Prolog

1.2K 132 6
                                    

  Suasana di SMA Jang tampak begitu gaduh.Banyak para siswa-siswi kelas 12 yang berbaris dilapangan untuk mendengarkan instruksi dari pak kepala sekolah.

"Sesuai dengan rencana sekolah,kalian semua murid kelas 12 akan pergi menuju museum di Paju dalam rangka hari perpisahan sekolah"

Para siswa-siswi bersorak-sorai.

"Wah kita akan ke Paju" Ujar Jihoon sambil loncat-loncat.

"Yangyang,kau tidak apa-apa?" Tanya Samuel kepada Yangyang.Ya,ia sedari tadi hanya berdiam diri.

"Hanya saja perasaan ku tidak enak dengan perjalanan ini" Yangyang menggaruk tengkuknya.

"Sudahlah Yang,kita disini senang-senang" Jeno merangkul Yangyang.

Yangyang tersenyum tetapi pikiran sekarang sedang memberontak.Ada sesuatu yang mendorongnya untuk tidak pergi.

"Yangyang!"

Yangyang mendapati sosok kakak sepupunya,Qian Kun.

"Sedang apa gege disini? Sebentar lagi kita akan berangkat" Heran Yangyang.

"Ini,aku hanya membawakan mu sebuah syal.Tadi kau lupa meletakannya didalam tas" Kun menunjuk tas milik Yangyang.

"Oh iya,terima kasih Kun-ge.Kalau begitu aku pergi dulu"

Kun melambaikan tangan ke arah Yangyang.

.








Semua siswa-siswi tengah asyik bernyanyi didalam bis tetapi tidak untuk Yangyang.Ia hanya menyelimuti dirinya dengan sejuta ketakutan.

"Kau tidak ikut bernyanyi,Yang?" Renjun yang duduk disamping Yangyang hanya melihat wajahnya yang sudah memucat.

"Aku tidak apa-apa"

Hanya kalimat itu yang terlontar dari bibir Yangyang.

Entah karena apa,bis yang ditumpangi oleh Yangyang menabrak sebuah truk yang sedang melaju.

Bis itu terguling.Kecelakaan beruntun pun terjadi.






.








Yangyang kini bersimbah darah,ia dilarikan ke rumah sakit.Dengan mata yang sayu ia melihat Kun yang sedang menangis.

"Apa yang terjadi?"

.



.




Satu minggu berlalu,Yangyang bangun dan mendapati dirinya masih berada dirumah sakit.

Ia lupa siapa dirinya.Ia lupa segalanya.

"Hei siapa kau?"

Yangyang mengernyitkan dahinya.Ia melihat ada seorang wanita yang sedang berdiri disamping ranjangnya.

"Aku? Kau tidak usah tahu siapa diriku sebenarnya"

Pakaian wanita itu serba hitam seperti ingin menghadiri upacara pemakaman.

"Kau lupa kan siapa dirimu?"

Yangyang mengangguk.

"Mungkin memori mu akan kembali dalam waktu yang cukup lama tetapi memori akan terbantu jika kau melakukan sesuatu"

"Apa itu?"

"Kau harus mencintai seseorang"

Sosok itu menghilang hanya dalam sekejap mata.

"Tidak mungkin kan jika aku berhalusinasi?"

Memory [Hendery X Yangyang]Where stories live. Discover now