“Panggil aku Stacy aja kali.” Jawab Stacy dengan riang pada Diana sampai membuat Diana terkejut.

“Hai, Di.” Ucap Claudia dengan senyum tulus tanpa dibuat-buat.

“Hai.” Balas Diana tersenyum kembali.

“Di, nanti kita pulang sekolah mau shopping. Kamu mau ikut?” tawar Stacy.

Shopping?” tanya Diana kebingungan.

“Iya shopping! ikut ya?? kan enak kalo perginya rame-rame!” ajak Stacy lagi sementara Bella hanya terdiam tanpa ekspresi dan Claudia hanya menunduk.

“Emm..emm.. okey deh aku ikut.” Jawab Diana dengan sukacita.

“Okay!! Aku tunggu pulang sekolah nanti di mobilku ya!! Mobilku Jazz warna merah muda!” kata Stacy sambil melambaikan tangannya dan meninggalkan kelas Diana.

‘Mungkin ini rasanya punya teman cewek.’ Batin Diana dengan excitement luar biasa tidak sabar untuk segera mengakhiri hari ini.

“Kamu bicara sama siapa tadi, Di?” tanya Chris yang tiba-tiba sudah duduk di samping Diana tanpa disadarinya.

“Teman.” Jawab Diana singkat.

“Aku punya feeling mereka punya niat sesuatu sama kamu, Di.”

“Kamu gak suka kalo aku punya temen baru?” ucap Diana tidak suka dengan ucapan Chris.

“Maksud aku gak seperti itu, Di. Kamu lebih baik hati-hati aja sama mereka. Jangan sampai mereka mau memperalat kamu.” Nasihat Chris yang membuat Diana memutar bola matanya.

“Hemm.” Jawab Diana singkat dan percakapan mereka pun terhenti di sana dengan sejumlah pertanyaan di kepala Chris.

========================================

“Hai, Di! Sudah siap shopping?” tanya Claudia dengan ramah.

“Tentu.” Ucap Diana excited.

“Okay! Ayo berangkat!!” ucap Stacy semangat sambil menjalankan mobilnya menuju mall.

Sesampainya di mall, Stacy langsung menuju ke sebuah outlet baju ternama yang harganya cukup tidak terjangkau. Membuat Diana menjadi merasa tidak nyaman untuk menghabiskan sejumlah uang sebanyak itu.

“Kamu gak nyari baju?” tanya Bella dengan yang entah kenapa semakin membuat Diana menjadi tidak nyaman.

“Emm.. Di, kamu ikut aku aja ke sini cari-cari baju. Ayo!” Claudia menarik tangan Diana pergi ke sisi lain outlet tersebut.

“Ma-makasih, Clau.” Ucap Diana sambil tersenyum penuh terima kasih pada Claudia.

No prob. Bella memang orangnya agak ketus. Jangan dimasukin hati nanti stres.” Jawab Claudia tersenyum sambil kembali menarik Diana untuk memilih baju.

“Claudia!!! Kamu di mana??” panggil Stacy dengan suara melengkingnya.

“Iya sebentar! Ayo, Di.” Claudia dan Diana pun berjalan ke tempat Stacya yang sedang berada di fitting room.

“Gimana baju ini bagus gak menurut kalian?” tanya Stacy sambil berputar di depan kaca fitting room.

“Bagus kok, Stac.” Jawab Bella.

“Apa kamu gak kedinginan kalau pake baju itu, Stac?” tanya Diana dengan jujur. Memang bajunya sangat tipis dan mini. Mungkin di negara yang memproduksi baju itu sedang musim panas. Namun tentu saja di Indonesia tidak ada musim panas. Claudia hanya menyenggol Diana sementara Stacy dan Bella menatap Diana dengan pandangan yang seakan bisa berbicara -are-you-outdated-??-

“Emm.. bagus kok, Stac! Kamu beli aja!” jawab Claudia tiba-tiba.”

“Iya memang bagus kok! Ya udah kalian tunggu aja di sana aku mau ganti trus bayar dulu.” Ucap Stacy sambil kembali masuk ke fitting room nya sedangkan Claudia, Bella, dan Diana menunggu Stacy.

“Emm, Di. Kamu sebaiknya kalo Stacy ngomong esuatu kamu iya-in aja deh. Daripada ntar ribut sama Stacy.” Ucap Claudia.

“Oh.. okay.” Jawab Diana yang memang tidak tahu mau menjawab apa lagi.

“Stacy memang seperti itu dari kecil. Kalo udah maunya harus terlaksana kalo gak bisa gawat.” Terang Claudia.

“Okay. Akan aku ingat-ingat.” Jawab Diana sambil menganggukan kepalanya.

“Ya udah yuk itu Stacy sudah keluar.” Kata Claudia sambil menunjuk ke arah Stacy yang sedang membawa barang belanjaannya.

“Kita makan yuk!” ajak Stacy.

“Yuk.” Jawab Blla dan Claudia bersamaan.

“Kita makan di tempat biasa aja ya?” tanya Stacy yang bukan seperti pertanyaan melainkan sebuah pernyataan.

“Terserah kamu aja deh, Stac.” Jawab Bella.

“Kamu suka salad kan, Di?” tanya Stacy pada Diana.

“Su-suka kok.”

“Okay, bagus! Soalnya di sana gak ada menu makanan lain yang enak dimakan selain salad. Yang lain bikin gemuk. Euuwwhh.” Kata Stacy sambil menggelung rambutnya dengan jari tangannya.

“Selamat siang, Non Stacy. Meja biasa?” tanya seorang laki-laki yang sepertinya adalah manager restoran tersebut.

“Iya, Andrew. 4 orang ya. dan menunya seperti biasa. Salad tanpa mayonaise ya.” ucap Stacy yang disambut anggukan Andrew. Stacy, Bella, Claudia, dan Diana pun duduk di kursi yang sudah ditunjuk oleh Andrew. “Makasih Andrew.” Ucap Stacy tanpa menoleh sama sekali pada Andrew.

“Sama-sama, Non Stacy.”

“Di, aku bisa minta bantuan tentang sesuatu sama kamu?” tanya Stacy.

“Hah? Bantuan apa, Stac?” tanya Diana kebingungan.

“Sebenarnya.. aku pingin minta bantuan sama kamu buat bisa ngedeketin aku sama Chris! Kamu bisa kan?”

“A-apa, Stac?” tanya Diana dengan tergagap. Mengapa hatinya sama sekali tidak setuju dengan permintaan Stacy?

“Kita teman kan? Seorang teman harus saling membantu kan?”

“Ta-tapi, Stac..”

“Aku mohon, Di. Kita kan teman, Di. Masak kamu gak mau bantu teman sendiri? Kamu manager-nya Chris kan?”

“Aku..aku..”

“Kalo kamu memang gak mau ya gak usah deh. Kamu memang gak setia kawan!” tuduh Stacy dengan ketus sambil menajamkan matanya pada Diana.

“Ba-baiklah. Aku akan coba. Ki-kita tetap teman kan?” tanya Diana dengan ragu-ragu.

“Makasih banget, Di!! Tentu saja kita tetap teman!” ucap Stacy sambil memeluk Diana.

Kalau memang begini rasanya mempunyai teman, tapi kenapa hatinya seakan tak rela dan berkata lain? Kenapa hatinya berteriak supaya dia tidak menyetujuinya?

================================

Maaf banget readers updatenya 2 minggu lebih :| karena sebelumnya saya sedang menikmati liburan jadinya yah.. begitulah :D

Anyways vote and comments as always! Thankyou and Gbu!<3

My Un-Private CelebrityWhere stories live. Discover now