13

861 81 163
                                    

I. Ketegasan sang putri mulai merapuh akibat serangan keputusasaan yang berasal dari dendam orang lain yang membara.

II. Ketegasan itu terkunci sebab ada seorang pendendam yang mengikat kontrak dengan Iblis Dendam yang telah lama merusak keseimbangan antara dua alam.

III. Bahkan Iblis ini begitu ditakuti oleh orang-orang kerajaan Nost Gal karena mereka memang tak diperintahkan untuk melawannya sebelum Sang Pangeran yang hilang-- yang dulu pernah mengalahkan Iblis itu-- kembali.

IV. Pengawal yang ditugaskan untuk menjaga Sang Putri awalnya tak tahu masalah apa yang dialami Sang Putri karena ia hanya ditugaskan untuk menjaganya dari serangan mimpi buruk. Dan mencari tahu siapa pendendam itu juga apapun yang dapat menyingkirkan serangan mimpi buruk Sang Putri.

V. Setelah diselidiki ternyata Sang Iblis mengincar Sang Putri karena ia memiliki sesuatu yang dapat memicu kembalinya Sang Pangeran.

Di atas mercusuar Fanny masih menatap catatan dari Lunox tentang jurnal milik Harley yang sengaja dibuat dengan kalimat ala cerita di novel mengingat Lunox adalah seorang penulis novel-- agar mereka yang meminta bantuan Lunox dapat mengerti dengan mudah.

"Gua gak nyangka tugas Gusion seberat ini," ucap Alucard yang juga bersandar di mercusuar sambil membaca salinan catatan Lunox.

"Apalagi gua yang sama sekali gak habis pikir kalo Natalia punya dendam sebesar ini. Dia seakan gak menghargai kematian Gusion yang bisa dibilang terhormat," jawab Fanny.

"Bahkan setelah Gusion meninggal pun dia masih nyusahin Gusion pake cara begini," lanjutnya.

Sedetik kemudian Fanny menunduk, "Kenapa semuanya jadi begini Alu.. Kenapa Nata gak pernah bisa nerima kematian Gusion? Gua ngerasa gagal jadi sahabat.." tanpa sadar Fanny meneteskan air mata meratapi persahabatannya dengan Natalia berantakan sejak kematian Gusion.

"Apa gua masih kurang perhatian sama dia?" keluh Fanny.

Melihat sahabatnya yang dikenal jarang sekali menangis itu kini menangis, tangan Alucard meraih surai oranye Fanny,
"Gua tau banget perasaan lu, pasti sakit ngelihat semua ini.. jujur, gue ngerasain lebih sakit saat tahu ternyata arwah Gusion gak tenang, justru dibebanin tugas berat harus ngelawan Iblis itu. Tapi Fan, perbuatan Natalia gak bisa dimaafin, kita cuma manusia biasa, kita gak bisa ikut campur sama persoalan alam sarpa, yang kita bisa cuma berdoa. Gua percaya Gusion sepenuhnya, gua yakin dia gak selemah itu," jawab Alucard sambil terus membelai lembut rambut sahabat kecilnya itu.

"Tumben lu bener, Alu," Fanny tersenyum lalu menghapus air matanya, "Oh ya Alu.." ucapnya.

Fanny tiba-tiba mencubit lengan Alucard, "Lu berhutang penjelasan semua tentang Gusion sekarang ini, kenapa lu gak pernah ngasih tahu gua hah?!"

"A-aduuh, sakit coeg! Iya deh iya gua jelasin.. Maunya kapan?" tanya Alucard.

"SEKARANG! SINI LU GUA CULIK KE RUMAH GUA! Nanti gua bilang sama bini lu kalo lu lagi nge-jokiin akun ML gua di rumah gua.." Fanny menarik tangan Alucard turun dari mercusuar.

"Iya iya iya! tapi Lepasin tangan gua! Sakit kampret!"

"Bodoamat!"

****

Gusion duduk bersandar di atas dahan pohon Sequoia yang begitu besar dan tinggi tepat di tepi Swan Lake-- sambil merenungi keputusan Bibi Aurora yang sebenarnya sangat tidak adil.

Ia malah menyuruh Gusion untuk langsung membunuh Natalia dan membiarkan Lesley mati di tangan Vexana begitu saja serta mencari orang lain yang harus dijaganya. Keputusan macam apa itu?

The Savior [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang