Taehyung segera menempelkan kertas itu ke wajahnya untuk menutupi senyum yang tidak bisa tertahan. Dia tidak ingin jika Jungkook melihatnya.

Sial. Kenapa justru senyumnya makin aneh. Taehyung mati-matian untuk menahannya. Dia pun tahu kalau di depan sana Jungkook memperhatikannya sambil terkekeh pelan.

Taehyung menarik dan membuang nafasnya berkali-kali untuk menenangkan dirinya. Dia pun berusaha fokus.

Setidaknya sekarang dia sudah mau mengangkat kepalanya dan menatap Jungkook walaupun hanya sebentar. Curi-curi pandang sebenarnya.

Evaluasi selesai sekitar jam 5 sore. Taehyung ingin sekali rasanya keluar lebih dulu, namun tempat kelompoknya berada di paling ujung jadi harus menunggu yang lain keluar.

"Ay?"

Seketika Taehyung menoleh dan mendapati jungkook di sebelahnya. "I-iya, ada apa kak?" suaranya terbata begitu saja.

Selanjutnya dia menutup mulutnya rapat-rapat dan membuang wajah ketika sadar saat menyahut dipanggil ay. Sial. Otak Taehyung sedang tidak berfungsi dengan baik saat ini.

"Gue anterin yuk!"

Taehyung kembali menghadapkan wajahnya untuk menatap Jungkook. "Makasih kak, tapi gue pulang sama Raka."

"Eh kata siapa?" sanggah Jimin buru-buru. "Gue balik sama Jihoon. Ada urusan. Dah." Lantas Jimin meninggalkan Taehyung bersama Jungkook.

"Gimana?" tanya Jungkook dan akhirnya diangguki saja oleh Taehyung.

Selama di perjalanan pun Taehyung anteng sekali padahal Jungkook terus menanyainya macam-macam. namun hanya dijawab jika perlu. Itu pun hanya antara iya dan tidak.

Sesampainya di depan kosan Taehyung buru-buru turun dari motor Jungkook, melepaskan helm dan memberikan pada Jungkook.

"Makasih, kak."

"Iya," Jungkook mengusak rambut Taehyung yang sedikit berantakan. "Biasa aja sama gue. Lagian tadi kan lu bukan nyatain cinta ke gue. Masa jadi canggung gini sih."

"E-engga gitu kak!"

"Terus kenapa? Malu?"

Taehyung menggigit bibir bawahnya dan mengangguk sebagai jawaban tanpa menambahkan kata apapun.

Jungkook gemas sekali melihatnya. Lalu dia mengangkat dagu Taehyung agar mau menatapnya. "Kenapa malu, hm?"

Lantas Taehyung menggeleng. Berusaha untuk biasa saja. "Em, kakak gak mau tanya juga aku suka sama kakak atau enggak?"

"Enggak sih, tapi boleh deh. Lu suka sama gue gak?"

Taehyung diam sejenak sebelum menjawab. Baik ucapan Jimin dan Namjoon seketika terngiang dipikirannya. Begitupun isi tulisan yang tadi ada di pesawat kertas dari Jungkook. Senyum manisnya muncul begitu saja.

"Kak, suka itu bukan cuma dari sini," Taehyung menempelkan jari telunjuknya di kelopak mata Jungkook mulai dari yang kiri lalu kanan.

"Juga bukan sekedar dari sini," lanjutnya sambil menyentuh bibir Jungkook. "Tapi-"

Kemudian Taehyung meletakkan jari telunjuknya ke dada Jungkook. "dari sini."

Setelahnya Taehyung tersenyum kembali. "Nanti kakak tau kok, aku suka sama kak Akas atau engga."

"Makasih kak, selamat malam!" teriaknya sambil melambaikan tangan dan berlari hingga menghilang di lorong sempit samping kosan.

Jungkook mematung di tempatnya. Terlalu terkejut, terperangah, tidak percaya dengan yang terjadi barusan. Dia pun menyentuh beberapa bagian tubuhnya yang tadi disentuh oleh Taehyung.

"Aduh, sakit juga." Jungkook memegangi dahinya setelah menghantamkan helmnya ke sana. "Ternyata gue ga mimpi!"

Senyum Jungkook lebar sekali setelahnya. Jantungnya pun berdegup dengan kencang. Apa ini artinya Taehyung memberikan lampu hijau padanya?

Dia memundurkan motornya dan menatap ke arah kamar Taehyung di lantai 2.

"KAK AKAS SAYANG SAMA AYDAN, SAYANG BANGET, DEK."

Jungkook tidak peduli jika orang-orang disekitar mengiranya gila. Nyatanya dia memang sudah gila karena Taehyung. Mungkin setelah ini dia tidak akan mencuci wajah dan pakaiannya.

Taehyung yang mendengar suara motor Jungkook sudah menjauh, lantas membuka tirai di kamarnya. Senyumnya sudah tidak tertahan lagi sedari tadi.

Dia menyentuh dadanya dan merasa detakan jantungnya semakin cepat. "Kak Akas, makasih."

Ternyata, jatuh cinta (lagi) sebegini bahaginya. sebegini memabukkannya. sebegini gilanya.

Taehyung Aydan, jatuh cinta-

kepada

Jungkook Akas.

(s)ay...ang || KookVWhere stories live. Discover now