Day 4

7.5K 813 28
                                    




Jimin duduk disofa coklat yang terletak apik diruang tamu milik sahabatnya, menumpukan kaki kanan diatas kaki kirinya sembari menghisap rokok yang diapit dijari kanannya. Tubuhnya bersandar lelah dengan arah pandang yang terarah pada langit-langit rumah.

Seorang lelaki berbadan besar, dengan surai hitam yang kental datang dengan kedua tangan yang memegang nampan berisi minuman berakohol. Meletakkan nampan diatas meja, Jungkook meraih segelas bir lalu meminumnya dengan sekali teguk.

Diikuti oleh Jimin, lelaki itupun meraih segelas bir dan menegaknya dengan rakus, kerongkongannya yang sedari tadi minta dialiri sesuatu seketika terasa nikmat yang tiada tara. Jimin meletakkan gelasnya lalu menoleh kearah Jungkook, sahabatnya itu tengah sibuk mengotak atik ponsel pintarnya, sebentar tertawa sendiri dan kemudian diam tanpa suara.

Jimin mengerut, dia tidak suka diabaikan seperti ini. Niatnya ingin bercerita, malah sendirinya diabaikan seperti tidak dianggap. Tangannya bersedekap dengan bibir mengerucut, menatap sahabatnya nanar bergantian menatap ponsel yang dipegang lelaki bergigi kelinci tersebut.

Jimin menghela nafas, menepuk bahu Jungkook dengan keras.

"Apasih Hyung!?" Protesnya.

Jimin menatap tajam, seketika membuat nyali Jungkook ciut dan menghalihkan pandangan dari lelaki dihadapannya.

"Aku ingin bercerita, dan tolong jangan abaikan aku apapun alasannya. Kepalamu ingin ku penggal?"

"Ehehe, sorry. " Tangannya menggaruk belakang kepala yang tak gatal.

"Kau ingin bercerita apa?" Tanyanya lanjut.

Jimin terlihat membuang nafas pelan, duduk menghadap Jungkook sekaligus menatap bocah itu dengan serius.

"Ini tentang AgustD." Mulainya.

"Kenapa lagi dia?"

"Kau tahu aku menyukainya, bahkan jauh dari kata itu sejak lama. Aku bingung Kookie-ah, bagaimana caranya agar aku bisa membuatnya balik menyukaiku? Bahkan, jangankan untuk membuatnya menyukaiku, kau lihat saja lelaki itu! Melihatku saja emosinya sudah naik diatas ubun-ubun." Jelasnya.

Jungkook tampak berpikir sejenak, tangannya kembali meraih segelas bir lalu menegaknya sampai habis.

"Hm, jika seperti itu tidak ada cara lain selain bersikap lembutlah padanya. Aku tahu kau memperlakukan AgustD selama ini seperti apa."

"Tapi Kookie, aku sudah berusaha bersikap lembut dihadapannya. Kurasa dia sedikit tergoda, tapi aku tidak mau jika dia hanya melihatku sebagai pemuas hawa nafsu, aku ingin dia menyukaiku dengan sewajarnya."

Jungkook memutar mata jengah.

"Hyung, kau pikir menyukai seseorang itu tidak butuh proses huh? Jika kau---

Jungkook menghentikan ucapannya, sebuah suara berisik dari ponselnya sungguh menganggu. Tangannya meraih ponsel yang terletak diatas meja begitu saja, melirik siapa yang berani menganggu kegiatannya. Hingga sebuah senyuman manis tercetak dibibirnya.

"Hyung, nanti saja lanjut ceritanya." Ujarnya.

Jempolnya menggesek tombol hijau, menunggu sedikit sambungan dan akhirnya sebuah suara yang tidak begitu asing terdengar oleh Jimin. Dirinya hanya bisa menatap Jungkook yang kini berlalu meninggalkannya kearah kamar.

"Suara itu, aku seperti pernah mendengarnya."

Akhirnya, dengan rasa jengkel dan kesal, Jimin meraih jaket hitam bercampur krystal pink yang semula terletak dilengan sofa. Pergi dari kediaman sahabatnya dan melajukan motornya pulang menuju rumah.

***

Pinky meletakkan botol bening yang berisi air putih itu diatas meja makan, matanya berpendar keliling ruangan. Hingga sebuah suara rintihan terdengar dari kamar sahabat sekaligus adiknya itu. Kakinya melangkah menuju pintu bewarna biru laut tersebut dan memegang kenop pintu dengan pelan.

Tangannya memutar kenop pintu, mendorong sedikit hingga membentuk sebuah celah kecil. Matanya mengintip kearah dalam, suara rintihan itu kembali terdengar. Dengan rasa penasaran yang begitu memuncak, Pinky membuka lebar pintu bewarna biru laut itu dan melangkah masuk kedalamnya.

Kedua matanya membola, melihat seorang lelaki dengan tampilan berantakan, berbalut mantel hijau yang melapisi kaos putihnya. Lelaki bersurai blonde itu duduk diatas kursi coklat dengan kedua tangan yang terikat kebelakang.

Pink menatap sosok itu takut-takut.

"S--siapa kau!?" Teriaknya.

Si surai blonde mendongak, memperlihatkan wajahnya yang pucat kearah lelaki yang berdiri tak jauh dihadapannya.

"AgustD!?" Serunya.

Yoongi bersemirik,

"Kenapa? Kau temannya Kitty?" Tanyanya.

Pinky mengernyit.

"Kenapa kau bisa ada disini? Dikamar temanku huh?"

"Temanmu yang menyekapku disini."

"Tidak mungkin, Kitty tidak mungkin menyekap musuhnya dikamar pribadinya!"

Yoongi memutar mata malas,

"Kenyataannya memang begitu kan?"

"Tapi, kau! Bagaimana bisa!?"

"Mana aku tahu!"

Pinky terdiam, menatap lelaki didepannya dengan tajam. Meliriknya dari ujung kaki hingga ujung kepala.

'Aku tidak meyangka dia setampan ini'

Hingga sebuah suara motor yang terdengar dari arah luar membuyarkan lamunan lelaki cantik tersebut, kakinya dengan segera keluar dari kamar pemilik rumah dengan tergesa, menutup pintu dan berlari kencang menuruni tangga menuju dapur.

"Aku pulang~"

Pinky dengan segera duduk diatas kursi meja makan sambil menegak air putih seraya mengotak atik ponsel dengan hiasan kuda pony miliknya.

"Eoh, sejak kapan kau disini Hyung?"

Pinky melirik lelaki yang berdiri disampingnya, tersenyum cantik sambil menggoyangkan botol air yang tengah dipegangnya.

"Baru saja, kau darimana?"

"Dari rumah Kookie." Balasnya.

"Oh Hyung, aku kekamar dulu."

Pinky mengamati punggung sempit milik Jimin yang sedang berjalan santai kearak kamarnya. Dirinya menatap was-was sambil merapalkan doa agar AgustD tidak berbicara apapun tentang dirinya yang tak berapa lama ini masuk kekamar Jimin dan melihat sosok AgustD yang belum pernah dilihatnya tengah disekap dikamar milik temannya sendiri.

"Aku tak menyangka ternyata AgustD terlihat lebih tampan dibandingkan foto yang diperlihatkan Kookie minggu lalu."

Pinky kemudian tersenyum penuh arti.












TBC.

HUWAAA,,, Sorry minie baru bisa up setelah tiga hari mood minie hancur buat nulis:')
Maafkan minie kakak yeoreobun yang telah gantungin ini tiga hari lamanya...

Salam maaf,

Minie

Kitty X Agust D - yoonmin ☑Where stories live. Discover now