why?

411 47 20
                                    

†*****************†

7

.

.

NoJaemRen x YuTae

.

.

.


'Bruuk!'

Jeno merasa nafasnya hampir hilang saat ia disudutkan disebuah lorong sepi diantara dinding batu dan kedua lengan Jaemin yang mengunci tubuhnya, ia terkejut saat tiba-tiba saja Jaemin datang menghadangnya dan menyeret tubuhnya menjauh dari pintu kelas. Sedetik disaat kedua mata berbeda warna mereka saling menatap ada binar bahagia di netra azure-nya tapi tentu saja Jaemin tidak sepeka itu untuk dapat menyadarinya.

"K-kenapa kau bisa ada disini?"

Jeno berujar menyerupai bisikan, suaranya sangat lirih hampir tidak terdengar tapi dengan jarak sedekat ini bahkan deru nafasnya masih bisa tertangkap dengan sangat jelas di telinga Na Jaemin.

"Maaf membuatmu kecewa, tapi seperti yang kau lihat aku baik-baik saja..." Jaemin menjawab dengan raut wajah datar tanpa mengendurkan cengkraman kuat ditangannya juga sorot matanya yang terlihat kian dingin tanpa perasaan.

Jeno masih menatapnya namun binar bahagia di matanya perlahan mulai meredup saat mendengar kalimat yang terdengar begitu sarkas keluar dari mulut Tuan-nya, ia menarik napas berat dan hanya bisa menunduk menyembunyikan sepasang maniknya dibalik tirai hitam yang lentik, Jeno sadar seperti apa pun harapan indah yang ia miliki untuk tuannya ini segalanya tidak akan terlihat dan hanya akan tertutupi akibat rasa bencinya.

Rasa benci yang hingga saat ini tidak ia mengerti.

Arkh! "Kau, tatap mataku saat aku sedang bicara!"

Jaemin merenggut paksa dagu Jeno dan beberapa kali menggoyang rahangnya membuat bagian belakang dari kepala bersurai hitam itu membentur dinding batu, sakit? Tentu saja Jaemin tau itu hanya saja entah mengapa ia merasa tidak suka saat kedua netra itu menghilang dari pandangannya.

Jeno mencoba melawan dan berusaha meraih tongkat willow yang tersimpan dibalik jubah hitam miliknya, namun sayang gerak-geriknya terlalu cepat disadari oleh Jaemin.

"Jangan coba-coba..." kedua alis sang Gryffindor menukik tajam "Berbalik!"

"Arh!" Jeno memekik saat dengan cara yang tidak terduga tubuhnya diputar hingga menghadap kepada dinding batu yang dingin dan kasar, dia tidak mengerti, tapi sungguh tubuhnya benar-benar berputar dengan sendirinya begitu ia mendengar perintah itu "Ya, lepaskan aku!" Jeno meronta.

"Hmm, melepaskanmu?" Jaemin mendekatkan bibirnya ke telinga kanannya dan berbisik dengan suaranya yang khas dan dalam, membuat tubuh Jeno semakin terdesak dengan tubuh Jaemin yang senantiasa menjadi penjara bagi tubuhnya. "Dan membiarkanmu menyerangku dengan tongkat sihirmu? hemp... Kau pikir aku bodoh?!"

Yah, meski secara teknis tongkat sihir Jeno tidak lagi berguna pada Jaemin tapi tetap saja, dia tidak akan membiarkanya!

"Ingat 'seluruh tubuh dan bahkan jiwamu adalah milikku' jadi jangan lakukan hal yang sia-sia dengan mencoba untuk menyerang tuan-mu sendiri..."

Tubuh Jeno yang semula terlihat kaku perlahan mulai melemas diiringi dengan sedikit melonggarnya kuasa Jaemin pada tubuhnya. Jeno tau itu, ia tentu saja tidak sebodoh itu untuk tidak paham dengan hukum dasar yang mengikatnya, namun meski demikian setidaknya ia harus bisa mempertahankan sedikit dari harga dirinya yang masih tersisa.

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Mar 16, 2023 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

The Dormitory || A Multipair Ffn.Où les histoires vivent. Découvrez maintenant