Aku dan kak Shane pun membeli beberapa bungkus mie instan dan kembali ke rumah. Karena sudah sangat malam bahkan hampir pagi kak Shane dengan cepat memasak mie untukku.

Aku menunggu duduk di kursi meja makan dengan meletakkan kepalaku. Aku juga sudah mengantuk.

"Sayang" panggil kak Shane.

"Ah iya kak Shane"

"Ini sudah jadi, ayo dimakan dulu" ujar kak Shane sambil menyodorkan semangkuk mie.

"Makasih kak Shane"

"Iya sayang, udah di makan dulu, aku tungguin di sini"

"Hm"

Aku mulai menyendokkan kuah mie, rasanya hangat sekali. Mie buatan kak Shane juga tidak terlalu buruk.

Hanya saja saat aku sudah habis beberapa sendok makan, perutku terasa mual. Mual sekali.

"Hoekkk mphh" aku mual lalu menahan mulut dengan tanganku.

"Astaga, kenapa? Mie aku gakenak"

"Hoekkk k...kak Sh...Shane hoekkk perut aku mual banget"

"Sini, ayo ke kamar mandi" kak Shane memegang bahuku lalu menuntunku jalan ke kamar mandi dekat dapur.

"Hoekkkkk" isi perutku keluar namun hanya berupa cairan saja.

Aku masih sangat mual, aku juga bingung mengapa tiba- tiba mual seperti ini.

"Sayang, gimana?"

"Mau tidur aja kak Shane"

"Mau aku bopong?"

"Em" aku mengangguk lesu.

Dengan sigap kak Shane membopongku naik ke atas kamar. Badanku rasanya lemas sekali, tidak pernah rasanya aku merasa selemas ini.

"Sayang, kamu pucet banget astaga" kaget kak Shane setelah membaringlanku.

"Gakpapa kak Shane, udah ayo tidur, sini temenin Ocha" lirihku

"Iya tapi kamu gakpapa?"

"Iya gakpapa"

Kak Shane pun berbaring di sampingku sambil mengelus rambutku. Sepertinya kak Shane khawatir.

"Kak Shane, Ocha tidur" ujarku sangat lirih.

"Iya sayang"

Sampai aku terlelap sepertinya kak Shane masih terjaga setia mengelus rambutku.

***

Pagi sudah menjelang, tapi aku masih berada di atas tempat tidur. Rasanya aku tak kuat bangun.

"Sayang"

"Kak Shane udah rapi, emang sekarang jam berapa?" tanyaku saat melihat kak Shane sudah memakai kemeja lengkap dengan dasinya.

"Jam setengah 7 sayang"

"Astaga, kenapa kak Shane gak bangunin Ocha?" Aku hendak bangun tapi aku terbaring kembali, kak Shane pun langsung mendekat.

"Udah kalau masih lemes gakusah bangun"

"Ocha mau duduk"

"Yaudah sini aku bantu"

"Dedek kuki dimana?" tanyaku saat tidak menemukan dedek kuki di kamar.

PACAR RAHASIA : Bukan LagiWhere stories live. Discover now