3. Cinta?

10.7K 1K 36
                                    

Malam semakin larut dan kini mereka berdua duduk di meja makan
Choi seungcheol hanya memandang jeonghan yang kini menyiapkan makanan untuknya
semua makanan sudah tersaji di meja makan, meskipun jeonghan tidak terlalu pandai memasak tapi menurut  seungcheol makanan di hadapannya ini lebih dari enak
dia bahkan tidak pernah dan lupa kapan terakhir makan masakan rumah

"sepertinya kau pandai memasak , aku bisa merekrutmu sebagai pembantu di rumah ini , kau juga bisa menjaga seunghyun ahahahaha"

jeonghan seperti kesal dengan guyonan seungcheol yang sepertinya merendahkannya
tapi dia harus menahan amarahnya
menurut karyawan di perusahaan tadi , seungcheol itu jarang sekali tersenyum apalagi tertawa seperti sekarang
sepertinya jeonghan orang yang beruntung bisa melihat orang di depannya ini ketawa

"kau meledekku? jika kau menyuruh aku bekerja di tempat ini pun aku tidak mau" ucap jeonghan kesal

"aku hanya bercanda kau juga sudah bekerja di kantor ahahaha"

"makanlah makananmu seungcheol~si aku akan melihat Seunghyun di kamar"

belum sempat jeonghan pergi seungcheol menahan tangannya
entah kenapa jeonghan berhenti di tempatnya

"kau mau kemana? aku bahkan tidak pernah makan di rumah dan saat makan di rumah aku harus sendirian? temani aku sebentar ini perintah"

"bagaimana kalau seunghyun bangun? dia pasti menangis lagi"

"tidak akan"

karena tidak ingin berdebat jeonghan pun duduk di depannya dan menopang dagunya
seungcheol sudah mulai dengan aktifitas makannya
tangannya sudah bergerak menyendokan nasi goreng di mulutnya

oh shit!

Jeonghan membayangkan kejadian beberapa jam yang lalu di ruang tamu
bibir itu yang menciumnya secara tiba-tiba dan entah kenapa bibir itu pas di bibirnya
jeonghan dengan cepat menghilangkan fikiran tersebut

"kenapa melamun?" suara serak itu menyadarkan jeonghan

"aku tidak melamun cepat makan dan tidurlah"

"Yoon jeonghan berapa umurmu?"

"25 tahun"

"ohhh" jawab seungcheol singkat

"lalu berapa umurmu?"

"35 tahun"

"wajahmu tidak menunjukan bahwa kau berumur 35 tahun dan sudah punya anak"

"aku menikah di umur 30 tahun dan mendapatkan seunghyun di umur 34 tahun"

"ahh , aku faham apa kau tidak ingin mencari ibu pengganti untuk seunghyun?"

"tidak"

"kenapa? dia masih kecil dan pasti membutuhkan seorang ibu kan?"

"yah , tapi aku bahagia hanya seperti ini meskipun sangat membosankan, ayahku yang terus merencanakan kencan buta untukku"

"kau hanya butuh lebih terbuka dengan orang"

begitulah percakapan terakhir mereka setelah mendengar suara tangisan seunghyun
jeonghan segera berlari meninggalkan seungcheol menuju kamar
seungcheol yang melihat punggung jeonghan menjauh
dan sendirian lagi lah dia di meja makan

setelah membersihkan piring bekas makanannya seungcheol pergi menuju kamarnya menyusul jeonghan
belum sempat dia membuka pintu lebih lebar seungcheol melihat pemandangan di mana jeonghan yang dengan telaten menepuk punggung kecil itu di gendongannya dengan membisikan kata-kata penenang agar si kecil cepat tidur

seungcheol tersenyum dan merasakan ada yang aneh
setiap seseorang yang ia kencan butai tidak ada di satupun mereka yang bisa mengajak seunghyun atau menenangkan seunghyun menangis
meskipun dia tidak sedang kencan buta dengan jeonghan
laki-laki ini lah yang bisa melengkapi kriteria seungcheol dalam mencari pengganti istirnya

ucapan jeonghan beberapa waktu lalu benar , seunghyun masih kecil dan membutuhkan ibu tapi itu lah alasan seungcheol masih berdua dengan seunghyun sampai detik ini
padahal syarat yang di berikan kepada wanita-wanita di luar sana mudah namun tidak ada satupun di antara mereka yang berhasil

"seungcheol? kenapa kau melamun di sana?"

"apa seunghyun sudah tidur kembali?"

kini seungcheol melangkahkan kakinya ke dalam kamar dan menutup pintunya
dan lebih jelas melihat jeonghan dari dekat
entah kenapa seunghyun dan jeonghan seperti satu paket

"dia sudah tidur kembali, oh Iyah seungcheol kau pasti membiarkan dia tidur sendiri yah? cobalah tidur berdua dengannya mungkin dengan itu seunghyun tidak sering menangis lagi"

begitulah jelas jeonghan kepadanya
dan dia sedikit sadar karena sering meninggalkan seunghyun sendirian bahkan kadang dia tak menyapanya
seungcheol merasa gagal menjadi ayah yang baik untuk seunghyun
dan sekarang jeonghan mendekatkan diri padanya membuat seunghyun kini ada di gendongannya
wajah mungil yang sedang tidur itu pun sedikit mencari kenyamanannya lagi

"maafkan appa bayi kecil appa" jeonghan tersenyum mendengar lirihan suara seungcheol yang terdengar jelas di telinganya
jeonghan pun segera pergi meninggalkan mereka berdua sepertinya mereka harus sering berduaan

setelah menutup pintu kamar jeonghan duduk di ruang tamu dengan sofa yang sangat empuk tadi
memikirkan segala hal yang terjadi hari ini bahkan sekarang sudah menunjukan pukul 11 malam dan biasanya dia sudah tertidur dengan lelapnya tapi sekarang bahkan dia tak merasakan kantuk sama sekali

jeonghan pun merebahkan badannya di sofa sambil menerawang ke atas apa yang harus dia lakukan besok pagi
apa dia harus menyiapkan sarapan sebelum pergi dari rumah ini? oh dia ingat sesuatu
tadi seungcheol bilang ajhuma tadi tidak perlu datang karena besok ulangtahun seunghyun
jeonghan semakin bingung dan akhirnya tertidur

belum beberapa menit jeonghan tertidur seungcheol muncul di balik pintu dengan Seunghyun di gendongannya memandang wajah cantik jeonghan dan sedikit merapikan rambutnya yang berantakan karena pergerakan tidurnya

"seunghyun kau akan dapat hadiah yang sangat kau inginkan di hari ulangtahun pertamamu"

itulah ucapan seungcheol dengan senyum seperti kemenangan

TBC
Chaaaa... gimana ceritanya?
masih nga nyambung?
atau gimana?
next or next? kkkkk
semoga kalian suka dan semakin gemes dengan mereka berdua🤭

sampai jumpa di chapter selanjutnya!!!
thanks for your reading ❤️

MARRYING MR.CHOI✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang