II

13.4K 1.3K 490
                                    


DON'T LET ME FALL

.
.

Markhyuck/Markchan
MarkXDonghyuck / MarkXHaechan
Drama, Romance, School life.
Rate M.
Warn : Bl, typos.
RnR!

Be Nice, Be respectful.
I need your big appreciation!

... ... ...

Haechan tidak pernah merasa keberatan, ketika beberapa teman sekelasnya datang padanya dan menyuruhnya untuk mengerjakan tugas rumah mereka. Jaemin pun demikian, teman baiknya itu juga tidak pernah keberatan melihat ia sibuk menulis PR milik teman-teman sekelas. Kata Jaemin tidak apa-apa asal tidak keterlaluan. Saling membantu itu baik. Lagipula hanya menulis dan mengerjakan PR, tidak ada berat-beratnya.

Tapi hal itu tidak sepemikiran dengan Mark. Di suatu hari pria itu pernah mengiriminya pesan untuk bertemu. Dalam sesaat dia hanya membacanya sekilas sebelum mengabaikannya dan kembali berkutat dengan satu PR milik temannya. Namun dari kejadian sederhana itulah sebuah peristiwa besar bermuara. Ketika sedang sibuk bergumam menyelesaikan beberapa soal yang cukup sulit, pintu kelasnya terbuka, terbuka dengan sangat kasar, dan hal itu berbarengan dengan suara dari Hanbin yang menanyakan perihal PR-nya.

"Heh, babu sudah selesai belum?"

Mark datang tepat sekali ketika temannya, Hanbin menghampiri dirinya untuk menagih buku PR-nya. Mark melihat hal itu, pria berwajah dingin itu menatap buku PR yang ada di hadapannya dengan Hanbin secara bergantian. Perasaan Haechan mulai tidak tenang. Dia meminta Hanbin untuk segera pergi dari sebelahnya namun terlambat.

"Perlu kupatahkan tanganmu sekarang?" Tanpa diminta, Mark sudah berada di dekat tempat duduk Haechan dan menatap begitu dingin pada Hanbin. Hanbin menelan ludahnya, tidak menyangka bahwa Mark akan datang ke kelas mereka dan rumor soal si babu yang dilindungi oleh si penguasa sekolah , memang benar adanya.

Mark sudah akan main tangan jika saja Haechan tidak menahannya. Dia tidak mau adegan kekerasan terjadi di dalam kelasnya. Dia tidak mau kelasnya porak-poranda akibat duel antar pria yang terjadi dan dia juga tidak mau menjadi jantung perhatian bagi seluruh penghuni kelasnya.

Jaemin yang ada di sebelah Haechan, yang sejak tadi hanya mengamati kejadian itu dalam diam mulai mendongak dan melemparkan tatapannya kepada Mark.

"Hari ini Haechan milikku, aku tidak akan menyerahkannya padamu." Celetuk Jaemin yang langsung menarik perhatian dari Mark.

Mark menatap teman sebangku Haechan itu dengan wajah dinginnya. Jaemin pun demikian. Dia balas menatap tatapan itu dengan berani. Dia tidak akan membiarkan Haechan dibawa oleh pria itu dengan alasan apa pun. Buatnya, Haechan yang telah babak belur beberapa hari yang lalu adalah bukti kuat jika Mark bukanlah orang baik-baik yang bisa didekati oleh teman lugunya yang mudah ditipu macam Haechan itu.

"Satu bukti valid sudah cukup untuk menguatkan keyakinanku bahwa kau bukanlah orang baik-baik. Berhenti bermimpi bisa mendekati Haechan-Ku." Jaemin menjabarkan isi otaknya. Ia memameri pria bermata tajam itu dengan kuasa penuhnya terhadap Haechan. Baik, Haechan memang bukan miliknya, namun bukan berarti bisa menjadi milik Mark juga kan? Di sini tidak ada klaim resmi terhadap bocah itu, hanya saja, bolehkah dia bersombong diri di depan Mark dengan fakta bahwa dia telah mengenal Haechan lebih dulu dari pria itu.

Jadi, secara acak-acakkan dia ingin berseru bahwa dia lebih berhak terhadap Haechan -sekalipun dia tidak memiliki hak sama sekali pada aslinya, karena dialah yang telah
menemukan Haechan terlebih dahulu.

DONT LET ME FALLWhere stories live. Discover now