14. Harus aku sudahi

55 4 0
                                    

Ternyata semudah itu bagimu ya ska? Tak apa, semua pantas aku terima kenyataan yang bahkan menimpa seluruh ragaku menjadi rapuh perlahan. Aku akan lupakanmu, erat janji itu, ska.

"mi, qila berangkat ya"

Hari ini aku ingin naik angkutan umum saja, atau biasanya busway langsung tepat kampus ku.

Masih begitu pagi, namun matahari menemaniku dengan dekat. Sehingga membuat hari ini cukup berkeringat. Tak apa aqila, ayo lanjutkan.

Busway benar padat. Membuatku harus berdiri pagi ini. Untung saja, aku harus transit ke busway tujuan kampus ku.

"huft" aku menempati tempat duduk
"pagi, aqila" aku menoleh ke arah suara itu
"loh?" kenapa harus kaget sih, qil?

Entahlah jantung ini berdetak lebih cepat dan membuat aku salah tingkah untuk membuka percakapan.

"kenapa?"
"gue seharusnya yang nanya kenapa?"
"iya deh, qil"
"tumben lo naik busway?" tanyanya
"gapapa"
"biar bisa ketemu gue ya?" loh?
"iya gue kan setiap hari naik busway" lanjutnya

Bukan begini. Salah. Aqila ini salah. Bukan dia kan alasanmu ingin naik busway pagi ini? Lagi pula dirimu tak tau bukan kalau ia selalu berpergian dengan busway?

"yakali" setelah aku berdebat dengan diriku sendiri hanya 1 kata yang aku ucapkan

Hampir beberapa menit, mengapa kampus begitu jauh terasa? Mengapa seisi busway hening? Ayolah, aku sedang tidak salah tingkah, kan?

"mau kemana?" bio menarik tanganku saat rute tujuanku sudah sampai dan aku beranjak
"gue duluan ya bi"

Namun bio tak melepas genggamannya, aku menoleh kesal namun ah sudah aku kembali duduk. Busway berjalan lagi dan aku?

Aku terdiam melepas genggaman bio,

"marah ya qil?"
"engga engga, lo gajelas jadi gue gangerti" aku yang langsung menerobos banyak kata

Halte berikutnya bio mengajak aku keluar busway, berjalan lawan arah berbalik ke arah kampusku.

Aku tak pernah mengerti mengapa bio selalu ada. Semenjak ska sudah kembali ke California, aku tak pernah sendiri. Namun aku juga tak menerima kehadiran bio didalamnya.

Namun kemarin aku benar mendiami bio, entahlah dia datang saat aku pusing dengan tugas.

Sekarang 2 hari setelahnya, bio tak kujumpai lagi. Bahkan aku sampai menelusuri halte yang sering aku lewatkan bersama bio.

"bi lo kemana sih"

Kata itu yang selalu aku ucapkan saat aku tak menemuimu disetiap halte.

🌯

"gue duluan ya?"
"loh? makan dulu qil?"
"engga deh ce,"

cleo namanya, ia teman satu kampus denganku. Ah lebih mudah memanggilnya ce.

"aqila"
"bio?"
"mau kemanasih? baru gue sampe" aku melihatnya dengan letih mungkin berlari mengejarku
"mau pulang"
"sebentar"

"mau ngapain bi?" bio memilih salah satu baju saat ia mengajakku ke salah satu mall
"yang ini bagus ga?" ia mengulurkan baju biru muda
"bagus" baju perempuan? untuk siapa bi?
"coba qil pake"
"gimana?" tanyaku senang, kenapa senang?
"kata lo cleo suka ga ya qil?" ce? mengapa langsung hatiku resah, semuanya ambar?
"ohh, suka pasti" aku sedikit tersenyum

Ska, apa ini hukuman untukku juga? Lagi lagi mengenal cinta yang akhirnya harus aku harap sendiri dan harus aku kubur akhirnya.

Aku kira tingkah anehmu buat ku sadar bahwa ada yang berbeda. Namun? Ah, sangat bodoh kamu aqila.

"qil? kenapa? ko diem? bagus ga?"
"ohh iyaa bagus kok, bi"
"pasti ce suka" girangku, bohong

Bio tak lama mengajakku untuk pulang dan pastinya membeli baju untuk ce. Ce, kamu beruntung. Apalagi kamu, freya. Kenapa masih ska lagi, qil?

"qil hari ini temenin gue beli buku fiersa besari, mau gak?"

Mengapa aku rasanya ingin marah saja dengan ce? Ayolah aqila dia temanmu, dengan hanya bio lalu kamu menjauhinya?

"iya" jawabku sembari fokus saja dengan laptopku.

Toko buku mengingatkanmu, ska. Kamu gemar membaca buku sejarah tentang suatu negara atau tentang keunikan suatu hal. Dulu, aku paling tak suka menunggumu baca di toko buku, dan aku berdiam diri sembari menyanyikan lagu yang berasal dari toko buku. Pastinya sekarang aku ingin itu lagi, ska. Aku janji akan menemanimu membaca 1000 buku.

"kata lo yang konspirasi alam semesta sama 11.11 bagusan yang mana, qil?"
"duh gue gak gemar baca, ce"
"coba aja ini" aku menunjuk pilihan awalnya
"eh sorry ya qil, gue harus pulang,"
"ohh iya hati hati ce

Kamu yang mengajak malah meninggalkan aku sendiri. Kamu kira aku suka melihat buku sebanyak ini?
Namun aku lanjutkan baca seperti kata kata bukan cerita.

"aqila"
"eh barusan ce pulang, bi" kenapa ngomong gitu, qil?
"ko jadi cleo?"
"gue kira lo cari dia"
"makan yuk, qil. laper" bio mengepak perutnya

Makannya lahap saat aku dan bio berhenti dipinggir jalan bermaksud makan bakso. Dengan wajahnya yang mempunyai kumis tipis, tidak gondrong tidak juga botak, tanpa kacamata. Wajahmu beda sekali dengan ska, bio manis untuk dilihat.

"ko malah liatin gue sih?"
"makan tuh" bio mendekatkan mangkok tepat depanku
"bi?"
"iya, qil?"
"lo suka ya sama ce?" bio tersedak, pasti lo salah ngomong qil!
"kenapa emangnya?"
"ko malah ketawa sih bukannya di jawab"
"gak penting aqila, ayo makan lagi ah"

Ya begitu, kali ini aku setuju kalau ska mirip dengan bio. Sama sama bisanya cuma bercanda. Bicara serius walau sebentar tetap saja tak bisa.

🌯

Aku senang, hari ini dosen tak masuk. Ah mending aku habiskan memakan kebab atau martabak? Seperti apa ya? Jangan tertawa ya, aku bisa kok lupakan aqsa.

Aku mengemas buku ku dan siap untuk keluar kelas langsung.

"aqila ada surat"
"dari siapa?"
"gak tau deh, tadi ada orang ngasih ini katanya buat lo"
"oh makasin ya"

Dear, Ratu lama

Apakabar, qil? Gimana keadaan lo? Kuliah lo? Mami? Kebab? Coklat panas?

Baik semua, ska. Namun tidak dengan gue

Gue harap sama dengan harapnya gue, baik baik aja ya qil. Sorry cuma bisa kirim surat, karena pikir gue lo pasti udah hapus semua nomor gue,

Gamungkin. Itu hal tersulit gue. Percuma kalau gue hapus nomor lo tapi lo masih bersemayam diingatan.

Gue disini baik qil, freya juga baik.

Iya kalian akan terus bahagia.

Dapet salam dari freya, qil. Kapan kapan ke California lagi.

Kalau aku kuat melihat kalian, aku akan kesana segera

Sudah dulu ya qil, have a nice day.

-Raja Aqsa a.k.a Ska

Kamu masih sama ska, menyebalkan kala aku mengingat.
Surat yang masih aku genggam bersama martabak keju yang aku pilih siang ini.

sekiranya, hampir.  [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang