Vestigium

2.8K 486 281
                                    

†*****************†

3

.

.

Na Jaemin x Lee Jeno

.

.

In the middle of unknown island
-Azkaban-

.

.

Derap langkah teguh dari sepasang sepatu pantofel terdengar di sepanjang lorong berbatu, sebuah lorong yang merupakan bagian dari bangunan tua kastil yang terletak begitu terpencil ditengah pulau yang tidak bisa disebutkan namanya.

Langkahnya terdengar begitu mantap dan berani seolah melupakan fakta bahwa tempat yang tengah dikunjunginya ini merupakan tempat paling gelap dan menjadi momok menakutkan bagi semua pelaku kejahatan di dunia sihir

Azkaban adalah sebuah penjara yang tidak akan pernah dimimpikan oleh penjahat manapun sebagai tempat dimana mereka akan menghabiskan seluruh waktu mereka hingga sisa akhir hayat tanpa bisa lari sekali pun.

Seorang pria paruh baya dengan wajah rupawan yang berada di balik sepasang sepatu itu menghentikan langkahnya ketika ia telah sampai di tempat yang menjadi tujuannya

Di tempat itu, dibagian sel terdalam di penjaga azkaban, sepasang mata onyx menatap tajam kearah sesosok pria paruh baya yang datang mengunjunginya.

"Aku datang..." ujar si mata elang kemudian, Itu adalah kata pertama yang diucapkan oleh pria paruh baya itu pada pertemuan pertama mereka di musim ini.

Si mata onyx terdiam dan hanya membalas salam itu dengan tatapan dinginnya yang telah pria itu kenal selama bertahun-tahun, dan seolah telah terbiasa dengan sikap dingin itu si mata elang kembali melanjutkan kata-katanya

"Aku sudah bertemu dengan'Nya' dua hari yang lalu, maaf aku baru mengabarimu sekarang..."

Ekspresi dari sepasang mata onyx yang semula dingin itu kini mulai berubah menjadi sendu saat ia mendengar penuturan dari pria yang pernah menjadi sahabat lamanya ini.

Yunho si pria bermata elang tersenyum teduh saat ia melihat reaksi dari 'sang mantan sahabat' yang saat ini masih duduk terdiam di balik sel tahanan-nya

"Aku pernah bilang'kan jika aku tidak akan datang dan mengabarkan prihal lain selain kabar tentang mereka padamu.... Dia baik, sangat baik dan membenciku..."

Ya, itu tidak mengejutkan. Memang sudah sepantasnya anak dari mantan sahabatnya ini bersikap seperti itu

"Dan untuk si sulung..." Yunho menunduk menyembunyikan raut wajahnya "...Dia tumbuh dengan baik dan semakin mirip denganmu"

Ya, si mata onyx tau jika putra sulungnya memang memiliki rupa yang sama denganya, dan melalui wajah putra sulungnya itu ia akan tetap bisa mengontrol sikap si bungsu dengan baik

Kedua mata onyx itu kembali melirik ke arah Yunho. Dia ingin bicara, sangat ingin sekali tapi sebagian dari hukuman yang harus ia jalani adalah kehilangan 'suara'nya, ia tidak akan bisa mengatakan apa pun sekalipun ia ingin

"Aku hanya datang untuk menyampaikan hal itu, waktu berkunjung ku tidak lama aku harus segera pergi, jaga dirimu baik-baik"

.
.
.
.

The Dormitory || A Multipair Ffn.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang