Aku terkekeh dan kembali meletakkan Handphoneku "Tentu saja aku akan mengucapkan Guan yg lebih tampan karena aku tidak akan bisa bertemu dengan Jeon Jungkook" Jawabku seraya menjulurkan lidahku yg membuat Yujin dan Yuri berseru gemas dengan jawabanku.

Kamarku tidak pernah sepi, mereka terus menceritakan banyak hal yg sudah aku lewatkan selama aku tidak masuk sekolah dan hal itu tidak jauh-jauh dari murid baru yg tidak aku ketahui rupanya itu.

Suara riuh di kamarku terhenti karena pintu kembali terbuka, aku menganga tak percaya karena seperti melihat para malaikat tampan di ambang pintu kamarku.

Terutama kekasihku, Guanlin.

"Guannnnnn!!!" Teriakku dengan semangat yg membuat Yujin dan juga Yuri menatapku kesal dengan desisan.

"Sudah sembuh?" Tanya Guan berjalan menghampiriku, aku mengangguk dan menarik tangannya untuk duduk di sebelahku tapi sebelumnya aku menendang Yujin yg ada di sebelahku dan terganti dengan Guan.

"Dasar perempuan gila!" Gerutu Yujin yg hanya aku balas dengan juluran lidah. Yujin dan juga Yuri memilih keluar kamar, entah kemana mungkin ke halaman belakang karena mereka berdua selalu merasa sesak kalau satu ruangan dengan Guan.

"Eoh, aku sudah sembuh kalau tidak aku tidak akan ada di rumah sekarang" Jawabku dengan tersenyum seperti biasa.

"Bukan, maksudku hatimu sudah sembuh? Bukannya baru kemarin kamu marah denganku?" Tanyanya dengan menahan senyumnya membuatku menganga tak percaya dan menepuk dahiku menyadari kalau semalam aku bersikap dingin dan sekarang dengan bodohnya aku kembali menyambutnya dengan senyuman.

Hhh, yeoksi Jang Wonyoung tidak akan pernah bisa marah lama-lama dengan manusia dingin seperti Guan. Ah, aku terlalu senang melihat Guan datang.

Aku tersenyum kikuk dan menatap satu persatu teman Guan yg ikut menjengukku, kembali tersenyum karena mendapati Jinyoung Sunbae di sana.

"Annyeong Sunbae, Gomawo sudah menjengukku lagi" Ucapku dengan ramah dan Jinyoung Sunbae tersenyum sembari mengangguk lucu.

"Jangan sakit lagi, hmm?" Ucapnya dengan menyentuh kepalaku lembut.

"Georom, aku hanya pura-pura sakit! Mana mungkin aphrodite sakit" Ucapku sembari mengungkit ucapan Jinyoung Sunbae kemarin, aku kembali melanjutkan kalimatku "Aku hanya menyempurnakan penyamaranku menjadi manusia" Jinyoung Sunbae tertawa dengan keras dan mencubit pipiku gemas.

"Jamkkan!" Seru Daehwi Sunbae, matanya melirikku dan Jinyoung Sunbae bergantian.

"Wae?" Tanya Jihoon Oppa dengan mulutnya yg sudah penuh dengan makanan.

"Sejak kapan Jinyoung dan Wonie dekat?" Tanyanya dengan penasaran, aku memperhatikan sekitar ternyata bukan hanya Daehwi Sunbae yg penasaran tapi mereka semua menatapku sama seperti Daehwi Sunbae menatapku, kecuali Guan yg tidak perduli.

"Ahh geuge ... " Ucapku bingung, menggaruk tengkukku dan menatap Jinyoung Sunbae meminta dia yg menjelaskan.

"Ahh, aku tidak sengaja bertemu Wonie waktu itu dan mengantarnya pulang" Jelas Jinyoung Sunbae yg aku balas dengan anggukan setuju.

"MWO?!" Teriak Woojin dan Daehwi Sunbae bersamaan yg membuatku meringis dan mengusap telingaku yg terasa panas.

"Kenapa harus berteriak seperti itu!" Seru Guan dengan kesal dan melempar bantal ke arah kedua temannya itu.

"Jamkkan, kenapa kamu yg mengantar Wonie? Guan kemana?" Tanya Woojin Sunbae dengan kerutan di dahinya.

"Eopseo, Guan saat itu memilih mengantar Somi" Aku langsung terbatuk setelah mendengar jawaban Jinyoung Sunbae, apa dia kalau berbicara memang tanpa filter seperti ini?

Permanecer (Stay) • Lai Guanlin x Jang Wonyoung✔Where stories live. Discover now