Part 3

9 1 2
                                    

Well, I think, this is how i'm gonna start the day.

Setelah perkenalan aneh dengan Shawn, aku beranjak menuju ke gerbang sekolah.

Saat memasuki gerbang ini, semua akan berubah, ini adalah awal yang baru. Aku pun langsung menuju ke arah ruang guru dan bertemu seorang guru piket untuk memberi tau bahwa aku baru disini dan meminta jadwal serta kunci loker. Setelah meminta kedua hal itu, aku kembali berjalan ke lorong kelas.

Para siswa belum masuk ke dalam kelas karena bel tanda masuk belum berbunyi, jadi mereka masih sibuk dengan kegiatan masing - masing. Aku masih ambigu dan tidak tau mau ngapain karena aku tidak mengenal siapa pun.

Tiba - tiba aku merasakan sebuah tangan mendarat di bahuku, waktu aku menoleh ke belakang, muncullah wajah seseorang yang sedang aku tunggu - tunggu untuk muncul,
"Lu lagi apa?"

Aku menoleh dan menjawabnya, "Sebenernya gw lagi nyari loker gw, cuman gatau arahnya kemana."

Dia hanya tertawa kecil dan menawarkan, "Mau gw anter?"

Aku tersenyum dan mengangguk lalu mengikuti Shawn dari belakang seperti anak anjing yang hilang. Tidak berapa lama kemudian, kita menemukan lokerku. Aku pun mengucapkan terima kasih kepadanya dan segera memasukkan barang - barang yang ku tidak perlukan.

Shawn bertanya, "Boleh gw liat jadwal lu?"

Aku melihat ke arahnya dengan ekspresi bingung, "Buat apa?"

Tapi sebelum dia menjawab, Shawn malahan mengambil kertas jadwalku. Setelah itu, ia mengeluarkan kertas jadwal miliknya dan mulai mencocokkan jadwal kami.

Selesai membacanya, ia tersenyum, aku pun bertanya - tanya, "Ada apa?"

Dia segera mengembalikan kertas jadwalku dan berkata dengan senyuman di wajah nya, "Kita punya jadwal yang sama, hanya bagian ekstrakulikuler nya saja yang berbeda. Kamu dance sedangkan aku mengikuti sebuah team basket."

Aku menatap ke arahnya, "Great :)! Oh by the way, kayaknya kamu belum tau nama ku yah?"

Dia terlihat seperti mengingat - ingat dan mulai menggaruk belakang kepalanya, "Iya yah! Gw lupa nanya, hahahahaha. Kenalan donk, namanya siapa?"

'AIGO, imutnya' pikirku, aku hanya berkata, "Nama gw Adara, tapi panggil aja gw Dara."

Dia tersenyum lalu ia berkata, "Ok, Dara, ayo kita ke kelas." Dengan begitulah, aku dan Shawn masuk ke kelas.

Pelajaran pertama hari ini adalah Bahasa Inggris. Waktu aku masuk ke kelas, aku tidak melihat bangku kosong tetapi salah satunya bangku yang kosong adalah tempat di mana berkumpulnya 3 perempuan, karena tidak ada pilihan lain aku pun menghampiri meja kosong tersebut.

Tampaknya, mereka sedang asik bercengkrama antar satu dengan yang lainnya. Tetapi aku membuat mereka menoleh, "Sorry, kursi di sebelah lu kosong kaga?"

Kumpulan anak perempuan itu menoleh ke arahku dan salah satu dari mereka menjawab, "Iya kosong kok, lu anak baru itu yah, yang tadi pagi udah sibuk diomongin ama geng - geng nya anak laki - laki?"

Aku membuat muka bingung, "Hah? Diomongin apaan dah?"

"Ga ngerti tuh, oh iya btw, perkenalin nama gw Hazel Grace, panggil aja Ajel," sahut perempuan yang dari tadi menjawab pertanyaanku. Menurutku dia tipikel orang yang humble dan easy going.

Temannya lagi yang menggunakan kacamata dan terlihat 'alim' melanjutkan percakapan ini, "Perkenalin nama aku Jadey Calandra, panggil aja aku Adey."

Dan yang terakhir, yang duduk disebelah Ajel mengenalkan dirinya, well i think dy cukup swag  eyecathcing, "Kenalin ye, nama gw
Samantha Jadelyn, lu bisa manggil gw Sasa."

Aku tersenyum terhadap mereka dan perlahan - lahan menaruh barang bawaanku di kursi kosong tepat sebelahnya Adey, "Nama gw Adara Nausicca, panggil aja gw Dara, Salam Kenal yah!"

Mereka kembali tersenyum dan setelah perkenalan singkat itu kita bercerita - cerita, mencoba untuk lebih mengenal satu dengan yang lain.

Tiba - tiba kita mendengar suara kencang yaitu bel berbunyi, menandakan pelajaran akan segera di mulai. Seorang guru masuk dan langsung duduk di mejanya. Pelajaran pertama hari ini adalah Matematika. Ugh, not really into maths. Walaupun aku tidak begitu menyukai pelajaran ini, aku memiliki bakat di matematika. Jalani saja ~

Sementara Ibu Rinta menjelaskan mengenai pelajaran hari ini aku sibuk mengeluarkan alat tulis dan buku tulisku. Tetapi betapa beruntungnya aku, bolpoin yang sedang aku gunakan jatuh dan menggelinding ke sebelah kaki seorang cowo. Waktu aku melihat ke arah mukanya, ternyata oh ternyata.

"Tolong donk," bisik aku.

Shawn melirik ke arahku, dia pun mengambil bolpoin ku. Saat ia hendak memberikannya, tiba - tiba ia menarik tangannya kembali saat aku hendak meraih nya.

'Nyebelinnya astoge' pikirku sambil membuat muka kesal terhadapnya.

"Ywda g usah!"

Dia hanya tertawa memandang diriku yang sedang terselimuti awan gelap dan kembali berkata, "Canda atu, ini. Mau ga?"

Aku menggelengkan kepalaku.

"Yaelah gitu doank, sorry atuh," sambil menahan tawa melihat diriku.

Aku hanya menatapnya dan mengambil bolpoin ku yang ada di tangannya dan kembali melakukan kegiatan yang sedang aku lakukan, menulis.

- time skip -

Akhirnya! Kelas selesai, buku catatan ku juga sudah terhiasi dengan berbagai macam kata - kata. Selama pelajaran tadi selain memperhatikan guru, aku juga banyak mengobrol dengan Ajel, Sasa, dan Adey. And of course isinya julitan and girls talk hehe, what else.

Setelah matematika, kita moving class ke kelas Bahasa Indonesia. Kali ini aku hanya bersama Adey karena Ajel dan Sasa harus mengikuti kelas Bahasa Mandarin.

Ajel berkata, "Dah guys, ntar ketemuan di kantin sekolah yah, kita makan bareng sambil ngobrol lagi," sambil mengarahkan jempolnya ke arah aku dan Adey.

Aku membalasnya dengan senyuman dan berkata, "OKAY".

Dengan begitu kami kembali berjalan ke arah kelas Bahasa Indonesia dan aku bisa merasakan kalau ada seseorang yang dari tadi memperhatikan ku tapi aku hanya membiarkannya dan tidak mempedulikannya.

Sesampainya di kelas Bahasa Indonesia, aku dan Adey segera menuju ke dua bangku kosong yang ada di barisan ketiga. Setelah duduk, aku memperhatikan Shawn duduk di seberang ku. Well i know this is weird, tapi kenapa seolah - olah cowo ini sedang memperhatikanku. Tapi aku tidak terlalu peduli juga. Selain itu juga, aku baru kenal dia kayak 2,5 jam yang lalu. I know crazy :v.

Kelas pun dimulai, aku merasa kalau ada seseorang - tidak - dua orang sedang memperhatikan gerak - gerikku. Tapi aku tidak terlalu peduli, so yeah aku memilih untuk lebih fokus untuk belajar. Aku harus ingat dengan janji yang sudah kubuat no boyfriend.

- time skip -

Akhirnya hari pertama sekolah pun selesai. Aku bahkan sudah menyusun berbagai rencana yang akan aku lakukan setelah pulang sekolah.

Tiba - tiba aku mendengar suara yang membuatku menoleh, "Dara!"

Ada 3 orang yang sedang berlarian ke arahku tanpa aku sadari, aku pun berjalan ke arah mereka bertiga. Aku bertanya, "Ada apa kalian sampai lari-lari gitu?"

Sasa berkata, "Cepet Dara ikut kita! Shawn berantem dan kayaknya itu tentang kamu."

---------------------------------------------------

SORRY .. i know ini update nya bener - bener lama ke tuls karena PR dan tugas - tugasnya banyak banget :'). Belom sempet ada waktu juga buat ngelanjutin cerita hehe :"). Sorry kalau ceritanya singkat atau salah penggunaan kata bcs it is my first time 😅😅. THANK U YANG UDAH BACA. GW AKAN UPDATE SECEPET MUNGKIN. 💙💙💙💙







You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 08, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ich Brauche Dich ✨Where stories live. Discover now