"Yak lepaskan pakaian itu sialan!"
"Lepaskan Jalang, dasar tidak tau malu.."
Mereka berteriak bersama, saling bersaut tanpa peduli akan mengganggu kegiatan belajar mengajar yang sedangkan di lakukan di dalam kelas.
"Sial aku iri sekali dengan bocah jalang ini.."
"Panggil Luhan! cepat! aku ingin liat hukuman apa yang ingin ia berikan pada mahkluk menjijikan ini.." Irene berteriak kesal, wajahnya terlihat memerah penuh amarah.
Sedikit info, Irene itu adalah penggemar nomer satu Park Chanyeol, di mana pun ada Chanyeol pasti dia ada di sana. Meski pun berjarak ribuan radius kilometer sekali pun, gadis itu tetap tau apa yang Chanyeol lakukan. Maka tidak heran kala gadis itu mengetahui hoodie yang melekat di tubuh Baekhyun adalah milik Chanyeol.
"Aishhh Sial!!" Gadis itu masih setia memcaci Baekhyun dengan tangan yang mendorong-dorong tubuh mungil itu. Dan karena dorongannya, Baekhyun berakhir terjatuh di bawah kakinya.
Lagi, kembali , dan terulang Baekhyun tidak akan membela dan berakhir pasrah di bawah mereka. Kau tau, seperti halnya hama pada rantai makanan, Baekhyun pun sama ialah yang berada pada urutan terbawah dalam fase kehidupan.
"Ck! telanjangi saja ia, kenapa kalian heboh sekali.." Baekhyun hapal suara itu. Xio Luhan.
Semua yang ada di sana sama- sama saling melempar senyum. Baekhyun mulai merasakan sesuatu yang buruk dan dengan pelan berusaha merangkak menjauh dari mereka.
"Kau mau kemana hah!"
"Ahk!" Baekhyun memekik kala sebuah tangan mencengkram surai kecoklatannya.
"s-sakitt to-long le..lepaskan.." Baekhyun mengaduh, kepalanya semakin mengadah kela tarikan pada rambutnya semakin menguat.
"Aku benar-benar kesal pada bocah ini..Cepat bawa dia pergi dan aku sendiri yang akan menelanjanginya.." Luhan memerintah kesal, dan membuat Irene melepas cengkramannya pada rambut Baekhyub kasar. Dan setelahnya beberapa orang segera menyeret Baekhyun.
.
.
.
.
.
'Brak!'
"ahkk! Luhan sakit!!..ahk!!"
"Yak! berani sekali kau menyebut namaku dengan mulut kotormu.." Luhan berteriak lagi, dengan tangan yang tidak berhenti memukul tubuh Baekhyun dengan sebuah penggaris kayu di tangannya.
'Plak!'
'plak!'
'plak!'
suara itu kembali bersautan bersama banyak gelak tawa dan erangan Baekhyun.
Baekhyun hanya bisa pasrah saja, ditambah kedua tangannya yang di cengkram kuat oleh dua siswa yang tidak Baekhyun tau namanya. Baju milik Chanyeol yang terpasang di tubuhnya telah lenyap dan membuatnya bertelanjang dada di sana dengan tubuh penuh lebam dan biru hasil pukulan Luhan.
"Luhan teruskan, dan tutupi seluruh kissmark menjijikan di tubuhnya itu.."
"Tentu Irene, aku benar-benar muak dengan lelaki jalang ini!!" Luhan tersenyum miring, dan kembali melayangkan pukulan bertubi pada tubuh putih Baekhyun, yang telah membiru dan memerah nyaris di seluruh bagiannya.
Pandangan Baekhyun mulai menggelap, bahkan tubuhnya telah mati rasa. Lagi pula tidak akan ada yang menolongnya, ditambah lagi mereka berada di kelas lama yang telah tidak digunakan lagi. Pukulan Luhan perlahan berhenti.
"aku benar-benar benci pada hama sepertimu, tunggu saja saat-saat di mana aku akan menjadi malaikat pencabut nyawamu.."Luhan berbisik sarkas di samping telingannya. Dan kemudian mereka pergi meninggalkan Baekhyun begitu saja.
ANDA SEDANG MEMBACA
Empty '~~chanbaek
Fiksyen PeminatSenyumku, cintaku, hatiku, darahku, bahkan tubuhku adalah milikmu.. Dan meninggalkan kekosongan Yaoi
