1. Teman???

266 48 33
                                    

Halo....haii...

Hehe...
I'm comeback...
Nih aku kasih chapter pertama.
Semoga suka ya...
Dan jangan lupa buat tinggalkan jejak ya...
Maaf buat penemuan typonya...dan kesalahan lainnya...


































Happy reading ¤♡♡♡¤






Seorang pria dan wanita yang saling bergandengan tangan memasuki halaman luas Myunggi Senior High School. Dengan senyuman manis sang gadis dan tatapan datar pria itu sukses menarik perhatian semua orang.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya apa hubungan mereka. Kenapa mereka saling menautkan jari mereka dan berjalan beriringan. Kenapa sang gadis tersenyum dan sang pria memasang wajah datar?

Hanya mereka dan Tuhan yang tahu seperti apa hubungan keduanya dengan pasti.

Kedua anak manusia yang masih memakai pakaian Junior High School itu berhenti tepat di hadapan sebuah papan pengumuman. Di mana di papan itu seharusnya ada daftar nama orang yang berhasil masuk di sekolah bergengsi itu.

Sekolah yang berisi tiga golongan. Golongan pertama, mereka yang memiliki orang tua anggota petinggi negara. Golongan kedua, mereka yang memiliki orang tua pengusaha dan memiliki kekayaan serta kekuasaan. Dan golongan ketiga, mereka yang mendapatkan beasiswa karena kecerdasannya.

Dan beruntungnya, dua manusia yang menjadi pusat perhatian itu menemukan nama mereka berdua. Membuat sang gadis memekik bahagia.

"Jihoon~ah, kita lolos. Kita bisa sekolah di sini. Dan kita sekelas, oh senangnya," ujar gadis itu sambil melompat-lompat lalu membalikkan badan menghadap Jihoon lalu dalam sekejap kemudian ia memeluk leher Jihoon selayaknya kekasih.

Dan pria yang menjadi tiang karna di peluk gadis cantik itu hanya diam termangu. Seolah waktu telah berhenti karena rangkulan gadis itu.

Setelah puas menyalurkan kebahagiaan, gadis itu melepas pelukannya lalu menangkup wajah pria yang dipeluknya dengan kedua tangannya seraya berkata, "Jihoon~ie, ingat ya, jangan pernah menjauh dariku. Dan selalu ada di dekatku. Jangan pergi tanpa memberi tahuku. Dan, jangan membuatku khawatir. Arraseo?"

"Hem, Arraseo~yo," jawabnya malas.

"Aniyo, bukan begitu menjawabnya. Kau harus sambil tersenyum seperti ini," ujarnya tak suka lalu menarik kedua sudut bibir Jihoon ke atas. Seolah Jihoon manusia yang tidak bisa tersenyum.

"Kau lebih tampan saat tersenyum," ujarnya sambil memandangi wajah Jihoon yang berhasil membuatnya tersenyum lebar.

"Le-pas-kan," ucap Jihoon terbata.

"Berjanji dulu kau akan menjawabnya dengan senyuman," pinta gadis itu yang langsung diangguki Jihoon.

"Cepatlah," tagih gadis itu.

"Aku akan mengikuti apapun kemauan Kim Sohyun," ujarnya lalu tersenyum sangat manis, "sudah puas?" tanyanya.

"Tentu saja," ucap Sohyun cengengesan.

"Kajja, kita ke kelas," ajak Sohyun sambil menarik tangan Jihoon.




"PARK JIHOON,"

Sebuah panggilan yang suaranya sangat familiar bagi Jihoon berasal dari belakang tubuh mereka yang lebih tepat jika di katakan teriakan membuat langkah mereka terhenti. Dengan hati yang bergemuruh, Jihoon membalikkan badan menghadap asal suara itu. Begitu pula dengan Sohyun.

A Feel [ON GOING__HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang