CHAPTER 1: SI GENDUT

228 28 0
                                    

Juli 2015

Ini adalah hari pertama Oceanna mengikuti acara MOS sebagai siswi SMA, beberapa orang mulai berlarian menuju lapangan tatkala mereka mendengar suara panitia menyerukan agar para siswa baru berjalan lebih cepat karena acara akan segera dimulai. Dengan tubuh gempalnya, Oceanna berusaha sekuat tenaga berlari menuju lapangan. Dengan nafas yang terengah-engah, Oceanna berhasil sampai di lapangan satu menit sebelum acara dimulai. Oceanna membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk sampai di lapangan karena ia harus berlari menuju kelasnya terlebih dahulu untuk meletakkan barang yang dibawanya.

Tidak ada yang spesial dari acara MOS hari pertamanya, hanya pembukaan yang diisi oleh sambutan beberapa orang kemudian setelahnya seluruh peserta diminta untuk memasuki kelasnya masing-masing untuk mendengarkan materi. Tidak ada drama dimana Oceanna digoda oleh beberapa kakak kelas cowok atau drama orang-orang berbisik memuji kecantikannya, tidak ada yang membuatnya terkesan.

Selama di dalam kelas, Oceanna cenderung lebih diam dibandingkan dengan teman-teman kelasnya yang sibuk berbincang satu sama lain. Bukannya sombong, Oceanna hanya tidak terbiasa memulai percakapan dengan orang baru. Meskipun di dalam kelasnya terdapat beberapa orang yang berasal dari SMP yang sama dengannya tetap saja ia terlalu malu untuk memulai percakapan karena ia belum mengenal mereka sebelumnya.

"Hai! Lo satu SMP 'kan sama gue?" tanya seorang perempuan yang kini berdiri tepat dihadapannya.

Oceanna menatap perempuan itu disertai senyuman canggung kemudian mengangguk kecil. "Iya."

Perempuan dihadapannya itu kini tersenyum lebar, Oceanna tau siapa perempuan itu. Namanya Shava, salah satu murid cantik dan popular di SMPnya dulu. "Kenalin, nama gue Shava. Nama lo?" ucap Shava sembari mengulurkan tangannya kepada Oceanna.

"Gue Oceanna, panggil aja Ocen."

Begitulah perkenalan antara Shava dan Oceanna yang diikuti oleh perkenalan Oceanna dengan beberapa teman kelas lainnya. Dan selama tiga hari Masa Orientasi Siswa (MOS) berlangsung, Oceanna sudah mengenal hampir sebagian dari teman kelasnya bahkan ia sudah mulai ikut bermain ke rumah beberapa temannya. Sebenarnya Oceanna adalah anak yang mudah bergaul dengan siapapun hanya saja terkadang ia terlalu malu untuk memulai percakapan.

Sudah dua minggu Oceanna menjalani harinya sebagai anak SMA dan selama itu pula ia menikmati setiap momen yang ia lalui bersama teman-temannya. Tapi sayangnya, satu minggu kemudian Oceanna harus berpisah dengan teman-teman yang ia kenal sejak masa orientasi karena memilih jurusan yang berbeda. Oceanna memilih jurusan IPS sedangkan beberapa temannya termasuk Shava memilih untuk masuk jurusan IPA.

Di kelas yang baru, Oceanna cukup bersyukur karena mendapati beberapa teman satu kelasnya di SMP kini menempati kelas yang sama dengan dirinya karena dengan begitu ia tidak perlu pusing untuk mencari teman baru. Oceanna memilih bangku barisan kedua dari belakang untuk tempat duduknya selama satu tahun ke depan agar bisa sedikit leluasa meskipun dirinya tau dengan otaknya yang pas-pasan seharusnya ia memilih tempat duduk di barisan paling depan.

"Cen, mau ke kantin gak?" tanya Syala, teman yang sudah dikenalnya sejak kelas 2 SMP.

Oceanna mengangguk, "Iya. Bentar gue masukin dulu ke tas," ucapnya sembari memasukkan semua bukunya ke dalam tas.

Syala dan Oceanna melangkahkan kakinya memasuki kerumunan para siswa yang sudah kelaparan, Oceanna memilih untuk memesan satu porsi bakso sedangkan Syala dan beberapa temannya memilih untuk memesan satu porsi nasi dengan beberapa lauk di atasnya. Sebenarnya setelah Oceanna berpindah kelas, Oceanna tidak menemukan kesulitan dalam beradaptasi dengan teman-teman barunya di kelas hanya saja Oceanna masih membutuhkan waktu untuk mengetahui bagaimana karakter dari semua temannya. Jadi, meskipun kini dirinya sudah mengenal seluruh teman di kelasnya, Oceanna masih harus berhati-hati dalam bersikap.

RealitaOn viuen les histories. Descobreix ara