Cemburunya Hanbin

1.5K 179 20
                                    

Setelah pulang dari acara penghargaan yang melelahkan, seluruh member segera berpisah dan masuk ke kamar masing-masing. Di lantai atas; Hanbin, Yunhyeong, dan Chanwoo berbagi kamar mandi karena tidak ada yang mau mengalah untuk mandi duluan. Di lantai bawah; Bobby dan Donghyuk yang tidak suka mandi tengah malam langsung mengganti pakaian mereka lalu tidur. Sementara Jinhwan dan Junhoe akhirnya mandi bersama karena malas mandi sendirian.

Hanbin yang keluar kamar mandi pertama kali. Laki-laki itu menuju kamarnya dengan handuk terlilit di pinggang. Memakai celana tidur, ia membiarkan separuh badannya telanjang dan melompat ke kasur. Ia sudah bersiap ingin tidur dan memejamkan mata, tetapi lalu sekelebat ingatan tiba-tiba mengganggu pikirannya. Akhirnya, laki-laki itu kembali membelalakkan mata dan terduduk.

Ia hanya menyabet sebuah bantal, sebelum beranjak keluar meninggalkan kamarnya.
Hanbin tidak mau kepalanya sakit karena bantal di kamar kekasihnya hanya satu.

Sementara itu, Jinhwan sudah kembali ke kamarnya dengan rambut basah dan balutan baju handuk. Pemuda mungil itu duduk di pinggiran kasur, menggapai pelembab di atas nakas, lantas membalurkannya ke permukaan kulitnya yang agak kering. Mungkin efek karena terlalu sering berada di ruangan ber-AC.

Jinhwan sedang bersenandung pelan, saat seseorang mengetuk pintunya. Ia mengangkat sebelah alis. Perasaan tadi adik-adiknya itu sudah mengeluh kelelahan semua.

Suara ketukan di pintunya terdengar lagi. Kali ini lebih keras.

Malas-malasan, Jinhwan akhirnya menyeret langkah untuk membukakan pintu.

“Hanbin?”

Wajah kekasihnya yang beraut datar tertangkap pandangannya sesaat setelah daun pintu terbuka. Bertelanjang dada dan memeluk bantal, pemuda berbadan kekar itu memasuki kamar dan melewati pemiliknya tanpa sapaan apa-apa. Tiba-tiba langsung menghempaskan diri saja di atas kasur.

Apa-apaan sih, dia. Rutuk Jinhwan dalam hati.

Namun, tidak berbicara banyak, pemuda mungil itu pun menutup kembali pintu kamar dan menyusul kekasihnya di atas kasur. Ia kembali melanjutkan ritual melembabkan kulitnya. Sesekali melirik ke arah sang kekasih yang hanya terlihat punggungnya saja.

Kalau hanya ingin tidur kenapa harus menumpang kemari, sih? Memang enak rasanya hanya diberikan punggung?

“Bin, kenapa, sih?” Jinhwan mencolek punggung kekasihnya satu kali.
Sang kekasih hanya menggeliat. Enggan berbalik.

Tidak mau ambil pusing, karena sudah mengantuk juga, akhirnya Jinhwan memilih tidur saja. Menghadap ke arah yang berlainan dari kekasihnya tentu saja.

Jinhwan pikir dirinya dapat segera tidur saat itu juga. Namun, tidak sampai lengan-lengan kekar membalikkan tubuhnya dan menghimpitnya secara tiba-tiba. Pemuda mungil itu membelalak, mendapati sang kekasih sudah berada di atas tubuhnya dalam raut yang sulit diterka.

“Kau tidak mengacuhkanku?” Hanbin bertanya dalam suaranya yang berat.

Oh, tidak. Jinhwan tidak merinding ketakutan. Suara seperti anak kecil yang merajuk itu justru membuatnya memutar bola mata jengah.

“Kau yang duluan.” balas Jinhwan. Tidak kalah kekanakannya.

Hanbin menurunkan wajah, mengendus sekitaran leher kekasihnya, sebelum menarik kedua telapak tangan mungil itu mendekat ke hidung dan menghirup aromanya dalam-dalam.

“Ini bau Junhoe?”

Jinhwan mengernyit. “Itu bau lotion, Bodoh.”

“Tadi mandi bersamanya, kan? Bobby dan Donghyuk pasti tidak mandi.”

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 01, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Fluffy BinhwanWhere stories live. Discover now