Day 7

8.7K 932 126
                                    


Warning!
Banyak adegan menganu
Diharapkan mempersiapkan mental

Jimin merebahkan kepalanya diatas tumpuan tangan, matanya yang mulai sayu dan memberat membuatnya tidak mempedulikan suara dentuman musik yang begitu kencang dan orang-orang disekitarnya yang asik menggerakkan badan.

Tangannya kembali meraih sebotol vodka dingin, meminumnya dengan rakus tanpa menuangkannya kegelas terlebih dahulu. Kepalanya terasa pusing, bayangan perkataan Pinky tadi siang membuatnya sedikit frustasi.

Benarkah AgustD tidak akan pernah menyukainya? Selama menjadi Jiminie maupun Kitty? Otaknya blank, sedikit melenguh kala merasakan bahwa sebentar lagi dirinya akan mabuk total.

"Apa aku menjijikkan?" Tanyanya entah pada siapa. Bartender yang sedari tadi melihatnya pun hanya menggelengkan kepala. Sudah tidak asing lagi pemandangan seperti ini bagi seseorang yang berprofersi sebagai bartender. Kau akan menemukan banyak orang putus asa yang memutuskan untuk kemari dan membeli beberapa minuman.

Jimin meremat surainya, sebulir air mata turun membasahi pipinya. Bayangan AgustD akan pergi dan perkataan Pinky tadi siang benar-benar membuatnya depresi. Jimin tertawa hambar, seketika rencana yang tidak masuk akal terlintas dipikirannya.

Setidaknya, aku pernah menjadi milikmu.

Kata-kata itu terus terlintas dipikirannya. Jimin terkekeh hambar, mulai berdiri dari kursinya dan berjalan gontai kearah pintu keluar. Jimin itu tidak mabuk, dia adalah peminum yang handal. Bagaimana tiga botol vodka bisa membuatnya mabuk begitu saja? Sementara dirinya saja pernah meminum lima botol wine sekali tenggak.

Menyalakan mesin motornya, Jimin melaju kencang menuju rumahnya. Antara ada rasa takut dan ketidaksabaran menguasai dirinya. Apakah jalan yang diambilnya saat ini adalah benar? Yoongi-nya tidak akan meninggalkannya kan? Setelah melakukan ini, Yoongi akan kembali padanya kan? Oh tentu saja, Jimin sangat yakin pada itu. Yoongi-nya tidak akan membiarkan Jimin tersiksa.

Jimin memarkirkan motor kesayangannya sembarangan, berlari masuk kedalam rumahnya. Saat tiba didepan pintu bewarna biru laut itu, Jimin berhenti sejenak. Mengacak-acak surainya dan mencoba memasang tampang lesu. Dia harus kelihatan benar-benar mabuk.

Tangannya mulai membuka kenop pintu, kakinya berjalan terhuyung dan masuk kedalam kamar. Merebahkan diri diatas ranjang sembari tertawa tidak jelas, tentu mengundang pandangan heran bagi lelaki yang terikat diujung sana.

Jimin tersenyum, mulai mendudukkan tubuhnya dan melengok kearah Yoongi yang kebetulan juga sedang menatapnya bingung. Jimin bersemirik, mulai berdiri dari duduknya dan melangkah asal kearah Yoongi. Ketika tepat berada dihadapan lelaki itu, Jimin langsung mendudukkan dirinya diatas pangkuan lelaki tersebut.

Yoongi tentu saja terkejut. Jimin dengan pemandangan seperti ini sangat menggoda bagi Yoongi. Mata sayu dan bibir yang merekah itu membuat Yoongi meneguk salivanya.

Jimin menatap mata tawanannya seduktif, meraba wajah Yoongi dengan sebelah tangannya. Tanpa aba-aba, bibirnya langsung mencium bibir tipis milik Yoongi dengan kasar, melumat bibir yang begitu candu baginya walau dengan cara yang berantakan.

Yoongi terkejut bukan main. Bibir tebal milik Jimin benar-benar membuatnya mabuk kepayang. Rasa pahit dari minuman membuat Yoongi sadar, bahwa Jimin sedang mabuk. Yoongi berusaha untuk berhenti, dia tidak menginginkan cara seperti ini. Tapi ciuman menuntut dari Jimin membuat kesadaran lelaki pucat itu kian menghilang.

Jimin tersenyum dalam ciumannya, merasa ada respon balik dari Yoongi. Keduanya saling melumat bibir. Yoongi menghisap kuat bibir bawah milik Jimin, sesekali menjilat bibir atasnya yang kini sedang melumat balik bibir milik Yoongi.

Kitty X Agust D - yoonmin ☑Where stories live. Discover now