double je 0.1

3K 352 17
                                    

-fullau's



















jeno menutup mata gadis kesayangannya sambil menuntunnya jalan ke arah pembatas bukit tersebut.

tak sedikit omelan yang di keluarkan oleh gadis itu, senyumannya muncul saat jeno terus berkata sabar sedikit lagi nyampe bodoh, padahal gadis itu tau kalau jeno akan memberikannya kejutan.

tapi bukan kejutan yang ini yang dia kira.


"udah?"

"hm" kata jeno sambil melepas tangannya.

puluhan lampu bergantungan di atas mereka, saking terpukaunya gadis tersebut terus menatap lampu lampu itu sampai lupa kalau di depannya ada yang menunggu.

"suka banget ya?" tanya jeno sambil tersenyum

"biasa aja ah!" gadis itu memalingkan mukanya sambil menahan senyum kedua tangannya bertumpu di perbatasan bukit tersebut.

"dasar gengsi untuk aku sayang"

"HEH!" gadis itu memukul bahu jeno pelan.

jeno mengiris sambil tertawa menatap gadisnya lembut sambil mengelus pucuk kepalanya.

"apa sih? mau sosoan sosweet kaya temen kamu itu ya?"

"hah? temen aku? siapa?" tanya jeno bingung.

"itu loh siapa jaem? jem-"

"ahhh jaeminn???" potong jeno.

gadis itu mengangguk sambil membenahi rambutnya yang terbawa angin malam.

"im on my different way jea"

"i know"

jeno meraih satu tangan gadisnya sambil melihat ke arah perkotaan, kadang pertanyaan aneh lintas di pikirannya tapi untuk kali ini dia bersyukur atas segala hal.

"jeno kamu tau kenapa aku dulu mau menjual diri aku sendiri lewat guanlin?" tanya jea

jeno menggeleng.

"karna aku awalnya berfikir kalo aku ga akan di cintai dengan tulus kaya orang di sana" katanya sambil menunjuk ke arah kota.

"mereka di cintai bukan karena harta, maupun bentuk mereka. mereka bener bener jatuh cinta atas segala hal."

jeno menatap genggaman tangannya pada gadis kesayangannya. kalau di fikir kenapa jeno bisa jatuh cinta?

"ga sedikit cowo yang udah ayah aku bunuh karena nyakitin aku padahal itu hal sepele dan aku masih bisa nahan semuanya padahal aku ga jatuh cinta sama mereka" jelasnya.

"semua yang di deket aku bakal kesakitin ujungnya dan aku ngerasa ga pantes karena hal itu."

"awalnya guanlin ga akan mindahin tangan ke aku soal kamu karena katanya terlalu beresiko" jelas jeno.

"di malem itu kamu bener bener depressed kamu bener bener ilang kendali sampai aku ngedengerin kamu nangis seharian"

jeno mebalikan badannya menempelkan punggungnya di pembatas tersebut.

"kamu tau? sebenernya di malam itu aku masih nyimpen perasaan sama orang lain bukan kamu"

muka jea terlihat kaget bukan karena cemburu tapi jeno ga pernah cerita soal ini sama sekali.

"cellyn waktu itu aku nyimpen rasa sama dia diem diem lucu bukan? padahal dia milik sahabat aku sendiri aga brengsek ya aku ternyata hahahaha" kata jeno sambil tertawa.

[2] 𝐝𝐞𝐜𝐢𝐬𝐢𝐨𝐧 𝐟𝐭 𝐣𝐚𝐞𝐦𝐢𝐧✔️Where stories live. Discover now