5

9.1K 1.6K 299
                                    

Pada akhirnya, Donghyuck harus menjelaskan semua asumsinya tentang cara kerja kiss note itu pada Felix secara perlahan supaya pemuda itu benar-benar menangkap penjelasannya.

"Ngerti?" tanya Donghyuck ketika melihat Felix mengernyit tapi menganggukkan kepala. "Ngerti atau engga?" tanyanya lagi.

Felix mengangguk lebih keras kali ini, "Tapi gue bingung deh, Hyuck," ujarnya.

"Bingung kenapa?"

"Tadi lo kan udah nulis namanya Kak Mark di buku itu," kata Felix, "Tapi kok dia gak nyium lo kayak gue kemaren?"

Donghyuck terdiam mendengar pertanyaan Felix.

Disanalah letak masalahnya.

Donghyuck mengedikkan bahu. "Gak tau," jawab Donghyuck pada akhirnya, "Kayaknya gue butuh percobaan ke orang lain dulu sebelum nyoba sama Kak Mark lagi."

"Jangan gue."

Donghyuck mengernyit jijik,"Ya siapa juga yang mau nyium lo lagi! Hih!"

Felix mengangkat bahu, "Ya siapatau," ujarnya tak acuh, "Terus lo mau nyobain ke siapa?"

Mendengar pertanyaan Felix, Donghyuck hanya tersenyum.

.

.

"Kak Lucas!"

Merasa namanya dipanggil, Lucas menoleh, mendapati Donghyuck sedang berlari ke arahnya.

"Kenapa, Hyuck?" tanya Lucas ketika Donghyuck sudah berdiri dihadapannya. "Tumben nyamperin gue? Biasanya langsung nyamperin Mark." lanjut Lucas sambil melihat ke arah Mark yang berdiri tak jauh dari tempat mereka.

Donghyuck tertawa, "Aku lagi butuh kakak."

Lucas berdecih sambil mengelap keringat di dahinya menggunakan handuk ditangannya, "Datengnya kalo butuh doang."

Mendengar ucapan Lucas, Donghyuck mencebikkan bibirnya. "Ihh nggak gituu, kak." ujarnya, "Tapi..."

"Tapi?"

Donghyuck tidak melanjutkan kalimatnya. Tangannya lebih dulu membuka buku dan menulis 'Lucas Wong' di salah satu halaman bukunya.

Dan tepat ketika Donghyuck mendongakkan kepalanya untuk kembali menatap Lucas, pemuda Wong itu sudah mendekatkan wajahnya pada wajah Donghyuck, sesuai prediksinya.

Donghyuck tersenyum tipis, merasakan tangan Lucas di sebelah pipinya sebelum kemudian bibirnya berbenturan dengan bibir Lucas.

Hanya dua detik. Dan setelah itu, Lucas segera menjauhkan wajahnya dari Donghyuck.

Ekspresi wajah Lucas kelihatan kaget dan bingung, juga bercampur panik, "Hyuck!" pekiknya, "Sori! Sumpah gue gatau kenapa—"

"Gapapa, kak." sela Donghyuck sambil menyunggingkan senyum. Sementara Lucas masih memasang ekspresi terkejut yang sama. "Makasih." ujar Donghyuck masih dengan senyuman diwajahnya.

"... sama-sama?" balas Lucas. Meskipun sebenarnya pemuda Wong itu sendiri masih bingung kenapa Donghyuck tiba-tiba berterima kasih padanya.

Donghyuck menoleh ke sekelilingnya dan melihat hampir semua orang yang berada di lapangan basket tengah memandangnya dengan Lucas. Termasuk Mark.

Tanpa pikir panjang, Donghyuck segera menghampiri Mark yang sedang berdiri di ujung lapangan.

"Hai! Kak Mark!" sapa Donghyuck.

Mark hanya bergumam sebagai balasan. Dia menenggak botol air yang ada digenggamannya sebelum kembali menatap Donghyuck, "Kenapa, Hyuck?" tanyanya.

Donghyuck tidak menjawab, lagi-lagi dia membuka buku dan menulis, sama seperti yang dia lakukan di depan Lucas beberapa menit yang lalu.

'Tulis Lee Minhyung,' suara Felix menggema di kepala Donghyuck, 'Itu nama aslinya Kak Mark, mungkin karena kemaren lo nulis Mark Lee jadi bukunya gak bekerja.'

Jadi, sesuai dengan perintah Felix, Donghyuck menulis nama Lee Minhyung di buku tersebut.

Dan ketika Donghyuck mengangkat pandangannya dari buku di tangannya, dia menemukan Mark sedang menatapnya lekat-lekat.

Donghyuck tersenyum, melihat Mark secara perlahan mulai mendekatkan kepala ke arahnya. Begitu pula dengan Donghyuck yang mulai mendekatkan wajahnya pada Mark dengan mata terpejam.

"Ngapain lo nulis nama gue?"

Donghyuck tersentak mundur ketika mendengar Mark bersuara.

Mark menunjuk halaman buku yang masih terbuka di tangan Donghyuck, "Itu," ujarnya, "Ngapain lo nulis nama gue?" ulang Mark.

Mata Donghyuck membulat mendengar pertanyaan Mark.

It's not working.





















.

.

Kiss Note✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang