"ti-tidak, aku suka"

"kalau begitu masuklah dan istirahat, aku akan memanggilmu untuk makan nanti"

jimin mengangguk perlahan dan mulai masuk ke kamar itu, tak lupa menutup kembali pintu kamarnya 

"gila... rumah ini mewah parah. jeon jungkook benar-benar mafia kaya raya"

jimin mendudukkan dirinya di ranjang king size yang ada 

"bahkan ranjang ini terlalu empuk untuk kutiduri"

jimin merebahkan dirinya sembari melihat langit langit kamar itu , bahkan langit-langitnya saja terlihat mewah 

"bagaimana kalau jeon jungkook tertangkap? bagaimana reaksi kedua orang tuanya? dan bagaiaman pikiran publik tentang ini?"

jimin menghela napas pelan 

"jeon jungkook seorang mafia bahkan tak pernah terlintas di benakku , setahuku dia anak yang ceria dan banyak bicara... ternyata itu hanya topeng belaka, memang semua orang memiliki 2 sisi dalam dirinya... aku percaya itu sekarang"

jimin memejamkan matanya , angan-angan tentang jungkook yang membunuh sahabat serta kekasihnya terus terngiang , jika mengingat lagi dia benar-benar sakit hati , ingin dia membunuh jeon jungkook

tapi dia sadar, bahwa kabur dari jeon jungkook sama dengan cari mati 

.

.









'tok'

'tok'

'aku masuk'

jimin masih terbaring meringkuk di ranjang , ia dapat mendengar samar suara yang masuk ke dalam kamar , tapi dia terlalu lelah... jadi dia pikir itu hanya halusinasi

"kau tidur dengan nyenyak, kau bahkan tak mendengar orang masuk park? bagaimana kalau itu orang jahat yang ingin memperkosamu?"

jimin berjingkat kemudian membuka kedua mata sipitnya, ia terduduk ketika melihat jungkook ada di sisi ranjangnya

"se-sejak kapan kau disini?"

"10 menit aku mengetuk pintumu, dan kau tidak membukanya... aku masuk karena lelah menunggu, dan kau tahu apa yang kulihat? seseorang dengan enaknya tidur dan mengabaikanku"

"ma-maaf, aku lelah"

"aku senang kau tidur dengan nyenyak, sekarang ayo makan, kau belum makan kan?"

tak dapat dipungkiri perut jimin mengaum ingin segera diisi 

"kita akan makan diluar kan?"

jungkook terdiam sejenak

"kau ingin makan diluar?"

"aku ingin jajanan jalanan"

"itu tidak mengenyangkan, mari kita makan dulu di rumah  lalu beli jajanan"

"kita?"

"iya.. kau, aku , appa dan eomma"

"ta-tapi aku tidak enak makan bersama ibu dan bapak presiden"

"mereka akan segera jadi mertuamu, tenang saja"

jimin memukul lengan jungkook cukup keras 

"jangan main-main, aku tidak akan menikah dengamu"

"benarkah?"

"tentu saja! kau boleh menyanderaku, tapi kau tidak bisa memaksaku untuk mengikat hubungan yang bahkan tidak aku kehendaki"

jungkook tersenyum remeh

"benarkah? bagaimana kalau aku membuatmu terikat agar kau tidak bisa kabur hm?"

"h-hah?"

jungkook menyunggingkan senyuman mengerikan , dia mendorong tubuh kecil jimin dan menindihnya 

"kita lihat , memang apa yang bisa kau lakukan"















TBC


Mr Obsession [KM]Where stories live. Discover now