersenyum. "Makan siang bareng, mau ga?"

"Di warung depan aja tapi ya? Takut telat kelas ntar kalau jauh-jauh."

"Bener? Ga bosen emang makan di situ?"

Taehyung menggeleng dengan yakin. "Soalnya di situ enak, bisa ambil banyak udah gitu murah." Setelah itu Taehyung menampilkan senyum kotaknya.

Jungkook mengusak rambut Taehyung. Dia sudah tidak tahan melihat Taehyung yang menggemaskan sekali di matanya. Jungkook tidak peduli jika ada yang melihat.

"Kak!" Taehyung memiringkan kepalanya dan berbisik. "Besok jalan bareng, mau ga?"

Dengan cepat Jungkook menoleh dan menatap Taehyung. Kalau bukan sedang di kelas, sudah pasti Jungkook akan mencium Taehyung saat itu juga.

"Iya, besok kita jalan."

(s)ay...ang || KookVWhere stories live. Discover now