Karna tuhan tidak mau bertemu dengan manusia menjijikkan sepertinya.

Jimin mengusap kasar air matanya yang tiba-tiba keluar. Menutup wajahnya dengan kaca helm dan semakin menambah kecepatan motornya, tidak sabar menyerahkan nyawa pada orang yang dicintainya.

Tepat didepan markas musuhnya, Jimin memberhentikan motornya. Melirik kearah sekitar, dan matanya tertuju pada segerombolan lelaki dengan senjata dimasing-masing tangannya. Jimin yakin nyawanya sebentar lagi akan melayang, dan tuhan dengan segera akan bertemu dengan anaknya yang penuh dosa.

"Wah, sendirian kucing kecil? Mana teman-temanmu?" Ujar salah satu lelaki yang memegang refolver bewarna abu.

"Eh, kucing kita sudah datang rupanya. Apa kabar Kitty? Mataku yang rabun atau kau memang datang sendirian?" RM ikut bersahut.

"Wah wah, hey Seokjin! Bukankah dia temanmu?" Teriak Jhope.

Dan teriakan itu sukses membuat Jimin membatu, melirik kearah dimana Jhope berdiri. Disana, Pinky Hyungnya yang sudah mengkhianatinya berdiri lemah disamping lelaki berkulit hitam yang tidak dikenalinya.

"Bagaimana bisa..." Lirih Jimin.

Blackjack tertawa,

"Aku kasihan padamu Kitty-ah, disekitarmu banyak sekali penghianat. Bahkan temanmu sendiri? Yak! Luhan, jangan takut dan kemarilah! Dia tidak akan berani membunuhmu."

Dan perlahan, sosok lelaki yang tidak begitu asing keluar dari balik batu. Jimin membola, apa yang dilakukan anak buahnya disini?

"Terkejut? Oh, aku sangat berterima kasih pada sepupuku ini. Luhan, thanks karena sudah menyelamatkan Seokjin dan membawanya kemari."

Luhan mengangguk dan tersenyum.

Jimin tidak bisa lagi menahan kesabarannya, dengan cepat menarik pelatuk pistolnya dan melepaskan pelurunya kearah Luhan.

Semua anak buah Yoongi bersorak, dengan cepat semua lelaki yang semulanya berdiri jauh darinya berlari mendekatinya. Dada Jimin naik turun, dengan nafas yang tidak beraturan Jimin melepaskan kembali pelurunya dan menembak brutal semua anak buah Yoongi.

DOR!

DOR!

DOR!

Bunyi tembakan yang begitu nyaring membuat pemimpin dari tuan rumah tersebut keluar dari markas. Yoongi terkejut melihat anak buahnya yang begitu banyak menyerang sosok lelaki yang berdiri diantara mereka dengan dua pistol dikedua jemarinya.

Yoongi membola, dadanya sesak dan dengan segera kakinya berlari mendekat kearah sana. Yoongi melirik kearah Jimin yang berlumuran darah, banyak sekali luka disekujur tubuhnya. Dan apa-apaan itu, anak itu hanya datang seorang diri? Dimana teman-temannya!?

"Hentikan!" Teriak Yoongi.

Dan tepat saat itu juga seluruh anak buahnya menghentinkan aksinya. Menatap Yoongi dengan heran.

"Tidak ada yang boleh membunuhnya selain diriku." Sambungnya.

Jimin yang mendengar itu terkekeh, meringis merasakan perih dibibirnya yang tergores pisau. Rasa sesak yang begitu kentara membuatnya ingin berteriak dan menangis kencang dihadapan Yoongi saat ini juga. Tetapi, bukan saatnya untuk menangis sekarang. Dan pada akhirnya, Jimin hanya bisa tersenyum manis.

Dan tentu saja senyuman itu terlihat oleh Yoongi yang kini terdiam menatapnya.

"Lepaskan aku, brengsek!"

Teriakan dari arah belakang tersebut membuat Jimin mengalihkan atensinya kearah sana. Dirinya terkejut mendapati Jungkook yang kini dipeluk erat oleh kekasihnya, berusaha menghalangi sahabatnya itu untuk berlari kearahnya dan ikut membantunya.

Kitty X Agust D - yoonmin ☑Where stories live. Discover now