Mana Hanbin?

3K 311 17
                                    

"Yunhyeong-ah!"

Meletakkan satu lagi piring yang baru selesai dibilas, Yunhyeong membalikkan badan demi meladeni namja pendek yang sedang berdiri di ambang pintu. Wajahnya merengut dan sepertinya Yunhyeong tahu apa penyebabnya.

Tengah malam begini, jika yang dilakukannya bukan tidur berarti ia sedang menunggu seseorang.

"Hanbin belum pulang, ya?" tanya Jinhwan, persis seperti apa yang Yunhyeong duga.

Yunhyeong mengedikkan bahu dan kembali pada tumpukan piring yang mengantre untuk dibilas sembari berujar, "Sepertinya belum. Mungkin sedang lembur di studio bersama Bobby, hyung. Sudah coba menghubunginya?"

Seharusnya Yunhyeong tahu sudah berapa kali namja mungil itu menelepon bahkan mengirimi puluhan pesan pada kekasihnya, namun masih belum mendapatkan respon sama sekali.

Jadi, namja kecil berbibir manyun itu mendengus sebal sembari mengecek ponselnya sekali lagi. "Ish, sudaaah! Tapi, Hanbin seperti mati ditelan monster sampai tak sempat mengecek ponsel." gerutunya, menghentak-hentakkan kaki lantas berlalu pergi.

"Mungkin Hanbin sedang ingin konsentrasi, hyung. Jangan terlalu khawatir. Lagipula, dia kan di studio bersama Bobby, bukannya--"

Krik... Krik...

Dia bicara dengan siapa sebenarnya?

.
.

"Hahaha... apa-apaan itu? Bodoh sekali!"

Yunhyeong terbahak-bahak menonton acara komedi tengah malam bersama si bungsu, Chanwoo. Duduk bersebelahan di sofa, keduanya terpingkal-pingkal, memukul apa saja yang dapat dipukul sembari tertawa keras-keras.

Komedi tengah malam memang mengocok perut, tetapi imbalannya bisa jadi terkena sembur atau bahkan timpukan oleh member dari lantai bawah sebab seringkali mengganggu tidur.

"Yunhyeong-ah!"

Namanya yang diteriakkan secara tiba-tiba, membuat Yunhyeong terlonjak kaget hingga terguling ke lantai. Ia meringis sakit.

"Aih, hyung, ada apa? Mengagetkan saja!"

Ternyata namja pendek itu datang lagi. Berdiri di ambang pintu, masih dengan bibir manyun yang kini diperburuk dengan mata berkaca-kaca. Alasannya tidak perlu ditanya, pasti masih sama dengan alasan sebelumnya.

"Hanbin masih belum pulang juga, ya?" Jinhwan bertanya, kekesalan begitu kentara di suaranya yang bergetar.

Yunhyeong jadi terenyuh. "Aku belum lihat Hanbin pulang, sih, hyung. Chanwoo, apa kau lihat Hanbin sudah pulang?"

Si bungsu menggeleng sambil menjawab "Belum." yang bingung.

Bolak-balik ia memandang Yunhyeong dan Jinhwan bergantian, sebab tidak mengerti dengan apa bagian dari keterlambatan pulang sang leader yang begitu krusial? Selama ini Hanbin memang sering pulang lewat tengah malam dan semuanya baik-baik saja.

"Ish, apa Hanbin sungguhan sudah mati, ya, Yunhyeong? Kenapa tidak ada kabar?"

Mata Chanwoo melebar hampir mau keluar.

Yunhyeong buru-buru menenangkan hyung tertuanya yang sudah hampir berlinangan air mata. "Tidak mungkin begitu, hyung. Si bodoh itu pasti hanya lupa mengisi daya ponselnya. Sebentar, aku coba hubungi, ya." Meski tanpa persetujuan, ia pun meraih ponsel miliknya di atas meja dan segera mencari kontak Hanbin.

"Aku benci Kim pabo Hanbin!" Terdengar hentakan kaki beberapa kali, Chanwoo hanya diam melihat Jinhwan berlalu pergi sementara Yunhyeong masih sibuk dengan ponselnya.

Fluffy BinhwanWhere stories live. Discover now