Chapter 17

1.8K 158 29
                                    

Seiring adanya ulang tahun Niall Horan yang ke-21, saya selaku Author Before I Die akan melakukan double update! YEAY! #abaikan #apaini

Still Niall POV

"Get out of this room and go to the hell, bitch!"

Dia tersentak kaget. Lalu dia menjatuhkan parsel buah yang sudah terususun rapih itu. Dia menutup mulutnya tidak percaya dan air matanyapun membasahi pipinya. Entah apa yang salah dari diriku. Disisi lain aku membencinya namun dadaku terasa lebih sesak saat melihatnya menangis.

Dia berlari keluar dari ruangan ini. Harry menatapku sinis dan tajam. Lalu berlari keluar menyusul Aurora. Aku hanya bisa diam mematung. Aku bisa melihat Barbara tersenyum senang lalu menatapku. Dia mengecup pipiku gemas dan kembali menyuapiku.

Apa aku salah dalam hal ini?

***

Aku sangat bosan hanya berdiam diri di rumah sakit ini. Aku mengambil IPhone putihku lalu melihatnya. Ada ukiran huruf 'A' di tengah lambang apel yang telah tergigit itu. A? Untuk siapa?

Aku membukanya dan menatap foto seseorang yang menjadi wallpaper IPhoneku. Aurora dengan wajah polosnya dengan mulut yang di penuhi es krim yang berantakan. Perasaan itu. Perasaan itu muncul lagi. Dadaku terasa kembali sesak, emosiku kembali memuncak melihat foto ini. Namun di sisi lain, aku merasakan sesuatu yang berterbangan di perutku lagi.

BRAK

Aku melempar IPhoneku hingga pecah dan aku tidak perduli sama sekali. Aku hanya mengacak rambutku frustasi. Emosiku mengalahkan perasaan lainnya. Aku tidak tahu yang jelas,

Aku membencinya sekarang.

Aurora POV

Kenapa? Saat aku mulai merasa ada orang yang menyayangiku, saat aku mulai merasa nyaman bersama seseorang, semua itu lenyap. Seolah aku sangat tidak pantas untuk merasakan apa itu 'kebahagiaan'

Kata-katanya. Cata dia menatapku. Semua mencerminkan bahwa dia membenciku. Aku tidak tau apa yang salah dengannya. Dia melupakanku. Dia membenciku. Aku tidak bisa menahan semua air mata yang telah memuncak ini. Sakit. Rasanya sangat sakit. Aku juga baru menyadari semuanya.

Aku mencintai Niall.

***

Aku tidak tau aku berada dimana saat ini. Yang jelas aku berada di sebuah taman. Menangis. Hanya itu yang kulakukan. Bahkan aku sudah tidak tau Harry dimana. Niall. Hanya itu yang ada di otakku. Niall. Hanya dia seorang.

Aku sudah tidak perduli lagi. Yang aku tau penampilanku berantakan. Semuanya berantakan. Mataku sembab dan rambutku berantakan. Aku kacau.

"Aurora!"

Aku menoleh ke asal suara. Ada Harry disana. Dia berlari mendekat dan menghampiriku lalu mendekapku dengan cepat

"Aku mencarimu kemana-mana. Jangan lari lagi! Kau membuatku panik setengah mati" pekik Harry

Dekapan Harry sangatlah hangat dan membuatku nyaman. Sangat nyaman. Aroma khas tubuhnya, Entahlah ini sangat nyaman. Namun berbeda. Rasanya berbeda ketika aku berada di samping Niall. Aku tidak bisa merasakan kupu-kupu yang berterbangan di perutku.

Aku menangis semakin menjadi di dekapan Harry. Dia hanya mengelus punggungku dan mengecup puncak kepalaku.

"Menangislah sepuasmu, Love. Aku rela menjadi bahan pelampiasanmu" ujar Harry.

Aku tidak tahu. Semua ini seakan terasa terbalik. Harry yang bersikap kasar pada awalnya berubah menjadi lembut sementara Niall. Dia bersikap lembut namun berubah menjadi kasar.

Harry POV

Aku telah mencarinya kemana-mana dan menemukannya di taman di dekat rumah sakit yang menghadap langsung ke arah laut. Dia menangis. Dia terlihat berantakan. Yang menjadi pusat pikiranku adalah

Kenapa perkataan Niall yang tidak sepedas kata-kata Angel pada biasanya membuatnya menangis terlarut seperti ini? Bahkan dia sangat perhatian pada Niall. Aku sedikit cemburu akan sikapnya. Tapi apa boleh buat?

Aku rasa dia lebih memilih Niall....?

Dia melepaskan dekapanku padanya dan mengusap air matanya lalu tersenyum

"Thanks Harr" ujarnya

"Sudah lebih tenang kan? Pelukanku kan maut!" Ujarku

Dia hanya terekekeh kecil. Lalu kembali menatap kosong kedepan.

"Kau mau berbagi?" Tanyaku

"Apa?"

"Berbagi perasaanmu padaku"

"Maafkan aku... tapi--"

"Apapun perasaanmu ceritakanlah... aku akan menjadi pendengar yang baik" balasku

Dia hanya tersenyum.

"Tidak, haz... kau terlalu baik untuk di sakiti" ujarnya

Aku tahu sekarang. Feelingku semakin kuat. Aurora pasti mencintai Niall. Aku yakin itu.

"Kau mencintainya?" Tanyaku pelan

"Siapa?"

"Niall?"

Matanya terbelalak namun dengan cepat dia bersikap seperti biasa.

"Tidak" ujarnya

"Kau berbohong"

"Untuk apa? Dia saja membenciku?" Balasnya

"Jadi maksudmu?"

"Aku tidak mencintainya" ujar Aurora tersenyum.

Aku tersenyum mendengarnya. Entah rasanya sangat senang saat dia mengucapkan kata-kata itu. Aku masih memiliki kesempatan bukan?

Aurora POV

Aku tidak mau ada yang tersakiti. Cukup aku yang tersakiti dalam hal ini. Aku mencintai Niall. Sangat. Namun aku tidak bisa menyakiti perasaan Harry. Niall juga memang sudah membenciku. Seperti nya aku harus membuang perasaanku pada Niall. Aku harus belajar mencintai orang yang mencintaiku bukan yang membenciku. Aku akan belajar mencintai Harry.

Harry POV

Kami duduk di tengah rerumputan ini memandang laut biru. Hari sudah menjelang sore. Matahari akan segera tenggelam sebentar lagi. Aku merasa bosan dan terpintas ide di kepalaku.

"Knock, knock"

"Apa?"

"Ayo bermain knock, knock joke"

"Caranya?"

"Kau hanya perlu membalas bertanya. Got it?"

"Okey"

"Knock knock"

"Who's there?"

"Love"

"Love who?"

"Love you" ujarku lalu menjawil hidungnya.

Aku melihat pipinya yang memerah.

"Kau jelek saat blushing!" Ledekku

"Ihh! Kau menyebalkan Harry!" Ujarnya hendak memukul pundakku namun aku menghindar

"Weee.... tidak kenaaaaaa!!!" Ledekku lagi lalu berlari

Dia mengerjarku. Kami tertawa terus menerus dan seperti yang telah kalian duga. Aku tersandung dan jatuh. Dia menimpa tubuhku. Mata hijauku bertemu dengan mata biru indahnya.

And we're kissing while the sun set.

HAI HAIII

SORRY BUAT NIRORA SHIPPERS. TAPI KAYAKNYA AURORA LEBIH MILIH HARRY MUNGKIN?

HARORA SHIPPERS, GIMANA MOMENTNYA? SEKARANG GW MAU NANYA LAGI

NIRORA OR HARORA?

VOMMENTS PLEASE GW TAU CERITA GW MAKIN ABSURD TAPI PLEASE MASA VOMMENTNYA MENURUN..... GW BUTUH SUPPORT KALIAN GUYS! THANKS!<3

MUCH LOVE


xxStoReaderxx

BEFORE I DIEWhere stories live. Discover now